Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012
4.3. Gaya Arsitektur
Kawasan koridor Jl. Pemuda Medan memiliki beberapa bangunan yang bersejarah. Bangunan ini berdiri pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.
Arsitektur pada bangunan tersebut memperlihatkan adanya keberadaan arsitektur Belanda yang diciptakan melalui bangunan tersebut. Bentuk bangunan di kawasan
Pemuda umumnya berbentuk kotak persegi, penggunaan ornament dan relief, hanya terdapat pada bangunan lamabersejarah. Pada bangunan baru di kawasan Pemuda
tidak memperlihatkan adanya penggunaan bahan atau material yang digunakan pada bangunan lamabersejarah. Penggunaan dormerjendela beratap, kolom-kolam
bangunan yang besar-besar terdapat pada bangunan lamabersejarah. Bangunan baru dikawasan Pemuda dengan fungsi ruko, perkantoran dan komersial banyak
menggunakan material kaca dan aluminium cladding untuk dinding bangunan. Penggunaan kolom ataupun ornamen seperti bangunan lamabersejarah ditemukan
pada bangunan baru perkantoran di kawasan pemuda Gambar 4.7, 4.8 dan 4.9.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
B-B A-A
Gambar 4.8 Tampak bangunan B-B di sebelah kanan di koridor Jl. Pemuda Medan
Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis Gambar 4.7 Tampak bangunan A-A di sebelah kiri di
koridor Jl. Pemuda Medan Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Secara umum bentuk massa bangunan berbentuk persegi panjang. Material yang digunakan pada bangunan juga beraneka ragam, pada beberapa bangunan
menggunakan material yang terbuat dari aluminium cladding dan bangunan yang didominasi oleh kaca. Penggunaan material dengan bahan beton diplester halus hanya
ada pada bangunan lamabersejarah sedangkan pada bangunan baru lebih mendominasi material kaca dan aluminium cladding.
Pada bagian akhir bangunan adalah merupakan bangunan lamabersejarah. Bangunan besar ini merupakan salah satu bangunan yang paling menonjol dikawasan
Pemuda. Oleh karena itu pengelolahan karakter dan susunan spasialnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bangunan di kawasan ini.
Pada bangunan lamabersejarah terdapat jalur pedestrian yang merupakan penghubung antar bangunan pada bangunan lama. Jalur ini terbentuk dari struktur yang
mendukung overhang bangunan pada tingkat dua. Struktur ini menjadi satu kesatuan dengan fasade yang membentuk karakter bangunan, akan tetapi karena perkembangan
pembangunan di kawasan pemuda jalur pedestrian ini menjadi bagian interior dalam Gambar 4.9 Key Map bangunan di koridor Jl. Pemuda
Medan Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
bangunan lamabersejarah. Semakin kebelakang segmen bangunan telah mengalami perubahan, baik pada jendela,motif dekorasi maupun irama ketinggian bangunan.
Pemakaian jendela kaca dengan karakter berbeda kontras dengan karakter kawasan yang sudah terbentuk.
Bangunan pada jalur koridor kanan pada kawasan Pemuda memiliki lebar yang cukup bervariasi, dengan ketinggian yang masih seragam, dan pengelolahan fasade
yang menonjol. Pada bagian ini terdapat beberapa bangunan lamabersejarah dan juga terdapat beberapa bangunan yang sepenuhnya dibangun baru. Pada bagian tengah
segmen ini terdapat bangunan lama dengan penggunaan material beton ekspos dengan cor membentuk sirip sebagai kisi- kisi penahan sinar matahari.
Sedangkan bangunan baru didominasi oleh kaca dan aluminium cladding. Pada bagian akhir koridor bangunan di kawasan pemuda terdapat bangunan sudut yang
diolah lebih menonjol. Fasade pada bangunan memakai aluminium cladding yang hampir menutupi keseluruhan fasade bangunan. Penggunaan warna dan material yang
tidak sesuai dengan karakter yang dibentuk oleh bangunan lamabersejarah menyebabkan adanya perbedaan yang sangat kontras antara bangunan lamabersejarah
dengan bangunan baru Gambar 4.10 dan 4.11.
Penggunaan relief atau ornamen pada bangunan
lamabersejarah Penggunaan Kolom-kolom
besar pada bangunan lamabersejarah
Penggunaan tower pada bangunan lamabersejarah
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.4. Sirkulasi Sebagai Ruang Bagi Pejalan Kaki dan Kendaraan untuk Menciptakan Serial Vision