Rencana Pengembangan kawasan KONSEP TATA BANGUNAN DI JALAN PEMUDA MEDAN

Tabel 6.1 Lanjutan Potensi Persoalan Desain Non desain • Bangunan- bangunan lamabersejarah yang berada di koridor Jl. Pemuda, Medan mempunyai keunikan langgam dan arsitektur bangunan. • Mulai bertumbuhnya bangunan- bangunan komersial mempunyai potensi sebagai generator ekonomi kawasan. • Tipologi bangunan eksisting dapat dikembangkan pada bangunan yang akan direncanakan. • Titik-titik transit tidak terintegrasi dan belum didata dengan baik. • Belum adanya areal parkir. • Berkurangnya kapasitas jalan karena adanya on- street parking. • Perubahan tipologi bangunan dari bangunan bersejarah ke modern mempengaruhi perkembangan tipologi secara umum. • Masalah drainase jalan dan lahan. • Pedagang kaki lima Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012

6.2 Rencana Pengembangan kawasan

6.2.1 Visi dan misi rancangan Dengan mempertimbangkan potensi dan berbagai persoalan yang ada di kawasan Jl. Pemuda Medan serta kebijakan pengembangan ke depan dalam konsep penataan kawasan Pemuda yang akan menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik maka visi yang diajukan adalah: UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Kawasan Pemuda Urban Friendly Corridor’ a place for people to meet, conduct business or simply to relax in a pleasant environment. Untuk mencapai visi tersebut maka berikut ini adalah beberapa misi yang perlu dijalankan, yaitu: 1. Menciptakan generator utama ekonomi bagi kawasan secara umum. 2. Menciptakan ruang bagi aktivitas komersial dan perkantoran yang nyaman dan modern. 3. Menciptakan identitas kawasan dengan penyediaan ruang publik yang memanfaatkan potensi kawasan. 4. Mengintegrasikan fungsi komersial dan perkantoran dalam kawasan sebagai satu kesatuan yang saling mendukung. 6.2.2 Prinsip perancangan Dengan adanya visi dan misi yang telah disebutkan, maka untuk menuju kepada hasil perancangan, misi-misi tersebut perlu dijabarkan lebih jelas dalam tujuan, sasaran dan strategi dan prinsip perancangan. Visi dan misi pada konsep perlu di buat agar jelas arah perkembangan dari kawasan Pemuda, baik pemanfaatan lingkungannya maupun pemanfaatan bangunan lamabersejarah dan bangunan baru yang dapat dijadikan pengalaman dan acuan dalam pengembangan kawasan. Pada beberapa hal ini akan difokuskan pada beberapa perkembangan yang menjadi bagian perkembangan kegiatan di kawasan Tabel 6.2. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 6.2 Tujuan, sasaran, strategi dan prinsip perancangan Tujuan Sasaran Strategi Prinsip perancangan Misi I: Menciptakan generator ekonomi bagi kawasan. Terciptanya aktifitas yang dapat menggerakkan ekonomi kawasan. Tersedianya fungsi yang dapat meghidupkan kawasan selama 24 jam. Menghadirkan fungsi-fungsi yang dapat berlangsung lebih lama seperti caférestoran. Menyediakan street market yang menampung PKL untuk beraktifitas sejak sore sampai dengan pagi hari yang dilengkapi dengan penerangan. Melibatkan berbagai stake holder. Flexibility mampu merespon perubahan komunitas. Misi 2: Menciptakan ruang bagi aktifitas komersial yang nyaman dan modern. Terwujudnya zona yang representatif bagi fungsi komersial yang akan dikembangkan Tersedianya zona untuk fungsi komersial minimum 30. Tersedianya zona pendukung komersial. Meningkatkan kualitas fisik zona komersial eksisting yang mengalami degradasi. Memperbaiki dan menambah infrastruktur. Membuat fasilitas parkir dengan kapasitas memadai. Kejelasan struktur kawasan legalbility. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 6.2 Lanjutan Tujuan Sasaran Strategi Prinsip perancangan Mudah dicapai, aksesbilitas tinggi bersifat permeable Shared parking. Misi 3 : Menciptakan identitas kawasan dengan penyediaan ruang publik yang memanfaatkan potensi kawasan sebagai kawasan lamabersejarah. Terangkatnya citra kawasan sebagai kawasan komersial dan perkantoran tanpa meninggalkan identitas kawasan sebagai kawasan lamabersejarah sense of place. Tersedianya zona untuk ruang publik sebesar minimum 30. Menata ruang publik dan bangunan di kawasan dengan memanfaatkan potensi kawasan sebagai kawasan lamabersejarah. Membuat tata bangunan yang berorientasi pada bangunan lamabersejarah yang ada di sekitar kawasan untuk penciptaan ruang terbuka publik. Membuat ruang terbuka publik yang nyaman. Membuat hal- hal yang menarik. Adanya landmark kawasan. Mempertimbangkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan. Menggunakan konsep GSB=0 perimeter block. Sumber: Hasil analisa dan pengamatan di lapangan, 2012 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.2.3 Konsep perancangan Telah lama kawasan Jl. Pemuda Medan ini dikenal sebagai kawasan bersejarah dengan fungsi-fungsi yang mendominasi kawasan tersebut adalah fungsi komersial dan perkantoran, sehingga menjadikan kawasan tersebut sebagai daerah commercial-district sehingga branding tersebut menjadi kekuatan utama dalam pengembangan kawasan ini. Namun upaya mengangkat citra kawasan tidak cukup hanya mengandalkan branding itu saja. Masih diperlukan nilai tambah yang khas agar lebih meningkatkan nilai jualnya. Dari hasil analisis diketahui bahwa kawasan Jl.Pemuda Medan masih kekurangan fasilitas hiburan yang sifatnya komunal. Dengan memadukan fasilitas perkantoran dengan fasilitas komersial dan hiburan diharapkan akan muncul aktivitas-aktivitas ekonomi yang dilengkapi dengan event-event rekreatif yang pada gilirannya akan mendorong percepatan roda ekonomi di kawasan ini. a. Zoning kawasan Kawasan Perancangan yang akan dikembangkan saat ini memiliki potensi sebagai pendukung kegiatan ekonomi. Potensi-potensi tersebut akan tetap dipertahankan dengan cara mengembangkan beberapa fungsi yang ada disertai dengan penambahan fungsi-fungsi baru. Terdapat tiga zona penting dalam rancangan kawasan, yaitu Zona A untuk fungsi komersial. Zona komersial menjadi pusat kawasan dan diisi dengan fungsi-fungsi campuran mixed-use yaitu hunian-komersial dan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA perkantoran-komersial. Zona pendukung diisi dengan fungsi hotel dan townhouse Gambar 6.2. b. Konsep sirkulasi Kawasan Jl. Pemuda Medan dikembangkan dengan fungsi perkantoran dan komersial, oleh karena itu diperlukan pengaturan sirkulasi yang dapat mengakomodir keberadaan fungsi-fungsi tersebut. Sirkulasi didesain dengan membentuk aksis yang diprioritaskan bagi pejalan dalam kaitan fungsi transportasi internal kawasan, sedangkan ruas jalan lainnya cabang Gambar 6.2 Konsep zoning kawasan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA dari aksis berfungsi untuk mendistribusikan bangkitan lalu lintas dari dan ke kawasan Gambar 6.3. c. Konsep tata bangunan Tata Bangunan yang berada dalam kawasan dibuat sedemikian rupa sehingga merespon keberadaan bangunan lamabersejarah yang ada di kawasan Jl. Pemuda Medan. Dalam hal ini aksis berperan sebagai landmark kawasan core atau inti dari kawasan. Aksis berperan sebagai penghubung kegiatan yang menjadi nadi kawasan, penghubung elemen buatan dan elemen alam, penguat karakter kawasan. Respon terhadap inti kawasan ini secara fisik akan memberi identitas kuat bagi kawasan. Selain Gambar 6.3 Konsep sirkulasi kawasan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA hal tersebut, penataan massa bangunan merupakan tujuan utama yang dilakukan di kawasan Pemuda sehingga dapat menghidupkan kawasan Gambar 6.4. d. Konsep Ruang Terbuka Kawasan Mengadaptasi kebutuhan masyarakat Kota Medan akan ruang terbuka publik, maka ruang terbuka dihadirkan ke dalam kawasan perancangan dengan membentuk image yang didasarkan pada karakter kawasan lamabersejarah. Karakter ini diwujudkan dalam bentuk taman dengan fungsi yang atraktif, yang tidak hanya meningkatkan kualitas fisik kawasan tetapi sekaligus berfungsi sebagai pemicu trigger bagi kehidupan ekonomi masyarakat Gambar 6.5. Gambar 6.4 Konsep tata bangunan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.2.4 Hasil Perancangan Dengan adanya konsep-konsep perancangan dan rencana fungsi yang telah dijelaskan, maka hasil perancangan Kawasan Jl. Pemuda Medan akan memberikan hasil yang baik dalam perkembangan ekonomi dan kegiatan pendukung lainnya yang dapat menghidupkan kawasan selama 24 jam, dimana terdapat kegiatan mulai dari pagi hari hingga malam hari. Kawasan Pemuda diharapkan dapat menjadi salah satu kawasan lamabersejarah yang memiliki nilai-nilai tinggi dengan konsep penataan dan pemanfaatan tata guna lahannya yang terintegrasi dengan baik dan hal ini dapat dikembangkan dalam beberapa aspek konsep rencana pengembangan yang akan mempengaruhi perkembangan fasade dan konsep kawasan yang ada di kawasan Pemuda karena di kawasan ini masih terdapat bangunan lama Gambar 6.6. Gambar 6.5 Konsep ruang terbuka Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Berikut ini adalah ilustrasi-ilustrasi dari fungsi-fungsi yang direncanakan akan dihadirkan dalam kawasan Pemuda Gambar 6.7 dan 6.8 Koridor ruko Boulevard Pemuda Area parkiran Gambar 6.6 Site plan perancangan kawasan Jl. Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi Gambar 6.7 Konsep fungsi-fungsi yang ada di kawasan Pemuda Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3. Prinsip-Prinsip Perancangan Kawasan 6.3.1 Prinsip integrasi kawasan Mengacu kepada visi kawasan yaitu Kawasan Pemuda Urban Friendly Corridor’ maka konsep desain kawasan ini bertujuan untuk menciptakan kawasan komersial dan hiburan yang terintegrasi, ditunjang dengan fasilitas pendukung yang mengarah pada pembentukan ruang urban yang aman, nyaman dan berkelanjutan. Integrasi diwujudkan dengan interksihubungan antar fungsi dan massa bangunan yang saling mendukung, berhubungan satu dengan yang lainnya secara horizontal maupun vertikal melalui penempatan fungsi yang tepat, konsep bentukan massa yang harmonis dengan hirarki yang jelas, serta keberadaan ruang terbuka hijau sebagai katalis terwujudnya ruang urban yang berkelanjutan. Memandang karakter kawasan Halte bus Sculpture Area sirkulasi Shopping mall Taman Area parkiran Gambar 6.8 Ilustrasi rancangan di kawasan Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA yang dituju, maka konsep desain yang digunakan adalah integrated function layering, yaitu integrasi perencanaan fungsi-fungsi secara horozontal maupun vertikal, terkait dengan faktor-faktor fisik maupun faktor non fisik sosial dan ekonomi kawasan perencanaan. Konsep fungsi commercial-recreative merupakan salah satu cara pemberdayaan potensi masyarakat setempat dalam pengembangan kawasan. Citra kawasan komersial yang sudah ada didukung dengan potensi lingkungan yang masih alami, diharapkan dapat menjadi faktor pendukung keberhasilan konsep pengembangan yang dirumuskan. 6.3.2 Prinsip tata guna lahan Kawasan Jl. Pemuda Medan telah lama dikenal sebagai kawasan lamabersejarah sehingga branding tersebut menjadi kekuatan utama dalam pengembangan kawasan dan penataan tata bangunan di kawasan pemuda. Namun upaya mengangkat citra kawasan tidak cukup hanya mengandalkan branding itu saja. Masih diperlukan nilai tambah yang khas agar lebih meningkatkan nilai jualnya. Dari hasil analisis diketahui bahwa kawasan Pemuda masih kekurangan fasilitas hiburan yang sifatnya komunal. Dengan memadukan fasilitas komersial dan fasilitas hiburan diharapkan akan muncul aktivitas-aktivitas ekonomi yang dilengkapi dengan event- event rekreatif yang pada gilirannya akan mendorong percepatan roda ekonomi di kawasan ini. Untuk menjaga dan menguatkan kawasan sebagai commercial-district, tata guna lahan pada kawasan diarahkan secara horizontal melalui pembagian zona- zona, sedangkan secara vertikal diarahkan dengan menyuntikkan fungsi komersial, perkantoran dan zona fungsi rekreasi. Terdapat 5 lima zona penting dalam UNIVERSITAS SUMATRA UTARA pengembangan kawasan ini, yaitu: zona A terdiri dari perkantoran komersial dan bangunan umum rumah ibadah dan sekolah zona inti B terdiri dari bangunan komersial dan perkantoran, zona c terdiri dari bangunan komersial, zona D area parkiran kendaraan dan zona E boulevard di kawasan Pemuda Gambar 6.9. : Bangunan umum, Komersial dan Perkantoran : Bangunan Komersial dan Perkantoran : Bangunan Komersial : Parkir Kendaraan : Boulevard kawasan Pemuda B A D C E A B C D E U Keterangan Gambar 6.9 Rencana pembagian zona di kawasan Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.3 Prinsip fungsi dan aktivitas Pada kawasan akan ditempatkan 3 tiga buah core, yakni core komersial berupa cafe dan restoran. Core komersial, diarahkan sebagai koridor untuk mengikat core rekreatif yaitu boulevard Pemuda. Core rekreatif ini disuntikkan dengan fungsi restoranfoodcourt dan event hiburan berkala, sehingga mampu memperpanjang waktu aktivitas pada kawasan dan tetap hidup sampai 24 jam. Penempatan dan perumusan fungsi-fungsi dan aktivitas penunjang didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah: vitalitas kawasan pada pagi hari dan malam hari, kondisi eksisting fungsi-fungsi pada kawasan, kebutuhan pengguna dan pengunjung serta segmentasi fungsi-fungsi pada kawasan Gambar 6.10 dan 6.11. A B C D E Gambar 6.10 Rencana penataan aktifitas di kawasan Pemuda Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.4 Prinsip bentuk dan massa bangunan Pola penataan massa dirancang mengikuti struktur sirkulasi. Massa bangunan yang berdekatan dengan simpul aktivitas seperti plaza, orientasi bangunannya menghadap ke arah simpul tersebut. Untuk massa bangunan yang berdekatan dengan jalan maka orientasi bangunannya menghadap ke arah jalan tersebut. Menjaga kualitas pandangan ke arah sungai dan ruang terbuka, meningkatkan kualitas kepadatan dengan mempromosikan hunian bertingkat dan menciptakan tengaran baru landmark bagi kawasan dalam bentuk koridor komersial melalui harmonisasi bangunan, sungai, rawa dan ruang terbuka. Prinsip penataan bentuk dan massa bangunan memiliki tujuan untuk menciptakan keseimbangan visual antara bangunan baru dengan bangunan eksisting serta menjaga keseimbangan ekologi antara bangunan dengan lingkungan alami di dalam kawasan. Pengolahan bentuk dan massa bangunan juga harus mempertimbangkan langgam arsitektur lokal, karena di kawasan Pemuda masih banyak terdapat bangunan lamabersejarah Gambar 6.12. Boulevard Pemuda Gambar 6.11 Prinsip penataan aktifitas pendukung di kawasan Pemuda Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Bangunan Sudut Vista Skylin e U : Bangunan Sudut : Fasade Transparan : Landamark Kawasan Gambar 6.12 Peta lokasi dan distribusi prinsip-prinsip perancangan bentuk dan tata massa bangunan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.5 Prinsip desain sirkulasi kendaraan dan pedestrian Sirkulasi dalam kawasan Pemuda didesain menerus dan menghubungkan semua fasilitas penting dalam kawasan. Sirkulasi di kawasan ini diarahkan untuk menciptakan kesatuan kawasan, menjamin kemudahan aksesibilitas, menciptakan keamanan dan kenyamanan serta keselamatan bagi pengendara dan pejalan kaki. Sirkulasi kendaraan memanfaatkan jalur 1 satu arah pada jaringan sirkulasi utama kawasan Jalan Pemuda. Selain itu, sirkulasi lokasi kawasan memanfaatkan jalan lokallingkungan. Sirkulasi pedestrian utama mayor memanfaatkan jalur Boulevard Pemuda, yang juga menjadi core utama kawasan. Pedestrian minor menyebar sepanjang kedua sisi jalur jalan dalam kawasan Gambar 6.13. : Jalur Pedestrian Mayor : Sirkulasi Utama dan Pedestrian : Jalur Pedestrian Minor : Sirkulasi Lokal Keterangan Gambar 6.13 Prinsip perancangan desain sirkulasi dan pedestrian Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.6 Prinsip desain parkir Parkir dalam kawasan Pemuda Medan diarahkan dalam bentuk off street parking berupa kantong parkir yang tersedia berdekatan dengan lokasi fasilitas- fasilitas penting, khususnya komersial. Parkir di kawasan ini di desain dengan mempertimbangkan untuk menciptakan kesatuan kawasan, menjamin kemudahan aksesibilitas dan menciptakan keamanan dan kenyamanan parker Gambar 6.14. : Bangunan umum, Komersial dan Perkantoran : Bangunan Komersial dan Perkantoran : Bangunan Komersial : Parkir Kendaraan : Boulevard kawasan Pemuda B A D C E A B C D E Keterangan Gambar 6.14 Konsep lokasi kantong parkir di kawasan Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.7 Prinsip desain signage Signage merupakan salah satu elemen penting kawasan sebagai pemberi informasi dan mempermudah pandangan. Penataan siganage ditujukan tidak hanya untuk memberikan informasi dan mempermudah pandangan, tetapi juga sebagai salah satu elemen pembentuk estetika kawasan. Walaupun demikian, beberapa signagepenanda yang bersifat bakuformal penanda lalu lintas tetap ditempatkan dan dibuat sesuai dengan standar peraturan yang berlaku. Tata penandasignage harus terintegrasi dengan baik, baik antara penanda dengan penanda yang lain, maupun antara penanda dengan tata bangunan yang ada dalam kawasan Gambar 6.15. Projecting Sign Temporary Sign Free Standing Wall Sign Gambar 6.15 Penataan signage di kawasan Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.8 Prinsip desain street furniture Street furniture dibuat menarik sehingga dapat berfungsi sebagai elemen pendukung kawasan sekaligus sebagai identitas dan peningkat estetis kawasan. Selain itu, penataan street furniture diharapkan dapat memberi kenyamanan dan kehidupan di dalam kawasan Pemuda. Pemilihan dan desain street furniture yang ada disesuaikan dengan elemen-elemen atau karakter-karakter yang dapat memberikan keharmonisan karakter bangunan, baik dalam kawasan maupun dalan skala Kota Medan Gambar 6.16. Lampu Jalan Bangku Taman Tempat Sampah Keterangan Gambar 6.16 Penataan street furniture di kawasan Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.9. Prinsip desain ruang terbuka Mengadaptasi kebutuhan masyarakat Kota Medan akan ruang terbuka publik, maka ruang terbuka dihadirkan ke dalam kawasan perancangan dengan membentuk image yang didasarkan pada karakter kawasan. Karakter ini diwujudkan dalam bentuk taman-taman dan boulevard dengan fungsi yang atraktif. Ruang-ruang terbuka ini tidak hanya meningkatkan kualitas fisik kawasan tetapi sekaligus berfungsi sebagai pemicu trigger bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Ruang terbuka dihubungkan oleh koridor yang menjadi sumbu kawasan. Koridor ini berfungsi sebagai pedestrian mayor Gambar 6.17 dan 6.18. : Ruang terbuka : Jalur Hijau : Sumbu aksis boulevard Pemuda Keterangan Gambar 6.17 Peta lokasi ruang terbuka di kawasan Pemuda Medan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6.3.10 Prinsip pengembangan Kawasan akan dikembangkan dalam 3 bagian yakni Zona A mixed use yang terdiri dari fasilitas perkantoran, convention center, ruko, pusat perbelanjaanshopping center, ruang terbuka hijau, Zona B [mixed use yang terdiri dari fasilitas perkantoran, ruang terbuka hijau dan Zona C [terdiri dari fasilitas hotel dan town house dan perkantoran. Pada kawasan akan ditempatkan 3 tiga buah core, yakni core komersial berupa cafe dan restoran. Core komersial, diarahkan sebagai koridor untuk mengikat core rekreatif yaitu boulevard Pemuda. Core rekreatif ini disuntikkan dengan fungsi restoranfoodcourt dan event hiburan berkala, sehingga mampu memperpanjang waktu aktivitas pada kawasan dan tetap hidup sampai 24 Taman Boulevard Pemuda Jalur hijau Gambar 6.18 Prinsip-prinsip desain ruang terbuka Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA jam. Penempatan dan perumusan fungsi-fungsi dan aktivitas penunjang didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah: vitalitas kawasan pada pagi hari dan malam hari, kondisi eksisting fungsi-fungsi pada kawasan, kebutuhan pengguna dan pengunjung, serta segmentasi fungsi-fungsi pada kawasan Gambar 6.19. . : Bangunan umum, Komersial dan Perkantoran : Bangunan Komersial dan Perkantoran : Bangunan Komersial : Parkir Kendaraan : Boulevard kawasan Pemuda B A D C E A B C D E Keterangan Gambar 6.19 Peta simulasi pengembangan Sumber: Analisis pribadi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA PEDOMAN TATA BANGUNAN DI JALAN PEMUDA, MEDAN

7.1 Panduan Umum Pengendalian Pengembangan Kawasan