dengan nilai p value pada penelitian tersebut sebesar 0.434 p value 0.005. Serta sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti
2011, yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan MSDs pada bagian bahu, pinggang dan
kaki.
7. Hubungan Pencahayaan dengan Keluhan NPB
Pencahayaan yang tidak baik bisa menurunkan performa, bahkan bisa membuat pekerja stres karena lingkungan kerja yang tidak baik.
Tingkat stres tinggi bisa memicu dan meningkatkan rasa nyeri NPB pada pekerja. Selain itu, bekerja dalam kondisi cahaya yang buruk, akan
membuat tubuh beradaptasi untuk mendekati cahaya. Jika hal itu terjadi dalam waktu yang lama akan meningkatkan tekanan pada otot bagian
atas tubuh Bridger, 2003. Berdasarkan tabel hasil 5.4, dapat dilihat bahwa pada bagian fabrikasi tempat kerja pekerja yang memiliki
pencahayaan terendah adalah 176 Lux dan tempat kerja pekerja yang memiliki pencahayaan tertinggi adalah 445 Lux, dengan rata-rata
pencahayaan pada tempat kerja pekerja adalah 230.45 Lux. Sedangkan pada bagian office tempat kerja pekerja yang memiliki pencahayaan
terendah adalah 51 Lux dan tempat kerja pekerja yang memiliki pencahayaan tertinggi adalah 105 Lux, dengan rata-rata pencahayaan
pada tempat kerja pekerja adalah 107.59 Lux. Distribusi dari kedua bagian tersebut adalah tempat kerja pekerja yang memiliki pencahayaan
terendah adalah 51 Lux dan tempat kerja pekerja yang memiliki
pencahayaan tertinggi adalah 445 Lux, dengan rata-rata pencahayaan pada tempat kerja pekerja adalah 186.80 Lux.
Intensitas cahaya di ruang kerja untuk jenis pekerjaan kasar dan terus menerus seperti bekerja dengan menggunakan mesin dan perakitan kasar
minimal 200 Lux sedangkan untuk pekerjaan rutin seperti pekerjaan kantor atau administrasi, tingkat pencahayaan minimal 300 Lux
Keputusan Menteri
Kesehatan No.
261MENKESSKII1998. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, masih dapat dijumpai tempat
kerja yang tidak sesuai dengan intensitas cahaya minimal di ruang kerja. Pada bagian fabrikasi masih ditemui tempat kerja dengan pencahayaan
sebesar 176 Lux sedangkan standar minimum pencahayaannya adalah 200 Lux, tempat kerja tersebut berada di bagian fabrikasi 2 dimana
tempat kerja tersbut tidak memiliki pencahayaan yang maksimal, cahaya hanya masuk melalui pintu yang terbuka dan tidak dilengkapi dengan
sumber pencahayaan tambahan. Sedangkan pada bagian office masih ditemui tempat kerja dengan pencahayaan sebesar 51 Lux sedangkan
standar minimum pencahayaannya adalah 300 Lux, tempat kerja tersebut berada pada office 2 dimana pada tempat kerja tersbut letaknya disudut
ruangan dan tidak memiliki penerangan yang memadai, sumber pencahayaan seperti jendela juga dibiarkan tertutup seluruhnya sehingga
cahaya tidak dapat masuk ke dalam ruangan tersebut. Pada bagian office seluruh ruang kerja responden tidak memenuhi kriteria pencahayaan
minimum pekerjaan kantor atau administrasi yaitu sebesar 300 Lux.
Berdasarkan hasil uji statistik tabel 5.7 diperoleh diperoleh p value sebesar 0.042 P value
≤ 0.05 hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistk
antara pencahayaan dengan keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015. Kualitas penerangan yang tidak memadai
berefek buruk bagi fungsi penglihatan, juga untuk lingkungan sekeliling tempat kerja, maupun aspek psikologis, yang dapat dirasakan sebagai
kelelahan, rasa kurang nyaman, kurang kewaspadaan sampai kepada pengaruh yang terberat seperti kecelakaan. Bekerja dalam kondisi cahaya
yang buruk, akan membuat tubuh beradaptasi untuk mendekati cahaya. Jika hal itu terjaadi dalam waktu yang lama akan meningkatkan tekanan
pada otot bagian atas tubuh Bridger, 2003. Melihat pentingnya pencahayaan bagi pekerja sebaiknya perusahaan
menyediakan penerangan yang cukup bagi pekerja baik itu untuk pekerja pada bagian fabrikasi atau office. Dimana penerangan yang buruk dapat
mengakibatkan kelelahan mata dengan berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala
sekitar mata, kerusakan alat penglihatan dan meningkatkan kecelakaan Suma’mur, 1992. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat
sumber pancahayaan buatan jendela, ventilasi atau lampu, melakukan tindakan pemeliharaan desain dan sumber cahaya salah satunya bisa
dilakukan dengan membersihkan lampu dan debu supaya pencahayaan yang dihasilkan lebih optimal, diperlukan upaya pemerataan dalam
penempatan sumber pencahayaan buatan, sehingga penyebaran cahaya
dapat lebih optimal, sehingga tidak ada sudut dan bagian area kerja yang gelap. Sebaiknya terdapat upaya perbaikan dalam penyusunan layout
lampu pada bagian fabrikasi dan perbaikan dalam penyusunan layout pada tempat kerja yang lebih baik dengan memperhatikan sumber
pencahayaan yang ada dalam penyusunan tersebut sehingga penyebaran cahaya lebih optimal dan tidak ada sudut dan bagian area kerja yang
gelap.
207
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pekerja di PT. Bakrie Metal Industries, maka didapatkan simpulan sebagai berikut:
1. Pekerja yang mengalami keluhan NPB di PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015 sebanyak 48 pekerja 63.2 dari 76
pekerja. Pada bagian fabrikasi, yang mengalami keluhan NPB sebanyak 38 pekerja 77.6 dari 49 pekerja dan pada bagian
office yang mengalami keluhan NPB sebanyak 10 pekerja 37.0 dari 27 pekerja.
2. Faktor Pekerjaan a. Faktor pekerjaan untuk postur leher yang berisiko lebih
banyak jika dibandingkan dengan postur leher yang tidak berisiko.
b. Faktor pekerjaan untuk postur badan yang berisiko lebih banyak jika dibandingkan dengan postur badan yang tidak
berisiko. c. Faktor pekerjaan untuk postur kaki yang berisiko lebih banyak
jika dibandingkan dengan postur kaki yang tidak berisiko. d. Faktor pekerjaan untuk postur lengan yang tidak berisiko
lebih banyak jika dibandingkan dengan postur lengan yang berisiko.