Tabel 5.5 Analisis Hubungan antara Faktor Pekerjaan dengan Keluhan NPB pada
Pekerja di PT. Bakrie Metal Industries Tahun 2015 Variabel
Keluhan NPB Jumlah
P value Ada
Tidak ada n
n n
Postur leher
Berisiko 36
76.6 11
23.4 47
100
0.002 Tidak berisiko
12 41.4
17 58.6
29 100
Postur badan
Berisiko 45
69.2 20
30.8 65
100
0.008 Tidak berisiko
3 27.3
8 72.7
11 100
Postur kaki
Berisiko 25
56.8 19
43.2 44
100
0.179 Tidak berisiko
23 71.9
9 28.1
32 100
Postur lengan
Berisiko
4 80.0
1 20.0
5 100
0.646 Tidak berisiko
44 62.0
27 38.0
71 100
Skor Akhir
REBA Diperlukan
tindakan
45 64.3
25 35.7
70 100
0.002 Mungkin
diperlukan tindakan
3 50.0
3 50.0
6 100
Total 48
63.2 28
36.2 76
100
a. Hubungan antara Faktor Pekerjaan Postur Leher dengan Keluhan NPB
Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 48 pekerja yang memiliki keluhan NPB, responden paling banyak memiliki postur leher yang
berisiko yaitu sebesar 36 pekerja 76.6. Sedangkan dari 28 pekerja yang tidak memiliki keluhan NPB, responden paling bayak memiliki
postur leher tidak berisiko yaitu sebesar 17 pekerja 58.6. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh p value sebesar 0.002 p value ≤ 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara postur leher dengan keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries
tahun 2015.
b. Hubungan antara Faktor Pekerjaan Postur Badan dengan Keluhan NPB
Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 48 pekerja yang memiliki keluhan NPB, responden paling banyak memiliki postur badan yang
berisiko yaitu 45 pekerja 69.2. Sedangkan dari 28 pekerja yang tidak memiliki keluhan NPB, responden paling bayak memiliki
postur badan yang berisiko yaitu 20 pekerja 30.8. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh p
value sebesar 0.008 p value ≤ 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara postur badan dengan keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun
2015. c. Hubungan antara Faktor Pekerjaan Postur Kaki dengan Keluhan
NPB Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 48 pekerja yang memiliki
keluhan NPB, responden paling banyak memiliki postur kaki yang berisiko yaitu 25 pekerja 56.8. Sedangkan dari 28 pekerja yang
tidak memiliki keluhan NPB, responden paling banyak memiliki postur kaki yang berisiko yaitu 19 pekerja 43.2. Berdasarkan
hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh p value sebesar 0.179 p value 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara postur kaki dengan keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun
2015.
d. Hubungan antara Faktor Pekerjaan Postur Lengan dengan Keluhan NPB
Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 48 pekerja yang memiliki keluhan NPB, responden paling banyak memiliki postur lengan tidak
berisiko yaitu 44 pekerja 62.0. Sedangkan dari 28 pekerja yang tidak memiliki keluhan NPB, responden paling banyak memiliki
postur lengan tidak berisiko yaitu 27 pekerja 38.0. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh p
value sebesar 0.646 p value 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara postur lengan
dengan keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015.
e. Hubungan antara Faktor Pekerjaan Skor Akhir REBA dengan Keluhan NPB
Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 70 pekerja yang memiliki risiko pekerjaan yang diperlukan tindakan, pekerja paling banyak
mengalami keluhan NPB yaitu sebesar 45 pekerja 64.3. Sedangkan dari 6 pekerja dengan risiko pekerjaan yang mungkin
diperlukan tindakan, pekerja yang memiliki keluhan NPB sebanyak 3 pekerja 50.0. Berdasarkan hasil uji statistik dengan dengan
menggunakan chi square diperoleh p value sebesar 0.002 p value ≤
0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor pekerjaan skor akhir REBA dengan
keluhan NPB pada pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015.
2. Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok, Riwayat