II. KEADAAN UMUM INSTANSI MAGANG
2.1 Sejarah dan Perkembangan BPOM RI
Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM bertugas untuk mengawasi obat dan makanan sehingga dapat melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan produk obat dan makanan.
Pengawasan ini sebelumnya ditangani oleh Departemen Kesehatan, tetapi karena bertambah kompleksnya permasalahan yang ada dan kebijakan-kebijakan yang harus diambil maka tugas ini
perlu ditangani secara khusus. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 166 tahun 2000, Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND yang
bertanggung jawab kepada Presiden dan dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan. Untuk melaksanakan tugasnya, BPOM RI diberi kewenangan untuk menyusun rencana
nasional dan kebijakan nasional secara makro di bidang pengawasan obat dan makanan, menetapkan sistem informasi di bidang pengawasan obat dan makanan, menetapkan standar penggunaan bahan
tambahan tertentu untuk makanan dan pedoman untuk mengawasinya, memberi ijin peredaran obat dan makanan serta mengawasi industri-industri farmasi, dan menetapkan pedoman penggunaan
konservasi, pengembangan, dan pengawasan tanaman obat.
2.2 Lokasi dan Tata Letak BPOM RI
BPOM RI terletak di Jalan Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat. Instansi ini mempunyai beberapa gedung sebagi pusat kegiatan sehari-hari, yaitu gedung A-F. Pusat aktivitas Deputi I, Deputi
II dan Deputi III beserta segenap perangkatnya berada di gedung A-F. Namun, ketika kegiatan magang berlangsung, sedang ada pembangunan gedung F, sehingga kegiatan magang dilakukan di
aula gedung PPOMN Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional karena untuk sementara waktu aula gedung PPOMN digunakan sebagai kantor bagi Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan
Pangan.
2.3 Visi dan Misi BPOM RI
2.3.1 Visi BPOM RI
Visi dari BPOM RI adalah menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang inovatif, kredibel dan diakui secara internasional untuk melindungi masyarakat.
2.3.2 Misi BPOM RI
1. Melakukan pengawasan pre-market berstandar Internasional. 2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu secara konsisten.
3. Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan diberbagai lini. 4. Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan
makanan yang berisiko terhadap kesehatan.
5
2.4 Fungsi BPOM RI
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan. 2. Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan.
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM. 4. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah
di bidang pengawasan obat dan makanan. 5. Penyelenggara pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga.
2.5 Struktur Organisasi BPOM RI