Intensitas Pembangunan DESKRIPSI KAWASAN

termasuk mesin-mesin tik sejak sebelum perang dan perabotan di ruang pertemuan direktur. Kondisi bangunan lamabersejarah di kawasan ini sangat memprihatinkan karena tidak adanya perhatian atau perbaikan terhadap bangunan lamabersejarah ditambah lagi dengan kondisi bangunan baru yang tidak disesuaikan dengan bentuk bangunan lamabersejarah. Bangunan lamabersejarah dan bangunan baru yang ada di kawasan Pemuda merupakan bangunan yang perlu dibenahi dan diperbaiki kondisinya agar menciptakan lingkungan yang baik sesuai dengan konteksnya lingkungan sebagai kawasan lamabersejarah.

4.2 Intensitas Pembangunan

Intensitas pembangunan di koridor Jl. Pemuda Medan di tinjau dari beberapa hal, antara lain: 4.2.1 Tinggi bangunan Secara umum tipologi bangunan yang terdapat di kawasan Pemuda adalah toko sebagai kegiatan komersial, sedangkan perkantoran adalah bangunan tunggal. Di awal perkembangan kawasan Pemuda, bangunan toko terdiri dari dua lantai, sedangkan perkantoran bangunan tunggal terdiri dari 2-4 lantai. Ketinggian bangunan pada masing-masing jalur kanan dan kiri pada jalur utama koridor Pemuda menunjukkan ketinggian bangunann yang berbeda, sehingga ketinggian bangunan yang tercipta dari bangunan-bangunan tersebut menggambarkan dengan jelas ketinggian masing-masing bangunan Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.1 Key Map bangunan di koridor Jl. Pemuda Medan Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis Gambar 4.2 Tampak B-B bangunan sebelah kanan di koridor Jl. Pemuda Medan Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis B-B A-A UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.2.2 Koefisien dasar bangunan Koefisien dasar bangunan KDB pada kawasan Pemuda saat ini berkisar 80-100 dengan jarak bebas belakang bangunan 1-5 m sangat rapat. Hal ini merupakan implikasi dari perencanaan kawasan pada masa lalu yaitu sebagai pusat komersial dan permukiman yang rapat. Pola tersebut masih berlangsung saat ini terutama pada bangunan baru, dimana KDB bangunan berkisar 90-100 sehingga pintu bangunan langsung berhadapan dengan jalan hal ini juga terjadi pada bangunan lamabersejarah dimana arcade bangunan banyak yang ditutup dijadikan bagian dari ruang dalam interior yang berarti mengurangi bahkan menghilangkan nilai Koefisien Dasar Bangunan bangunan lamabersejarah yang ada di sekitar kawasan Pemuda KDB Tabel 4.1. Tabel 4.1 Koefisien dasar bangunan di Jl. Pemuda Medan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA No. Segmen jalan KDB Koefisien Dasar Bangunan 1 Segmen 1 Tabel 4.1 Lanjutan No. Segmen jalan KDB Koefisien Dasar Bangunan Segmen 1 2 Segmen 2 KDB 100 KDB bangunan pada potongan jalan Pemuda Segmen 1 sangat rapat dengan KDB bangunan 100 sehingga berhimpit dengan jalan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.1 Lanjutan No. Segmen jalan KDB Koefisien Dasar Bangunan 2 Segmen 2 KDB bangunan pada potongan jalan Pemuda Segmen 2 sangat rapat dengan KDB bangunan 100 sehingga berhimpit dengan jalan. KDB bangunan pada jalan Pemuda Segmen 2 sangat rapat dengan KDB bangunan 100 sehingga berhimpit dengan jalan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3 Segmen 3 Tabel 4.1 Lanjutan No. Segmen jalan KDB Koefisien Dasar Bangunan 3 Segmen 3 KDB 80 KDB 100 KDB bangunan pada potongan jalan Pemuda Segmen 3 pada bangunan BNI menunjukkan koefisien dasar bangunan 80 . KDB bangunan pada beberapa bangunan di jalan Pemuda pada potongan Segmen 3 menunjukkan adanya KDB bangunan 100 sehingga berhimpit dengan jalan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4 Segmen 4 Tabel 4.1 Lanjutan No. Segmen jalan KDB Koefisien Dasar Bangunan 4 Segmen 4 KDB 90 KDB 80 KDB 100 KDB bangunan pada potongan jalan Pemuda Segmen 4 terdapat bangunan dengan KDB bangunan 80 sehingga bangunan tidakberhimpit dengan jalan dengan jarak 10m. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 5 Segmen 5 Tabel 4.1 Lanjutan No. Segmen jalan KDB Koefisien Dasar Bangunan 5 Segmen 5 6 Segmen 6 KDB 100 KDB bangunan pada potongan jalan Pemuda Segmen 5 sangat rapat dengan KDB bangunan 100 sehingga berhimpit dengan jalan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012 Kawasan pemuda merupakan kawasan dengan intensitas pembangunan yang tinggi, dimana pemanfaatan penggunaan lahan sangat berpengaruh terhadap nilai ekonomi lahan di kawasan tersebut. KDB bangunan dengan nilai 100 merupakan perencanaan bangunan yang dilakukan pada masa Kolonial Belanda untuk memaksimalkan lahan agar lebih efektif. Kawasan Pemuda merupakan kawasan komersial dengan harga nilai lahan mencapai 5-7 jutaper meternya, sehingga KDB bangunan-bangunan di kawasan Pemuda akan mempengaruhi nilai pajak pada bangunan tersebut Gambar 4.4. KDB bangunan pada potongan jalan Pemuda Segmen 6 sangat rapat dengan KDB bangunan 100 sehingga berhimpit dengan jalan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.2.3 Garis sempadan bangunan Kawasan Pemuda merupakan kasus pengecualian dimana tidak terdapat garis sempadan bangunan 0nol. Dijumpai terutuma pada bangunan toko yang terdapat di koridor-koridor jalan diseluruh kawasan. Ini dikarenakan sejak awal perencanaannya, kawasan Pemuda direncanakan sebagai kawasan dengan intensitas bangunan yang rapat, jarak bebas samping garis sempadan samping hanya terdapat pada beberapa bangunan yang nantinya dijadikan panduan dalam membuat aturan bangunan yang ada di sekitar kawasan Tabel 4.2. Tabel 4.2 Garis sempadan bangunan di Jl. Pemuda Medan No. Segmen jalan GSB Garis Sempadan Bangunan 1 Segmen 1 Gambar 4.4 Bangunan komersial di kawasan Pemuda dengan nilai KDB 100 Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.2 Lanjutan No. Segmen jalan GSB Garis Sempadan Bangunan 2 Segmen 2 Pada potongan gambar diperlihatkan GSB bangunan berhimpit dengan jalan GSB berhimpit dengan jalan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3 Segmen 3 Tabel 4.2 Lanjutan No. Segmen jalan GSB Garis Sempadan Bangunan 3 Segmen 3 4 Segmen 4 GSB tidak berhimpit dengan jalan dengan jarak 10m Pada potongan gambar diperlihatkan GSB pada bangunan Bank BNI tidak berhimpit dengan jalan dengan jarak 10m UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.2 Lanjutan No. Segmen jalan GSB Garis Sempadan Bangunan 5 Segmen 5 Pada potongan gambar diperlihatkan GSB pada beberapa bangunan tidak berhimpit dengan jarak 11m. GSB berhimpit dengan jalan Pada potongan gambar diperlihatkan GSB bangunan berhimpit dengan jalan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6 Segmen 6 Tabel 4.2 Lanjutan No. Segmen jalan GSB Garis Sempadan Bangunan 6 Segmen 6 GSB berhimpit dengan jalan Pada potongan gambar diperlihatkan GSB bangunan berhimpit dengan jalan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012 Garis sempadan bangunan GSB berhimpit dengan jalan banyak di temukan di kawasan Pemuda terutama pada bangunan komersialperdagangan, toko dan pada bangunan lamabersejarah yang ada di kawasan Jl. Pemuda Medan. GSB bangunan bisa berhimpit dengan jalan, dikarenakan penggunaan lahan bangunan dengan nilai KDB 100, sehingga bangunan tersebut tidak memiliki jarak bebas bangunan terhadap jalan. Bangunan-bangunan yang ada di sekitar kawasan Pemuda masih perlu mendapatkan perhatian dalam pengaturan garis sempadan bangunan sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik baik untuk pengguna kawasan maupun penghuni yang ada di sekitar kawasan keberadaan bangunan ini masih perlu diperhatikan dalam membuat peraturannya Gambar 4.5 dan 4.6. Gambar 4.5 Potongan jalan di kawasan Pemuda dengan GSB berhimpit dengan jalan Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Pada beberapa bangunan baru toko dan perkantoran terdapat set-back yang merupakan ruang yang timbul karena bangunan mundur dari garis sempadan bangunan yang telah direncanakan. Pemanfaatan ruang ini merupakan kewenangan dari pemiliki bangunan, dapat dimanfaatkan sebagai tempat parkir, taman dan lain sebagainya. Dikarenakan tidak terdapatnya garis sempadan bangunan maka perlu adanya pengaturan bebas fasade bangunan dimulai pada lantai 2, khususnya bangunan toko baru yang terdapat dikoridor jalan yang terdapat bangunan lamabersejarah, garis sempadan bangunan ditetapkan mengikuti fasade bangunan lamabersejarah tersebut. Bertujuan untuk memberikan keharmonisan sempadan bangunan baru dengan bangunan lamabersejarah yang ada di sekitarnya dan menciptakan kontinuitas fasade bangunan yang terdapat dikoridor-koridor jalan di kawasan Pemuda. Gambar 4.6 Kondisi bangunan Pemuda dimana tidak terdapat garis sempadan bangunan 0n0l Sumber: Temuan lapangan dan hasil analisis UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Bangunan yang memiliki garis sempadan bangunan depan adalah Gereja ST. Maria dengan jarak 11m, Bank Agra dengan jarak 8m. Bank Kesawan dengan jarak 9m dan Bank Mandiri dengan jarak 5m. Kondisi bangunan perkantoran jasa ini menjadi bagian bangunan baru yang ada di sekitar kawasan Pemuda peraturan yang mengatur dan mengikat pada bangunan-bangunan baru belum ada sehingga banyak pembangunan bangunan baru yang masih menyalahi kondisinya. 4.2.4 Garis sempadan samping bangunan Garis sempadan samping bangunan ditemukan pada beberapa bangunan yang ada di kawasan Pemuda, pada segmen 3 penggalan jalan Pemuda terdapat bangunan yang memiliki garis samping bangunan, yaitu pada Bank BNI dengan jarak 10m, hal ini bertujuan untuk penyediaan lahan parkir kendaraan agar tidak memakai badan jalan sebagai parkir Tabel 4.3. Tabel 4.3 Garis sempadan samping bangunan di Jl. Pemuda Medan No. Segmen jalan Garis Sempadan Samping Bangunan 1 Segmen 3 Jarak 10m Garis Sempadan Samping Bangunan pada beberapa bangunan dengan 10m UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2 Segmen 4 Tabel 4.3 Lanjutan No. Segmen jalan Garis Sempadan Samping Bangunan 2 Segmen 4 Jarak 10 m Garis Sempadan Samping Bangunan pada beberapa bangunan dengan 10m UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012 4.2.5 Garis sempadan belakang bangunan Garis Sempadan Belakang Bangunan akan sangat mempengaruhi kondisi bangunan yang ada di sekitarnya dan hal ini juga terjadi di kawasan pemuda. Di kawasan tersebut masih banyak ditemukan kondisi bangunan dengan garis sempadan belakang bangunan yang tidak sesuai. Garis sempadan belakang bangunan ditemukan pada beberapa bangunan, yaitu dengan jarak bebas belakang 1-7m, yaitu pada bangunan ruko 1-2m dan pada bangunan Bank BNI ditemukan dengan jarak bebas belakang 7m. Kondisi ini mempengaruhi bangunan lainnya yang ada di sekitar kawasan Pemuda karena hal ini sangat berhubungan erat dengan bangunan lamabersejarah yang ada di kawasan Pemuda Tabel 4.4. Tabel 4.4 Garis sempadan belakang bangunan di Jl. Pemuda Medan No. Segmen jalan Garis Sempadan Samping Bangunan 1 Segmen 1 Jarak 2m. Pada beberapa bangunan Garis Sempadan Belakang Bangunan di temukan dengan jarak 2m. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2 Segmen 3 Tabel 4.4 Lanjutan No. Segmen jalan Garis Sempadan Belakang Bangunan 2 Segmen 3 Jarak 7m. Pada beberapa bangunan Garis Sempadan Belakang Bangunan dengan jarak 7m. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012

4.3. Gaya Arsitektur