Koridor Jalan Pemuda Medan

Metode pembahasan menggunakan metode photo tracking yang merupakan teknik analisis visual yang pernah digunakan oleh perancang kota yang dipelopori oleh Lynch 1961.

BAB IV DESKRIPSI KAWASAN

Terbentuknya kawasan koridor Jl. Pemuda tidak terlepas dari sejarah pembentukkan Kota Medan. Medan. Pada awal terbentuknya berlokasi pada pertemuan Sungai Deli dan Babura yang didiami oleh etnis Melayu. Sampai akhir abad XVI Kota Medan hanyalah berupa daerah pemukiman, barulah pada pertengahan abad XIX dibuka perkebunan tembakau yang mempercepat perkembangan Kota Medan menjadi pusat perdagangan yang penting.

4.1 Koridor Jalan Pemuda Medan

Koridor Jalan Pemuda Medan merupakan salah satu koridor penting di Kota Medan. Koridor Jl. Pemuda merupakan salah satu kawasan lamabersejarah yang UNIVERSITAS SUMATRA UTARA bernilai tinggi di Kota Medan, kawasan ini mulai berdiri pada akhir abad XVI dan berkembang pada awal tahun 1800-an. Sekitar abad ke-19 pemerintahan Kolonial Belanda melakukan kerja sama dengan perusahaan asing dari beberapa Negara untuk menanamkan investasinya dalam perkebunan karet yang ada di Sumatera Timur. Belanda pada waktu itu merupakan pemegang konsensi daerah Jl. Soekamoelia yang sekarang ini Jl. Pemuda Medan. Dalam kerja sama antar beberapa negara ini, pemerintahan Kolonial Belanda membangun kantor yang menangani administrasi para kuli perkebunan dan administrasi yang menyangkut perusahaan perkebunan. Setelah bertahun-tahun dibukanya kesempatan menjadikan daerah Sumatera Timur ini sebagai daerah perkebunan-perkebunan besar mengakibatkan meningkatnya arti Kota Medan yang pada awalnya sebuah perkampungan kecil yang kemudian beralih menjadi pusat perekonomian dan jumlah penduduknya semakin bertambah, terlebih lagi dengan didatangkannya beribu-ribu pekerja dari Pulau Jawa pada tahun 1875. Pada awalnya perkebunan-perkebunan yang ada mendatangkan pekerja dari India dan CinaTiongkok. Sementara itu kedudukan Belawan sebagai Pelabuhan semakin bertambah penting artinya untuk mengekspor hasil-hasil perkebunan dan dengan perkembangan perkebunan yang semakin pesat, maka pengangkutan sebagai alat perhubungan mulai medapat perhatian yang besar. Maka pada tahun 1884 untuk pertama kali dibuka jalur kereta api Medan-Belawan yang diprakarsai oleh Deli Spoorweg Maatschappij DSM, yang kemudian di kembangkan ke Tanjung Balai, Siantar dan Besitang perbatasan dengan Aceh Djawatan Penerangan Kotapradja-1- Medan.1959: 51. Dengan dibukanya jalur kereta api ini, perkembangan fisik Kota UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Medan berkembang pesat, ditambah lagi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik untuk daerah perkebunan. Status Medan sebagai Kotapradja pada 1 April 1909 memperkuat karakteristik Medan sebagai kota Kolonial di luar Pulau Jawa, sebuah pola dasar Kolonial yang berbeda dengan kota perdagangan pada masa Kolonial lainnnya seperti Jakarta, Cirebon, Semarang dan Surabaya Bonauli dan Kawan- kawan 1997: 6. Fasilitas-fasilitas perkotaan yang modern disiapkan mengatasi fungsi kota sebagai pusat ekonomi, militer, politik dan administrasi. Kawasan perdagangan dan pemerintahan di siapkan di sebelah Utara, dimana Esplanade Lapangan Merdeka sekarang yang membentuk blok tersendiri disiapkan sebagai komposisi inti dan struktur kota. Sementara pemerintahan Sultan Deli berada di bagian Selatan kota yang benar-benar terpisah dan terpencil dari pemerintahan Kotapradja Sinaga. 1990: 52. Di kawasan Jl. Pemuda masih terdapat bangunan-bangunan bersejarah pada masa Hindia-Belanda, salah satunya adalah Gedung BKS-PPS. Bangunan ini didirikan tahun 1918 oleh arsitek G.H. Mulder untuk organisasi AVROS Algemente Vereneging Van Rubber Planter Ooskust Van Sumatera. Ini adalah sekelompok perusahaan dari beberapa Negara yang menanamkan investasi dalam perkebunan karet di Sumatera Timur. Sekarang organisasi ini berubah nama menjadi Badan Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Karet Sumatera BKS-PPS. Desain bangunan ini sangat bertumpu pada lokasinya di sudut jalan. Menara silinder dengan atap kubah menjadi titik perhatian utamanya. Seluruh bangunan terdiri dari 4 empat lantai dengan balkon, jendela, kaca yang besar dan tangga dari kayu mahoni. Interior dan eksteriornya tidak berubah banyak sejak tahun 40-an UNIVERSITAS SUMATRA UTARA termasuk mesin-mesin tik sejak sebelum perang dan perabotan di ruang pertemuan direktur. Kondisi bangunan lamabersejarah di kawasan ini sangat memprihatinkan karena tidak adanya perhatian atau perbaikan terhadap bangunan lamabersejarah ditambah lagi dengan kondisi bangunan baru yang tidak disesuaikan dengan bentuk bangunan lamabersejarah. Bangunan lamabersejarah dan bangunan baru yang ada di kawasan Pemuda merupakan bangunan yang perlu dibenahi dan diperbaiki kondisinya agar menciptakan lingkungan yang baik sesuai dengan konteksnya lingkungan sebagai kawasan lamabersejarah.

4.2 Intensitas Pembangunan