Analisis Bivariat Analisis Statistik

3 Median Median merupakan nilai yang terletak di tengah bila nilai pengamatan disusun secara teratur menurut besarnya, dari kecil ke besar atau sebaliknya dari besar ke kecil. c. Ukuran Penyebaran Dispersion Dispersion merupakan ukuran yang menyatakan seberapa jauh nilai pengamatan yang sebenarnya menyimpang atau berbeda dengan nilai pusatnya. Jenis ukuraan penyebaran terdiri dari: 1 Range Jangkauan Range adalah selisih nilai maksimum dengan nilai minimum dalam suatu kumpulan data. 2 Variance Variasi Variasi merupakan jumlah kuadrat dari selisih nilai data pengamatan dengan rata-rata dibagi banyaknya data pengamatan. 3 Standard Deviation Simpangan baku Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari variasi. Deviasi standar dapat digunakan untuk menentukan letak nilai distribusi frekuensi terhadap nilai rata-rata mean.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat dilakukan beberapa tahap, antara lain Notoatmodjo, 2010: a. Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan b. Analisis dari hasil uji statistik Chi-square test, Z-test, T-test dan sebagainya. Melihat dari hasil uji statistik ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. Dari hasil uji statistik ini dapat terjadi, misalnya antara dua variabel tersebut secara presentase berhubungan tetapi secara statistik hubungan tersebut tidak bermakna. c. Analisis keeratan hubungan antara dua variabel tersebut, dengan meilihat nilai Odd Ratio OR. Besar kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara dua variabel yang diuji. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara dua variabel. Pertimbangan yang harus dilakukan peneliti ketika memilih ukuran statistik yang tepat untuk digunakan dalam menganalisis hubungan bivariat adalah tingkat pengukuran dari setiap variabel dan arah hubungan dari kedua variabel tersebut sehingga analisis ini kemudian lebih dikenal dan berkaitan dengan ukuran asosiasi dan ukuran korelasi. Ukuran asosiasi dan ukuran korelasi terdiri dari Prasetyo, 2008: a. Koefisien korelasi Sperman Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengukur korelasi antar dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran ordinal b. Koefisien Korelasi Product Moment Pearson Ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara data yang memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio dengan arah hubungan simetrik. c. Regresi linier Ukuran statistik ini digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel dependen. d. Uji U-Mann Whitney Pengujian ini digunakan untuk variabel yang berskala nominal atau ordinal dengan dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan independen. e. Uji Kruskall Wallis Pengujian ini digunakan untuk variabel yang berskala nominal atau ordinal dengan tiga atau lebih kelompok sampel. f. Uji t T-test Pengujian ini digunakan jika dua sampel yang digunakan tidak memiliki keterkaitan satu dengan lainnya dan variabel yang digunakan berskala rasio. Uji t sebagai alat analisis data untuk menguji satu sampel atau dua sampel serta membandingkan dua mean rata-rata untuk menentukan apakah perbedaan rata-rata tersebut perbedaaan nyata atau karena kebetulan, tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mean dua kelompok data independen. Syarat atau asumsi yang harus dipenuhi adalah data berdistribusi normal, kedua kelompok data independen, dan variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik. g. Chi-Square Dasar dari uji chi-square adalah untuk membandingkan frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan. Secara spesifik, uji chi-square dapat digunakan untuk menentukan ada tidaknya asosiasi antara dua variabel, homogenitas antar subkelompok dan seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter yang dispesifikasikan Hastono, 2008. Ukuran statistik ini merupakan ukuran asosiasi yang berusaha untuk menguji hipotesis bahwa antara variabel independen dan variabel dependen terdapat hubungan yang signifikan Prasetyo, 2008. Kegunaan uji chi-square adalah untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang diamati dengan frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang akan dihipotesiskan, atau juga menguji perbedaan anatara dua kelompok pada data dua kategorik untuk menguji signifikansi asosiasi dua kelompok pada data dua kategorik tersebut Hastono, 2008. Secara spesifik, uji chi square dapat digunakan untuk menentukan: 1 Ada tidaknya asosisasi antara dua variabel independency test 2 Apakah suatu kelompok homogen homogenitas antar subkelompok = homogenity test 3 Seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter yang dispesifikasikan good of fit Uji chi square dapat digunakan dengan syarat, yaitu: kelompok yang dibandingkan independen, variabel yang dihubungkan kategorik dengan kategorik, tidak ada sel dengan expected frequency 1 dan tidak ada expected frequency 5 sebesar 20 dari banyak sel seluruhnya.

D. Kerangka Teori