Latar Belakang Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan

12 2. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya mengenai kompensasi guru dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru. 13 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

Sesuai dengan variabel yang dikajai dalam penelitian ini maka teori yang diuraikan pada BAB II meliputi konsep tentang pemberian kompensasi sebagai variabel dependen terikat dan kinerja guru dalam mengajar sebagai variabel independen bebas.

1. Pemberian Kompensasi Guru

Salah satu tanggung jawab organisasi yang mempekerjakan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemberian kompensasi atau balas jasa atas apa yang seseorang kerjakan untuk organisasi tersebut. a. Pengertian Kompensasi Pengertian kompensasi itu sendiri menurut Herman Sofyandi merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. 5 Menurut Wilson Bangun kompensasi adalah sesuatu yang di terima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. 6 Sedangkan Wukir menjelaskan bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa atau imbalan yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan mereka. Kompensasi harus sesuai dengan jumlah dan kualitas pekerjaan ”. 7 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompensasi didefinisikan sebagai imbalan berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada 5 Sofyandi Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, Cet. I, h. 159 6 Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga, 2012, hal. 255 7 Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, Yogyakarta: Multi Presindo, 2013 Cet. I, h. 84 14 karyawan dalam perusahaan atau organisasi. 8 Jadi dari keempat pendapat tentang kompensasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah sebuah tanda balas jasa atau suatu yang harus diterima oleh seseorang yang telah bekerja untuk organisasi atau perusahaan. Adapun beberapa pendapat para ahli tentang kompensasi yaitu Malayu S.P. Hasibuan mengatakan bahwa kompensasi adalah suatu pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Endrew F. Sikula mendeskripsikan a compompentation is anything that constitutes or is regarded as an equivalent or recompense kompensasi adalah segala sesuatu yang dikontribusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa. 9 Sedarmayanti menjelaskan kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa mereka. 10 E. Mulyasa mengartikan kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas pendidikan dan sekolah kepada tenaga kependidikan, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tepat. 11 Berdasarkan beberapa pengertian kompensasi menurut para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa kompensasi merupakan imbalan yang wajib diberikan organisasi kepada karyawan atas kontribusi mereka kepada perusahaan.Namun dalam pemberian kompensasi tersebut, harus memperhatikan prinsip adil dan wajar 8 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indoneisa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008 cet. Pertama edisi ke-4, h. 719 9 Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, Edisi Revisi, h. 118-119 10 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h. 239 11 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukeskan MBS dan KBK Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, cet. ke-4, h. 158 15 serta peraturan perundang-undangan. Seperti yang dijelaskan oleh Malayu S. P. Hasibuan , “Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan, karyawan, dan pemerintahmasyarakat. Supaya tujuan tercapai dan memberikan kepuasan bagai semua pihak hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan prinsip adal dan wajar, undang-undang perburuhan, serta memperhatikan internal dan eksternal konsistensi”. 12 Dengan adanya kompensasi ini diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja, oleh karena itu pemberian kompensasi harus diperhatikan.

b. Jenis-jenis Kompensasi

Kompensasi merupakan bentuk balas jasa yang diberikan organisasi kepada seseorang yang telah bekerja untuk organisasi. Dalam pemberian kompensasi tersebut terdapat beberapa bentuk kompensasi seperti gaji bulanan, tunjangan sosial, jaminan kesehatan dan lain-lain. Menurut Herman Sofyandi kompensasi dapat dikategorikan kedalam dua golongan besar, yaitu: 1 Kompensasi langsung direct compensation yaitu suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan, karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebagai contoh: Upahgaji, insentifbonus, tunjangan jabatan. 2 Kompensasi tidak langsung indirect compensation yaitu pemberian kompensasi kepada karyawan sebgai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya menigkatkan kesejahteraan karyawan. Tentunya pemberian kompensasi ini tidak secara langsung berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebagai contoh: tunjangan hari raya, tunjangan pension, tunjangan kesehatan dan lainnya, termasuk fasilitas-fasilitas 12 Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, Edisi Revisi, h. 120