Jenis-jenis Belajar Hakikat Belajar

14 Dari pengertian-pengertian di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa belajar hakikatnya merupakan suatu usaha baik secara sadar atau tidak sadar yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh secara bertahap melalui interaksi individu dengan lingkungannya yang berlangsung sepanjang hayat.

2. Jenis-jenis Belajar

Jenis-jenis belajar menurut Daryanto 2009:5-8 adalah sebagai berikut: 1 belajar bagian part learning, fractioned learning. Umumnya belajar bagian dilakukan seseorang bila dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas. Dalam hal ini, individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri; 2 belajar dengan wawasan learning by insight, merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan; 3 belajar diskriminatif discriminatif learning, diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasistimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku; 4 belajar global keseluruhan global whole learning, berarti bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya; 15 5 belajar insidental incidental learning, berarti bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak; 6 belajar instrumental instrumental learning. Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda- tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal; 7 belajar intensional intentional learning, berarti belajar dalam arah tujuan; 8 belajar laten latent learning. Dalam belajar laten, perubahan- perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera; 9 belajar mental mental learning. Perubahan tingkah laku yang terjadi di sini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari; 10 belajar produktif productive learning. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain; 11 belajar verbal verbal learning, merupakan belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. 16 Sedangkan menurut Gagne dalam Siregar dan Nara, 2011:7-8, ada delapan tipe belajar, sebagai berikut: 1 belajar isyarat signal learning. Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi spontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respons. Dalam konteks inilah signal learning terjadi; 2 belajar stimulus respon. Belajar tipe ini memberikan respons yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan reinforcement sehingga terbentuk perilaku tertentu shaping; 3 belajar merantaikan chaining, merupakan cara belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik, sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu; 4 belajar asosiasi verbal verbal association, merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat; 5 belajar membedakan discrimination, tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan; 6 belajar konsep concept learning. Belajar mengklasifikasikan stimulus, atau menempatkan obejk-objek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. Konsep: satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki kesamaan ciri; 17 7 belajar dalil eule learning, merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep; 8 belajar memecahkan masalah problem solving, merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih tinggi higher order rule.

3. Ciri-ciri Belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS TANGKAS KALIBAGOR BANYUMAS -

0 7 116

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14