12 Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang
bergerak dalam bidang pendidikan danatau penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan
kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan bidang pendidikan danatau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4
tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut 13
Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur
lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
1.5.4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu telah terlaksana secara efektif pada tanggal 1 Juli 2013.
Adapun maksud dari pemberlakuan Peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini adalah :
1. kemudahan dan penyederhanaan aturan perpajakan 2. mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi
3. Mengedukasi masyarakat untuk transparansi 4. Memberikan kesempatan masyarakat untuk kontribusi dalam
penyelenggaraan negara. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini diterbitkan bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, meningkatnya pengetahuan tentang manfaat perpajakan
bagi masyarakat, menciptakan kontrol sosial dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Dengan adanya peraturan pemerintah ini diharapkan penerimaan
pajak meningkat sehingga kesempatan untuk mensejahterakan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 pada pasal 2
ayat 2 yang dikatakan sebagai wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu yang dikenakan pajak penghasilan final adalah wajib pajak yang
memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Wajib Pajak orang pribadi atauWajib Pajak badan tidak termasuk bentuk
usaha tetap; dan 2. Menerima penghasilan dari usaha,tidak termasuk penghasilan dari jasa
sehubungan dengan pekerjaanbebas, dengan peredaran brutotidak melebihi Rp4.800.000.000,00 empatmiliar delapan ratus juta rupiahdalam 1 satu
Tahun Pajak. Meskipun secara tidak langsung dinyatakan dalam peraturan
pemerintah ini, sulit dipungkiri bahwa yang menjadi target pemajakan dalam ketentuan perpajakan baru ini adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah
UMKM. Yang tidak termasuk dalam pengertian wajib pajak orang pribadiyang
dikenakan dengan Peraturan Pemerintah ini adalah : 1. Menggunakan sarana atauprasarana yang dapat dibongkarpasang, baik
yangmenetap maupun tidak menetap;dan 2. Menggunakan sebagian atauseluruh tempat untuk kepentinganumum yang
tidak diperuntukkanbagi tempat usaha atau berjualan.
Untuk wajib pajak badan yang tidak termasuk dalam Peraturan Pemerintah ini adalah :
1. Wajib Pajak badan yang belumberoperasi secara komersial; atau 2. Wajib Pajak badan yang dalamjangka waktu 1 satu tahun
setelahberoperasi secara komersialmemperoleh peredaran bruto melebihi Rp4.800.000.000,00empat miliar delapan ratus jutarupiah.
Berdasarkan peraturan pemerintah ini wajib pajak yang termasuk dalam kategori dikenakan pajak dengan tarif sebesar 1 dan bersifat final. Dasar
Pengenaan pajak yang digunakan untuk menghitung pajaknya adalah peredaran bruto setiap bulan.
Dikecualikan dari pengenaan Pajak Penghasilan final berdasarkan ketentuan ini adalah penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas
yang diperoleh : 1. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris. 2. Pemain musik, pembawa acara, penyanyi,pelawak,bintang film, bintang
sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawati, pemain drama, dan penari.
3. Olahragawan 4. Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
5. Pengarang, peneliti dan penerjemah 6. Agen iklan
7. Pengawas atau pengelola proyek 8. Perantara
1.5.4.4 Pajak Penghasilan PPh Pasal 4 ayat 2