Ayam Kampung Organik Prinsip Perlindungan

2.6.3 Ayam Kampung Organik

Ayam kampung merupakan ayam yang sudah mengalami proses domestikasi atau penjinakan yang telah dilakukan oleh manusia sejak lama. Ayam- ayam tersebut mengalami seleksi alam dan menyebar atau bermigrasi bersama manusia, kemudian dibudidayakan secara turun- temurun sampai sekarang. Diperkirakan, ayam kampung merupakan keturunan dari ayam hutan merah Gallus bankiva, ayam hutan cyelon Gallus Lavayeti, ayam hutan abu- abu Gallus Sonerate, dan ayam hutan hijau Gallus Varius. Akibat proses budidaya dan perkawinan antarketurunan secara alam atau liar, serta pengaruh lingkungan yang berbeda- beda maka terbentuklah berbagai macam tipe ayam dengan beragam tampilan fisik dan varietas. Ayam hasil domestikasi tersebut kebanyakan dipelihara di daerah pedesaan atau di kampung sehingga dikenal dengan sebutan ayam kampung. Ada juga yang menyebutnya dengan ayam buras bukan ras yang bertujuan untuk membedakan dengan ayam yang telah mengalami rekayasa genetika Nuroso, 2010 Ayam kampung organik merupakan hasil pemeliharan atau pembudidayaan ayam kampung berdasarkan prinsip- prinsip organik. Ayam dapat dikatakan organik jika dari tahap DOC day old chicken anak ayam umur sehari sudah mendapatkan asupan pakan organik yang diperoleh dengan menerapkan prinsip bioteknologi pada proses fermentasi kompisisi pakan bukan pakan yang pabrik . Dalam pemeliharaan secara organik, ayam tidak mendapatkan lagi suntikan vaksin atau antibiotik, obat perangsang pertumbuhan dan obat- obatan Universitas Sumatera Utara kimia lainnya tetapi digantikan menjadi probiotik bakteri yang baik untuk pencernaan dan ramuan herbal sebagai pendamping pakan. Probiotik untuk ayam organik berguna untuk menambah daya tahan tubuhayam dari serangan penyakit. Probiotik diperoleh juga melalui pemanfaatan bioteknologi dalam menghasilkan bakteri baik untuk pencernaan menggunakan jasa mikroorganisme. Ayam kampung yang dipelihara secara organik -- hanya mengkonsumsi pakan dalam jumlah banyak yang diolah secara bioteknologi fermentasi – menghasilkan tekstur daging yang lembut, kenyal dan tahan lama. Warna daging tidak pucat dan darah tidak menempel dibagian tulang sehingga tidak menimbulkan bau amis. Di bagian permukaan dan bawah kulit tidak terlalu banyak mengandung lemak sehingga tidak menimbulkan lendir dan aman dari zat- zat kimia berbahaya. Secara garis besar kandungan gizi pada daging ayam organik tidak berbeda pada kandungan gizi daging ayam lainnya akan tetapi kandungan gizi pada daging ayam organik lebih alami dan terbebas dari residu zat- zat kimia yang terkandung didalam daging yang didapatkan selama pemeliharaan.

2.6.4 Kebijakan Pemerintah Terhadap Perkembangan Bahan Pangan