51
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif Tipe Group
Investigation
Kelebihan model kooperatif tipe Group Investigation menurut Salvin 2015:214-228 sebagai berikut:
1
meningkatkan rasa sosial dan demokratis bagi tiap siswa;
2
setiap siswa dapat berperan aktif sesuai bagian dalam kelompoknya;
3
melatih kemandirian siswa;
4
siswa dapat berlatih manajerial dalam mengerjakan tugas;
5
pembelajaran berpusat pada siswa student centered;
6
meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Kemudian, kekurangan model kooperatif tipe Group Investigation
menurut Salvin 2015:214-228 sebagai berikut: 1
model kooperatif tipe Group Investigation tidak dapat diterapkan pada semua materi pelajaran;
2 tidak semua siswa mau berperan aktif dalam tugas kelompok.
Berdasarkan kelebihan-kelebihannya
tersebut, dengan
meminimalkan kekurangan, peneliti ingin mengetahui keefektifan model kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar IPA pada kelas
eksperimen.
2.1.8 Model Mind Mapping
1. Pengertian Model Mind Mapping
Strategi belajar ini pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan. Menurut Buzan 2005:15,
“A Mind Map is the easiest way to put
52
information into your brain and to take information out of your brain
– it’s a creative and effective means of note-
taking that literally ‘maps out’ your thoughts. And it is so simple
”, yang berarti bahwa model Mind Mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi ke luar dari otak – Mind Map adalah cara mencatat
kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Selanjutnya, menurut Fathurrohman 2015:206, Mind Mapping dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas, atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial-
hierarkis non-linear. Mind Map pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar simbol,
dan warna sehingg Suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Sistem peta pikiran atau Mind map adalah suatu teknis grafis yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Buzan
2005:16 menjelaskan, “Mind Maps are also brilliant route-maps for the
memory, allowing you to organize facts and thoughts in such a way that your brain’s natural way of working is engaged right from the start. This
means that remembering and recalling information later is far easier and
more reliable than when using traditional note- taking techniques”, berarti
Mind mapping juga merupakan peta rute hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami
otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih
53 mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan
tradisional. Kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang yang melengkung sehingga Mind Map lebih merangsang secara visual daripada
metode pencatatan tradisional, yang cenderung linear dan satu warna. Mind Map dapat membantu dalam berbagai hal, diantaranya Buzan,
2005:17 : 1
merencana; 2
berkomunikasi; 3
menjadi lebih kreatif; 4
menghemat waktu; 5
menyelesaikan masalah; 6
memusatkan perhatian; 7
menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran; 8
mengingat dengan lebih baik; 9
belajar lebih cepat dan efisien; 10
melihat “gambar keseluruhan” ; 11
menyelamatkan pohon. Menurut Michael Michalko dalam Buzan, 2005:17, Mind Map
akan : 1
mengaktifkan seluruh otak; 2
membereskan akal dari kekusutan mental; 3
memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan;
54 4
membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah;
5 memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian;
6 memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita
membandingkannya; 7
mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka
pendek ke ingatan jangka panjang.
2. Langkah Model Mind Mapping