Lingkungan Jauh Analisis Lingkungan Eksternal

4 Promosi promotion Promosi merupakan kunci penting dalam program pemasaran. Kegiatan promosi akan memberikan gambaran citra produk kepada konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan lembaga PPPM -HKI beserta anggota dampingan dalam memasarkan produk diakui masih sangat kurang, sehingga ayam kampung organik belum banyak diketahui oleh masyarakat sebagai salah satu produk yang berkualitas, sehat dan aman konsumsi. Kegiatan promosi yang dilakukan saat ini adalah komunikasi dari mulut ke mulut. Hal ini sangat kurang efektif jika di lihat dari sisi persaingan, selain produk yang belum bisa dijangkau oleh seluruh kalangan konsumen, produk ayam kampung organik masih kalah saing dari segi jumlah yang tersedia di pasar, padahal tingkat permintaan terhadap produk cukup tinggi.

4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan internal usaha dilaksanakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh usaha. Lingkungan eksternal terdiri atas lingkungan jauh dan lingkungan industri.

4.2.2.1 Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh merupakan lingkungan eksternal yang memiliki pengaruh tidak langsung terhadap usaha. Lingkungan makro dianalisis dengan pendekatan aspek ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan politik. Universitas Sumatera Utara

a. Aspek Ekonomi

Kondisi perekonomian Indonesia 2014 secara agregat terus mengalami penurunan sejak 2010 dari angka 6,2 turun menjadi 5,2 yang disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Data 2014 yang diperoleh dari pengamatan 17 sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto PDB, industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB sebesar 21,02 dari sektor non-migas. Sedangkan sektor pertanian dan peternakan menyumbang kontribusi terhadap PDB sebesar 13,38 dengan pertumbuhan 4,18 setiap tahunnya. Kondisi perekonomian suatu wilayah merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut. Perkembangan perekonomian dapat dilihat dari ketersediaan sarana perekonomian yang memadai. Sarana perekonomian tersebut dapat berupa lembaga-lembaga perekonomian baik yang disediakan pemerintah atau pihak swasta serta dari swadaya masyaraka setempat. Salah satu sarana yang dapat menunjang jalannya perekonomian di suatu daerah adalah pasar, sebab di pasar inilah terjadi transaksi jual beli barang dan jasa. BPS tahun 2014 menyebutkan bahwa pada tahun 2102 kabupaten Simalungun mempunyai sedikitnya lima puluh dua pasar tradisional dari seluruh kecamatan yang ada. Kecamatan Dolok Panribuan sebagai wilayah dimana lokasi peternakan induk Lembaga PPPM-HKI berada, hanya memiliki 1 pasar umum dan 3 pasar desa. Hal ini menjadi kelemahan dalam pemasaran. Namun disamping itu lembaga sudah cukup terbantu dengan baiknya infrastruktur jalan raya antakota, sehingga akses keluar daerah menjadi lebih mudah. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian, data angkatan kerja dan sektor-sektor usaha yang dapat menyerap tenaga kerja ditampilkan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Angkatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Lapangan Usaha Persentase Total Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 1. Pertanian 54,71 51,53 53,49 2. Pertambangan dan Penggalian 0,98 0,00 0,60 3. Industri 6,85 6,31 6,64 4. Listrik, Gas dan Air 0,46 0,00 0,28 5. Konstruksi 4,20 0,42 2,75 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,78 27,33 17,14 7. Angkutan dan Komunikasi 3,89 0,86 2,72 8. Keuangan 2,45 0,94 1,87 9. Jasa 15,69 12,60 14,50 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun Berdasarkan tabel di atas, sektor pertanian menjadi lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dari hasil penelitian, komoditi yang paling banyak dihasilkan pertanian kecamatan Dolok Panribuan adalah hasil pertanian kopi diikuti hasil pertanian padi. Dari segi pemanfaatan lahan, diketahui masih banyak lahan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian dan sebaiknya pemanfaatan lahan ditujukan untuk pengembangan pertanian dan peternakan dengan sistem organik. Usaha pertanian dan peternakan organik di Indonesia tidak mengalami gangguan akibat dari penurunan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan sektor usaha pada bidang peternakan setiap tahun Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 15 setiap tahun. Hal ini didukung oleh peningkatan permintaan produk organik secara global menurut IFOM 2014 20- 30 setiap tahunnya dan yang mampu dipenuhi hanya kurang dari 50 dari kebutuhan pasar dimana saat ini distribusi terbesar tertuju pada pasar konsumen Amerika dan Eropa.

b. Aspek Sosial Budaya dan Demografi

Kepedulian masyarakat yang besar terhadap kesehatan dalam mengkonsumsi bahan pangan dan makanan hasil olahan merupakan pangsa pasar potensial bagi produk ayam kampung organik. Slogan “back to nature” menjadi bukti sekaligus menjadi trend dalam masyarakat saat ini, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas. Kabupaten Simalungun dan Kotamadya Pematangsiantar sebagai daerah pemasaran utama ayam kampung organik merupakan daerah dengan mayoritas populasi manusia berasal dari rumpun suku batak Simalungun dan batak toba. Jumlah penduduk kotamadya Pematangsiantar dan kabupaten Simalungun pada 2012 sebanyak 236.947 jiwa dan 830.986 jiwa, dengan angka pertumbuhan 0.29 dan 0,46 setiap tahun, hal ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan bahan pangan. Dalam kehidupan sehari-hari mengkonsumsi daging adalah kebutuhan bagi manusia dan daging ayam kampung merupakan bahan makanan jenis daging yang paling mudah diperoleh. Oleh karena itu, beternak ayam kampung adalah hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat secara umum, dimana beternak menjadi salah satu hobi dan kegiatan sampingan, dan bagi petani sendiri di pedesaan, Universitas Sumatera Utara beternak ayam kampung dianggap seperti sebuah tabungan bahan makanan dan uang. Karena proses pemeliharaan ayam kampung yang sangat mudah sehingga hal ini sangat memungkinkan untuk dilakukan. Suku batak Simalungun, sebagai salah satu contoh, dalam kehidupan sehari-hari mengkonsumsi ayam kampung dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadatnya. mengkonsumsi ayam kampung baik secarfa pribadi ataupun dalam upacara adat istiadat adalah hal yang sudah turun-temurun yang disebut dengan manuk na pinatur. Sedangkan bagi masyarakat lainnya, khususnya bagi suku jawa dan melayu, memiliki berbagai resep makanan olahan berbahan dasar ayam kampung merupakan peluang bisnis yang menguntungkan seperti usaha rumah makan dan restoran.

c. Aspek Politik

Gaya hidup masyarakat yang telah mengalami perubahan dengan menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis dalam produksi bahan-bahan pangan di sektor pertanian maupun peternakan menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Adanya preferensi konsumen inilah yang menyebabkan permintaan produk-produk organik di seluruh dunia tumbuh rata-rata 20 pertahun. Indonesia yang dulu dikenal sebagai negara agraria memiliki potensi untuk pengembangan pertanian organik dan memanfaatkan peluang tersebut demi tujuan mensejahterakan masyarakt khususnya petani. Pemerintah sebagai pemegang kepentingan di negara ini telah menyadari hal ini sejak tahun 1960-an dengan mencanangkan wacana dan program Revolusi Hijau sebagai solusi dari kerusakan Universitas Sumatera Utara lingkungan dan berkurangnya kesuburan tanah akibat pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang melebihi ambang batas dan tidak terkendali. Selanjutnya, pada tahun 2010 pemerintah menyusun agenda melalui Kementrian Pertanian dengan slogan “Go Organic” dengan tujuan untuk mempercepat terwujudnya pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan eco- agribisnis guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Visi dalam program ini adalah: “Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan alam Indonesia dengan mendorong berkembangnya pertanian organik yang berdaya saing dan berkelan jutan” sedangkan yang ingin dicapai dalam program ini adalah mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen dan pengekspor pangan organik utama pada tahun 2010. Program dan kebijakan pemerintah dalam menerapkan sistem pertanian organik juga merambat ke sub-sektor peternakan. Kebijakan pemerintah dalam mengatur standar prosedur produksi dan pengolahan makanan dengan bahan dasar dari daging diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 381KPTSOT.140102005 Tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan. Peraturan Menteri Pertanian ini didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk melindungi pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menggangu dan merugikan kesehatan manusia. Sitem pertanian dan peternakan organik dalam perkembangannya juga diikuti oleh terbentuknya kelembagaan dalam mengatur standar produksi dan Universitas Sumatera Utara prosedur pemasaran. Di Indonesia melalui konsensus yang dikoordinasikan oleh Pusat Standardisasi dan Akreditasi - Deptan pada tanggal 8 Juli 2002, telah dihasilkan SNI No. 01-6729-2002 tentang Sistem Pangan Organik. Di dalam SNI ini telah tertulis berbagai hal yang mengatur tentang lahan, saprodi, pengolahan, labelling sampai pemasaran produk pangan organik. SNI ini merupakan adopsi dengan modifikasi dari standar internasional Codex GL32.1999, rev.I 2001. Tujuan utama dari standar ini adalah untuk memfasilitasi produsen produk pangan organik di Indonesia yang akhir-akhir ini semakin marak, agar mempunyai acuan di dalam melabel produknya. Tidak mudah mendapatkan sertifikatlabel SNI organik karena untuk mendapatkan label organik pada produk terlebih dahulu harus dilakukan serangkaian kegiatan sertifikasi organik oleh lembaga sertifikasi produk pangan organik yang kredibel. Sertifikat organik untuk produk ayam kampung ini sendiri belum dimiliki sehingga hal ini menjadi kelemahan Lembaga dalam memasarkan produk bagi konsumen yang mengerti tentang sertikat yang harus dimiliki sebuah produk organik.

d. Aspek Teknologi

Pemanfaatan teknologi yang telah berkembang pesat saat ini memberikan banyak kemudahan dalam proses produksi, distribusi, dan penjualan. Produk ayam kampung organik memanfaatkan bidang Bioteknologi sebagai bentuk pengembangan teknologi pertanian yaitu dengan sistem fermentasi pada kandang dan pakan. Teknologi ini tergolong sederhana namun memerlukan ketelitian agar mendapatkan hasil yang baik. Pemanfaatan bakteri positif sebagai mikroorganisme pengurai pada kandang memberikan kemudahan dalam Universitas Sumatera Utara mengendalikan wabah penyakit yang dapat mengancam proses pemeliharaan. Sedangkan pemanfaatan bakteri positif jenis Lactobacillus Sp dalam proses fermentasi pakan dapat meningkatkan kualitas pakan yang akan dikonsumsi ternak. Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan kemajuan teknologi dalam pemasaran produk belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Hal ini dikarenakan tingkat SDM dalam penggunaan teknologi informasi yang masih kurang, selain itu faktor usia para peternak yang tidak memungkin lagi untuk belajar cara penggunaan teknologi dengan baik sehingga penggunaan jaringan internet sebagai media pemasaran belum memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan usaha. Namun jika diperhatikan dari segi manfaat, kemajuann teknologi informasi dapat memberikan peluang bagi lembaga dalam memanfaatkan jasa tersebut untuk transaksi dan negosiasi dalam pemasaran produk.

4.2.2.2 Lingkungan Industri

Lingkungan Mikro merupakan lingkungan yang dekat dengan perusahaan sehingga secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Porter 2000 merumuskan lingkungan industri suatu perusahaan terdiri atas beberapa faktor a. Pesaing Berdasarkan hasil penelitian, lembaga PPPM-HKI yang membudidayakan ternak ayam kapung organik belum memiliki pesaing pada bidang usaha yang sama. Budi daya ayam kampung secara intensif dengan menerapkan prinsip Universitas Sumatera Utara organik merupakan hal yang baru bagi masyarakat di Kabupaten Simalungun dan Kotamadya siantar. Namun hal ini bukan berarti produk ayam kampung organik ini tidak memiliki pesaing di pasar. Persaingan yang dihadapi oleh ayam kampung organik di pasar adalah produk ayam kampung organik hasil budi daya secara ekstensifkonvensional, persaingan dengan ayam kampung jenis ini adalah dari segi harga dan kualitas. Harga yang ditawarkan ayam kampung organik terhadap konsumen berdasarkan perolehan biaya produksi, sehingga harga produsen ayam kampung organik dapat berubah apabila terjadi perubahan harga pada kebutuhan bahan baku produksi, terutama bahan baku pakan. Sedangkan harga ayam kampung yang dihasilkan oleh budi daya konvensional diatur oleh harga pasar. Hal lain yang menjadi kendala dalam pemasaran ayam kampung organik adalah rendahnya tingkat pengetahuan masyarakatkonsumen dengan keberadaan ayam kampung organik ini di pasar. Pesaing berikutnya yang tidak kala penting adalah jumlah produk ayam pedagingbroiler di pasar yang semakin tidak terkendali dan harga yang jauh lebih murah. Keberadaan produk ini merupakan sebagai produk subtitusi untuk pemenuhan konsumsi daging ayam. Kecenderungan lain konsumen untuk memilih mengkonsumsi ayam pedagingbroiler adalah berdasarkan pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi ayam kampung. Konsumen sering kali tertipu dengan daging ayam kampung yang dikonsumsi yaitu daging yang alot. Hal ini disebabkan oleh umur ayam yang sudah tuaapkir yang berasal dari ayam kampung hasil budi daya konvensional. Universitas Sumatera Utara b. Pelanggan Pembeli Konsumen ayam kampung organik sebagian besar berasal dari golongan kelas menengah ke atas, yaitu konsumen yang sudah mengerti akan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan berkualitas bagus. Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen cukup kuat untuk konsumen yang telah mengetahui kualitas produk dan keunggulan yang dimiliki. Namun demikian, walaupun konsumen yang telah mengetahui informasi tentang ayam kampung organik dengan jelas dapat mengubah pilihan dari ayam kampung organik ke ayam kampung yang biasa atau ayam pedaging disebabkan jumlah yang masih terbatas di pasar khususnya pasar tradisional. Ayam kampung organik dianggap sebagai komoditi unggulan yang menyehatkan untuk dikonsumsi. Keunggulan lainnya adalah harga produk di pasaran masih terjangkau walaupun lembaga telah menargetkan konsumen kelas menengah ke atas sebagai target utama. Hal ini dilakukan untuk menarik semakin banyak pelanggan dan menjaga stabilitas permintaan di masa yang akan datang. c. Pemasok. Pemasok merupakan komponen penting yang berkaitan dengan kelancaran produksi. Kekuatan tawar menawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan ketika jumlah bahan baku yang dipasok terbatas dengan harga tinggi. Keberadaan pemasok sangat menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi. Lembaga PPPM-HKI dalam memenuhi kebutuhan bahan baku produksi terutama bahan baku pakan menjalin k erjasama dengan usaha “Maju Bersama” di Universitas Sumatera Utara Kotamadya Pematangsiantar sebagai pemasok tetap bahan baku pakan dan kekurangan DOC ditandai dengan adanya MOU di kedua pihak. Berdasarkan MOU, bahan baku pakan yang akan dipasok akan mengutamakan kualitas dan kealamian bahan baku. Demikian juga dengan DOC, jenis DOC yang dipasok harus sesuai dengan standar yang telah disetujui dengan jaminan bahwa mortalitas DOC rendah. Sebagai keuntungan yang didapatkan oleh “Maju Bersama” adalah, lembaga menjamin usaha tersebut untuk menjadi pemasok tunggal seluruh anggota tetap dan aktif peternak ayam kampung organik untuk setiap kebutuhan yang diperlukan untuk budi daya. d. Produk subtitusi Produk subtitusi merupakan produk pengganti dengan fungsi sama dalam penggunaannya. Produk ayam pedagingbroiler merupakan produk subtitusi dari ayam kampung yang dijadikan konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan daging. Salah satu masalah yang dihadapi oleh produsen ayam kampung organik adalah jumlah produk subtitusi tersebut di pasaran yang semakin tidak terkendali sehingga kehadiran produk ayam kampung menjadi tersamarkan oleh banyaknya produk dan pedagang yang menjual serta harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga ayam kampung terutama ayam kampung organik. e. Ancaman Pendatang Baru Keuntungan merupakan motivasi utama suatu perusahaan beroperasi dan berkembang dalam suatu industri dan kecenderungan yang terjadi adalah ketertarikan perusahaaan lain untuk memasuki industri yang sama. Masuknya perusahaan lain dalam suatu usaha yang sama berimplikasi terhadap kondisi Universitas Sumatera Utara perusahaan yang lebih dulu beroperasi karena akan terjadi perebutan pangsa pasar dan sumber daya produksi yang terbatas. Namun, tidak semua perusahaan baru dapat masuk dalam industri. Hal ini dikarenakan adanya hambatan masuk barrier to entry industri, sehingga kemampuan perusahaan untuk menghadapi hambatan tersebut menentukan apakah perusahaan tersebut bisa masuk ke dalam industri. Porter 1997 menyebutkan terdapat enam hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Enam hal tersebut diantaranya yaitu: 1 Skala Ekonomis Untuk memulai usaha ayam kampung organik tidak harus beroperasi pada skala ekonomi besar. Akan tetapi, untuk dapat bersaing skala usaha yang lebih besar lebih efektif dan efisien. Selain itu dalam operasional membutuhkan SDM yang menguasai bidang peternakan organik sehingga hal ini masih menjadi hambatan utama pendatang baru untuk masuk dalam usaha ini. 2 Diferensiasi Produk Produk ayam kampung organik dengan secara fisik tampak sama dengan ayam kampung lainnya dari proses pemeliharaan konvensional. Hal yang membedakan adalah dari segi kualitas daging yang berkaitan dengan aspek keamanan pangan yang diperoleh dari penerapan prinsip organik pada pemeliharaan intensif yang dilakukan oleh peternak. Mutu terjamin alami dan sehat merupakan salah satu keunggulan produk dibandingkan produk sejenis yang dihasilkan oleh peternak lain. Universitas Sumatera Utara 3 Kebutuhan Modal Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ayam kampung ini jika dimulai dari skala kecil masih terjangkau. Namun modal yang paling utama dalam memulai usaha ayam kampung organik adalah keahliaanSDM peternak dan komitmen untuk melaksanakan budi daya ayam kampung sesuai dengan prinsip organik. Biaya modal yang dibutuhkan sesuai dengan skala peternakan yang akan dilaksanakan. 4 Biaya Beralih Pemasok Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup besar. Hal ini dikarenakan biasanya pemasok telah memiliki hubungan yang cukup baik dengan peternak yang berhubungan dengan jaminan ketersediaan bahan baku pakan. Hubungan yang baik tersebut dapat menjadi hambatan bagi pendatang baru dalam memulai usaha. 5 Akses Saluran Distribusi Pada industri tertentu, perusahaan biasanya memiliki akses saluran distribusi tetap untuk memasarkan produk. Saluran distribusi merupakan hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki saluran distribusi untuk memasarkan produk. Untuk memiliki akses saluran distribusi sendiri, pendatang baru harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun saluran distribusi. Usaha ayam kampung organik sudah memiliki saluran distribusi tetap dan terhubung dengan baik. Saluran distribusi yang dimiliki adalah pedagang pengumpul besar dengan jumlah penjualan tetap yang cukup besar setiap bulannya. Saluran distribusi lainnya adalah rumah makan dan restoran, kedua Universitas Sumatera Utara saluran distribusi tersebut terhubung dengan peternak skala menengah untuk memenuhi kebutuhan daging. 6 Biaya Pengalihan. Usaha ayam kampung organik memiliki keunggulan pada biaya yang tidak dimiliki pendatang baru. Keunggulan tersebut adalah kemitraan yang aktif dalam melakukan diskusi dan pelatihan sehingga memberikan efek positif dalam pengembangan usaha. Peluang yang dimiliki oleh pendatang baru dalam usaha ini adalah belum adanya pelabelan dan sertifikasi produk. Jika pendatang baru memiliki label dan sertifikat organik yang sah, maka akan mudah mengalihkan konsumen, namun untuk mendapatkan sertikat organik bukan hal yang mudah.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analisis SWOT Strenght, Weakness, Opportunity, Threat