60
2.2 Kajian Empiris
Penelitian eksperimen yang berjudul “Keefektifan Model Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar IPA Pada
Siswa Kelas IV SD Kelurahan Pati Lor”, didukung oleh penelitian-penelitan yang terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan Artini 2015:45-52,
menjelaskan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa, serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres 1 Tondo. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Pramityasari 2015:19-23, menunjukkan bahwa
model Mind Mapping lebih efektif dibanding dengan model Problem Based Learning. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil yang berbeda pada kelas
eksperimen dengan model Mind Mapping sebesar 74,85 sedangkan kelas kontrol dengan model Problem Based Learning sebesar 69,27.
Penelitian Nurroeni 2013:54-60, menunjukkan rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 73,04 lebih besar dibanding
dengan rata-rata kelas kontrol sebesar 61,25. Sehingga model Mind Mapping lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran langsung.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Erlisnawati 2014:9-14, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif Group Investigation mengalami peningkatan. Rata-rata terakhir didapat sebesar 80,83 dengan besar peningkatan dari skor
dasar 34, 72 dengan ketuntasan klasikal 81,82.
61 Penelitian yang dilakukan Wahid 2015:225-233, menjelaskan
bahwa model pembelajaran kooperatif Group Investigation lebih baik dari model pembelajaran tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation pada sekolah SSN dan RSSN lebih efektif daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif Group
Investigation lebih baik diterapkan di sekolah SSN dibandingkan sekolah RSSN.
Penelitian Praptiwi 2012:41-50, menunjukkan ada perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan STAD.
Hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan rata-rata 76,12 lebih baik dibanding dengan hasil
belajar yang menggunakan model STAD dengan rata-rata 71,41. Terdapat interaksi pada kemampuan awal siswa kategori tinggi untuk kelas
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih tinggi dibanding kelas menggunakan model STAD.
Kemudian penelitian Richardo 2015:35-42, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe investigasi
kelompok jauh lebih baik dibanding menggunakan model pembelajaran langsung, dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian yang
dilakukan oleh Malekzadeh 2015:81-90, menunjukkan bahwa dengan menggunakan model Mind Mapping dapat berpengaruh terhadap
peningkatan pemahaman membaca siswa.
62 Penelitian yang dilakukan Adora 2014:146-147, menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dalam
tim, selain itu dapat memunculkan sikap kepemimpinan dan sikap sosial dan model ini lebih baik dibanding model pembelajaran langsung. Selanjutnya,
penelitian yang dilakukan AKÇAY 2014:17-30, menunjukkan bahwa model Reading-Writing-Presenting, Learning Together, dan Group
Investigation lebih efektif dibandingkan model pembelajaran yang berpusat pada guru.
63
2.3 Kerangka Berpikir