B. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari variabel- variabel yang diteliti. Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi
dari masing-masing variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen. Hasil analisis univariat adalah sebagai berikut:
1. Gambaran Keluhan NPB pada Pekerja di PT. Bakrie Metal Industries
Tahun 2015
Hasil penelitian terkait keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan NPB pada Pekerja di PT.
Bakrie Metal Industries Tahun 2015 Keluhan NPB
Ada keluhan Tidak ada keluhan
Jumlah Jumlah
Jumlah Fabrikasi
38 77.6
11 22.4
49 100
Office 10
37.0 17
63.0 27
100
Jumlah 48
63.2 28
36.8 76
100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 76 pekerja, diketahui bahwa tidak semua pekerja mengalami keluhan NPB. Pada pekerja fabrikasi
di PT. Bakrie Metal Industries yang mengalami keluhan NPB sebanyak 38 pekerja 77.6, sedangkan pada pekerja office yang mengalami keluhan
NPB sebanyak 10 pekerja 37.0.
2. Gambaran Faktor Pekerjaan pada Pekerja di PT. Bakrie Metal
Industries Tahun 2015
Hasil penelitian mengenai faktor pekerjaan diperoleh dari pengukuran bagian tubuh leher, badan, kaki dan lengan. Adapun hasil yang diperoleh
mengenai faktor pekerjaan pada responden pada pekerja PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pekerjaan pada Pekerja di
PT. Bakrie Metal Industries Tahun 2015 Variabel
Fabrikasi Office
Jumlah Jumlah
Jumlah Postur leher
Berisiko 42
89.4 5
10.6 47
100
Tidak berisiko 7
24.2 22
75.8 29
100
Postur badan Berisiko
48 73.9
17 26.1
65 100
Tidak berisiko
1 9.1
10 90.9
11 100
Postur kaki Berisiko
17 22.4
27 77.6
44 100
Tidak berisiko 32
100 0.0
32 100
Postur lengan Berisiko
5 100
0.0 5
100
Tidak berisiko 44
62.0 27
38.0 71
100
Skor Akhir REBA
Diperlukan tindakan
46 62.8
24 37.2
70 100
Mungkin diperlukan
tindakan
3 50.0
3 50.0
6 100
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan distribusi faktor pekerjaan pada pekerja fabrikasi untuk postur leher sebanyak 42 pekerja 89.4
memperoleh skor postur leher yang berisiko. Distribusi faktor pekerjaan pada pekerja office untuk postur leher sebanyak 22 pekerja 75.8
memperoleh skor postur leher yang tidak berisiko Distribusi faktor pekerjaan pada pekerja fabrikasi untuk postur badan
sebanyak 48 pekerja 73.9 memperoleh skor postur badan yang berisiko.
Sedangkan untuk postur badan pada pekerja office sebanyak 17 pekerja 26.1 memperoleh skor postur badan yang berisiko.
Distribusi faktor pekerjaan pada pekerja fabrikasi untuk postur kaki sebanyak 32 pekerja 100 memperoleh skor postur kaki yang tidak
berisiko. Sedangkan untuk postur kaki pada pekerja office sebanyak 27 pekerja 77.6 memperoleh skor postur kaki yang berisiko.
Distribusi faktor pekerjaan pada pekerja fabrikasi untuk postur lengan sebanyak sebanyak 44 pekerja 62.0 memperoleh skor postur lengan yang
tidak berisiko. Sedangkan untuk untuk postur lengan pada pekerja office sebanyak 27 pekerja 38.0 memperoleh skor postur lengan tidak berisiko.
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pada pekerja fabrikasi dengan tingkat risiko yang diperlukan tindakan sebanyak 46 pekerja 62.8,
sedangkan pada pekerja office dengan tingkat risiko yang diperlukan tindakan sebanyak 24 pekerja 37.2.
3. Gambaran Faktor Individu Usia, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok,