Ciri-ciri Belajar Prinsip Belajar

17 7 belajar dalil eule learning, merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep; 8 belajar memecahkan masalah problem solving, merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih tinggi higher order rule.

3. Ciri-ciri Belajar

Seseorang sudah dikatakan belajar apabila sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Berdasarkan penjelasan tersebut, belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut Siregar dan Nara, 2011:5-6: 1 adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan kognittif, keterampilan psikomotor, maupun nilai dan sikap afektif; 2 perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan; 3 perubahan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan; 4 perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat- obatan. Selanjutnya, Suprijono 2012:4 mengidentifikasikan ciri-ciri belajar sebagai berikut: 1 sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari; 18 2 kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya; 3 fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup; 4 positif dan berakumulasi; 5 aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan; 6 permanen atau tetap; 7 bertujuan dan terarah; 8 mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

4. Prinsip Belajar

Terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu dijabarkan oleh Dimyati 2009:42-50 sebagai berikut: 1 Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi perhatian. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Disamping perhatian, motivasi juga memiliki peran penting. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.motivasi dapat bersifat internal berasal dari dalam diri sendiri, dapat juga bersifat eksternal datang dari orang lain, guru, teman, dan sebagainya. 19 2 Keaktifan Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. 3 Keterlibatan LangsungBerpengalaman Belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. 4 Pengulangan Menurut teori Psikologi Daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan, maka daya-daya tersebut akan berkembang. 5 Tantangan Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. 20 6 Balikan dan Penguatan Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikin yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan. 7 Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Selanjutnya, Daryanto 2009:27-28 mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1 dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisispasi aktif, mengingkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional; 2 belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya; 3 belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional; 4 belajar itu proses kontinu maka harus bertahap menurut perkembangannya; 5 belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery; 21 6 belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya; 7 belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; 8 belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya; 9 belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan, stimulus yang diberikan, dan respons yang diharapkan; 10 repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian dan keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa. Sedangkan Suprijono 2012:4-5 mengemukakan 3 prinsip belajar sebagai berikut: 1 belajar adalah perubahan perilaku; 2 belajar merupakan proses. belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik; 3 belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS TANGKAS KALIBAGOR BANYUMAS -

0 7 116

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14