Pengertian IPA Hakikat IPA

33 1 informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifiks; 2 keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas; 3 strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi; 5 sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Dari berbagai pemaparan tersebut, maka disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang mana terdapat beberapa aspek yang terkandung atau dinilai didalamnya, aspek-aspek tersebut yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

1. Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata dalam bahasa Inggris, yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Sehingga 34 IPA dapat disebut sebgai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di alam ini Samatowa, 2011:3. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yang mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab-akibatnya Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:22. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman lalu serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan.

2. Hakikat IPA

Carin dan Sund dalam Wisudawati, 2014:24 mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut, maka IPA memiliki empat unsur, yaitu: a. IPA sebagai sikap yaitu IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended. Contoh : saat guru menunjukkan gambar tentang penyebab 35 perubahan lingkungan fisik, siswa mulai berpikir mengapa itu dapat menyebabkan perubahan lingkungan fisik; b. IPA sebagai proses yaitu proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Contoh : saat kegiatan kelompok, siswa dapat menggunakan metode ilmiah untuk melakukan percobaan; c. IPA sebagai produk yaitu IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Contoh : produk yang dihasilkan yaitu berupa hasil laporan percobaan tentang penyebab perubahan lingkungan fisik yang dilakukan siswa; d. IPA sebagai aplikasi yaitu penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : melakukan reboisasi, pembuatan batu pemecah ombak merupakan upaya penerapan dari cara pencegahan perubahan lingkungan fisik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA ada empat komponen mengajar yang benar. Dalam proses pembelajaran IPA diharapkan keempat unsur tersebut dapat muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah. 36

3. Pembelajaran IPA di SD

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS TANGKAS KALIBAGOR BANYUMAS -

0 7 116

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14