Evaluasi Formal Menggunakan metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang terpercaya dan
valid mengenai hasil kebijakan secara formal
diumumkan sebagai tujuan program
kebijakan Tujuan dan sasaran
dari pengambil kebijakan dan
administrator yang secara resmi
diumumkan merupakan ukuran
yang tepat dari manfaat atau nilai
1. Evaluasi
perkembangan 2.
Evaluasi eksperimental
3. Evaluasi
proses retrospektif
4. Evaluasi hasil
retrospektif Evaluasi
Keputusan Teoritis
Menggunakan metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang terpercaya dan
valid mengenai hasil kebijakan yang secara
eksplisit diinginkan oleh berbagai pelaku
kebijakan. Tujuan dan sasaran
dari berbagai pelaku yang diumumkan
secara formal ataupun diam-diam
merupakan ukuran yang tepat dari
manfaat atau nilai. 1.
Penilaian tentang dapat
tidaknya evaluasi
2. Analisis
utilitas multiatribut
Sumber : Dunn 2003:612
1.5.3.5 Bentuk Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan publik berdasarkan kajian kebijakannya dapat dibedakan antara analisis kebijakan sebelum adanya kebijakan publik tertentu
dan sesudah adanya kebijakan publik tertentu. Keduanya baik analisis kebijakan sebelum maupun sesudah adanya kebijakan mempunyai tujuan yang
sama yakni memberikan rekomendasi kebijakan kepada penentu kebijakan agar didapat kebijakan yang lebih berkualitas. Dunn 2000:117 membedakan tiga
bentuk utama analisis kebijakan publik,yaitu: 1. Analisis Kebijakan Prospektif. Analisis kebijakan prospektif yang berupa
produksi dan tranformasi informasi sebelum aksi kebijakan dimulai dan diimplementasikan ex ante. Analisis kebijakan disini merupakan suatu
alat untuk mensintesakan informasi untuk dipakai dalam merumuskan alternatif dan preferensi kebijakan yang dinyatakan secara komparatif,
diramalkan dalam bahasa kuantitatif dan kualitatif sebagai landasan atau penuntun dalam pengambilan keputusan kebijakan.
2. Analisis Kebijakan Retrospektif. Analisis kebijakan retrospektif adalah sebagai penciptaan dan tranformasi informasi sesudah aksi kebijakan
dilakukan. Evaluasi proses retrospektif, yang cenderung dipusatkan pada masalah-masalah dan kendala-kendala yang terjadi selama implementasi
kebijakan dan program. Evaluasi retrospektif lebih menggantungkan pada deskripsi ex post facto tentang kegiatan aktivitas program yang sedang
berjalan, yang selanjutnya berhubungan dengan keluaran dan dampak. 3. Analisis kebijakan yang terintegrasi. Analisis kebijakan yang terintegrasi
merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan transformasi
informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil. 1.5.3.6
Model Evaluasi Kebijakan
Menurut Wayne Parsons 2008:549-552, ada dua macam model evaluasi kebijakan yang digunakan yaitu :
1. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan ketika kebijakan atau
program yang sedang diimplementasikan merupakan analisis tentang “seberapa jauh sebuah program diimplementasikan dan apa kondisi yang
bisa meningkatkan keberhasilan implementasi”. Pada fase implementasi memerlukan evaluasi “formatif” yang akan memonitor cara dimana sebuah
program dikelola atau diatur untuk menghasilkan umpan balik yang bisa berfungsi untuk meningkatkan proses implementasi.
Rossi dan Freeman dalam buku Parsons mendeskripsikan model evaluasi ini sebagai evaluasi pada tiga persoalan :
a. Sejauh mana sebuah program mencapai target populasi yang tepat
b. Apakah penyampaian pelayanannya konsisten dengan spesifikasi desain
program atau tidak. c.
Sumber daya apa yang dikeluarkan dalam melakukan program 2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengukur bagaimana kebijakan atau program secara aktual berdampak pada problem
yang ditanganinya. Model evaluasi ini pada dasarnya adalah model penelitian komparatif yang mengukur beberapa persoalan yaitu :
a. Membandingkan sebelum dan sesudah program diimplementasikan
b. Membandingkan dampak intervensi terhadap satu kelompok dengan
kelompok lain atau antara satu kelompok yang menjadi subjek intervensi dan kelompok lain yang tidak kelompok kontrol
c. Menbandingkan apa yang terjadi dengan apa yang mungkin terjadi
tenpa intervensi d.
Atau membandingkan bagaimana bagian-bagian yang berbeda dalam satu wilayah mengalami dampak yang berbeda-beda akibat dari
kebijakan yang sama.
1.5.3.7 Kriteria Evaluasi Kebijakan