34
5.3.8 Jumlah Contoh Makanan yang Diambil
Salah satu ketentuan umum yang dijelaskan dalam prosedur tetap tentang pengambilan contoh makanan penyebab KLB keracunan pangan BPOM, 2009 adalah
contoh makanan diambil sebanyak ± 500 g secara aseptis dengan peralatan steril dan dimasukkan ke dalam wadah steril, lalu ditutup dan diberi label. Jika contoh kurang dari 500
g, maka semua contoh yang tersisa diambil. Puskesmas yang mengambil contoh makanan sebanyak 100 g adalah 30.43 , 200 g sebesar 47.83 , 500 g sebesar 4.35 , dan lainnya
13.04 Tabel 15. Hanya satu puskesmas yang mengambil contoh makanan sebanyak ± 500 g yang sesuai dengan ketentuan umum dalam prosedur tetap pengambilan contoh
makanan penyebab KLB keracunan pangan yaitu Puskesmas Ciasmara. Puskesmas yang mengambil contoh makanan sebanyak lainnya 13.04 adalah Puskesmas Ciomas yang
mengambil contoh makanan sebanyak-banyaknya tanpa ada standar yang terukur, selanjutnya Puskesmas Cilebut yang mengambil contoh makanan kurang dari 100 g, dan Puskesmas
Tajur Halang yang tidak memiliki standar dalam mengambil contoh makanan. Tabel 15. Jumlah contoh makanan yang diambil
Jumlah contoh makanan yang diambil g
Jumlah Puskesmas n=23
Persentase 100
7 30.43
200 11
47.83 500
1 4.35
Lainnya 3
13.04
5.3.9 Identifikasi Jenis Contoh Makanan KLB Keracunan Pangan
Berdasarkan prosedur tetap tentang tata cara pengambilan contoh makanan penyebab KLB keracunan pangan yang diatur oleh BPOM tahun 2009, langkah awal yang
dilakukan dalam pengambilan contoh makanan penyebab KLB keracunan pangan adalah melakukan identifikasi jenis contoh makanan yang terkait dengan keracunan pangan
berdasarkan kategorinya, apakah termasuk makanan segar, makanan jasa boga, masakan rumah tangga, makanan jajanan, makanan Industri Rumah Tangga Pangan IRTP, makanan
Industri Non IRTP, atau lainnya. Identifikasi contoh makanan ini perlu dilakukan untuk memisahkan dan membedakan setiap jenis makanan yang akan diambil saat kejadian
berlangsung. Selain itu juga untuk memudahkan pendugaan terhadap setiap jenis contoh makanan yang ada. Dari semua puskesmas target, 82.61 puskesmas yang melakukan
identifikasi jenis contoh makanan tersebut dan 17.39 puskesmas yang tidak melakukan identifikasi jenis contoh makanan Tabel 16. Puskesmas yang tidak melakukan identifikasi
jenis contoh makanan tersebut adalah Puskesmas Puraseda, Puskesmas Ciomas, Puskesmas Leuwinutug, dan Puskesmas Jasinga.
Salah satu faktor yang menyebabkan adanya puskesmas yang tidak melakukan identifikasi jenis makanan adalah ketidaktahuan petugas puskesmas mengenai tata cara
pengambilan contoh makanan yang baik dan benar. Petugas puskesmas tidak melakukan prosedur seperti yang telah diatur oleh BPOM tahun 2009 tersebut. Selain itu, informasi
35
mengenai prosedur tetap yang telah dikeluarkan oleh BPOM tersebut belum sampai ke sebagian besar puskesmas yang ada di Kabupaten Bogor.
Tabel 16. Identifikasi jenis contoh makanan penyebab keracunan pangan Mengidentifikasi jenis contoh
makanan Jumlah Puskesmas
n=23 Persentase
Ya 19
82.61 Tidak
4 17.39
5.3.10 SOP tentang Tata Cara Pengambilan Contoh Makanan