47
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Studi Pustaka dan Perumusan Masalah
Pemahaman terhadap suatu konsep dan tahapan pengembangan sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting karena tahap ini dilakukan
untuk mempersiapkan kegiatan pembuatan arsitektur dalam rancang bangun SIMPEG di Badan Litbang Pertanian. Begitu juga dengan kerangka kerja yang
akan digunakan harus dapat memenuhi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Untuk mengetahui permasalahan maka perlu dilakukan
pengkajian dan pemahaman terhadap struktur dan profil organisasi serta aturan- aturan yang menjadi rujukan Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan
kepegawaian.
4.1.1 Profil Organisasi
Keberhasilan dalam penelitian dan pengembangan pertanian merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya
yang ada. Demikian pula organisasi Badan Litbang Pertanian disempurnakan sesuai dengan perubahan dan tuntutan yang ada.
Fakta memperlihatkan bahwa perubahan organisasi dan kelembagaan penelitian pertanian secara langsung terkait dengan perubahan susunan kabinet
dan organisasi departemen terkait. Setelah jawatan penyelidikan Departemen Pertanian dihapus pada tahun 1962, lembaga-lembaga penelitian pertanian
dikoordinasikan oleh masing-masing Direktorat pada setiap Departemen. Pada tahun 1967 terjadi reorganisasi lembaga-lembaga penelitian
pertanian yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian. Pada kabinet
Ampera semua lembaga penelitian di bawah Direktorat Jenderal Pertanian difusikan menjadi Lembaga Pusat Penelitian Pertanian LP3, sedangkan
lembaga-lembaga penelitian di bawah Direktorat Jenderal Perkebunan Rakyat difusikan menjadi Lembaga Penelitian Tanaman Industri LPTI. Menyusul
terbentuknya Kabinet Pembangunan I, terjadi reorganisasi lagi pada Departemen Pertanian, atas dasar Keppres No.151969 unit-unit pelaksana penelitian pertanian
berjumlah 19 unit.
48 Berdasarkan Keputusan Presiden Keppres No. 44 dan 45 tahun 1974
dibentuk Badan Litbang Pertanian sebagai unit eselon I di Departemen Pertanian. Seiring dengan waktu, pada tahun 2005 Badan Litbang Pertanian mengalami
evolusi organisasi dan kelembagaan. Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 9 dan 10 Tahun 2005 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No.
299KptsOT.14072005, Badan Litbang Pertanian terdiri dari satu Sekretariat Badan dan empat pusat penelitian dan pengembangan Puslitbang. Disamping
itu, melalui Permentan No. 328KptsOT.22062005, Badan Litbang Pertanian membina Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Kemudian
dengan terbitnya Permentan No. 329KptsOT.22062005, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian dibina sepenuhnya oleh Badan Litbang
Pertanian. Selanjutnya berdasarkan Permentan No. 300KptsOT.14072005 telah
dibentuk pula Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian BBSDLP sebagai perubahan dari Puslitbang Tanah dan Agroklimat.
BBSDLP ini mengkoordinasikan kegiatan litbang yang bersifat lintas sumberdaya di bidang tanah, agroklimat dan hidrologi, lahan rawa, serta pencemaran
lingkungan. Sedangkan Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian berubah menjadi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
BBP2TP berdasarkan Permentan No. 301KptsOT.14072005. Tugas dari BBP2TP adalah mengkoordinasikan kegiatan pengkajian dan pengembangan
teknologi pertanian yang bersifat spesifik lokasi di 28 UPT BPTP. Tahun 2006 Badan Litbang Pertanian melakukan penataan organisasi UPT
yang meliputi peningkatan status eselon dari eselon III-a menjadi eselon II-b. UPT yang mengalami perubahan eselon adalah Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
dan Balai Besar Penelitian Veteriner. Sedangkan peningkatan status eselon IV-a menjadi eselon III-a adalah Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik,
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian.
Disamping itu, pada tahun 2006 juga terjadi perubahan nomenklatur pada beberapa UPT serta pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP
Gorontalo dan Maluku Utara. Selanjutnya pada tahun 2007 terjadi penambahan
49 dua UPT eselon III yaitu Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Balai PATP
dan BPTP Papua Barat. Hingga tahun 2008, organisasi Badan Litbang Pertanian terdiri dari
Sekretariat Badan, 4 Puslitbang, 7 Balai Besar, 15 Balai Penelitian, 1 Balai PATP, 31 Balai Pengkajian, dan 3 Loka Penelitian. Struktur organisasi Badan Litbang
Pertanian tahun 2008 terlihat pada Gambar 11.
Puslitbangtan Puslitbanghorti
Puslitbangbun Puslitbangnak
PSEKP PUSTAKA
LRPI Badan Litbang
Pertanian Sekretariat
Badan
BBSDLP Balai Besar
Pengkajian BBP
Mektan BB Biogen
BB Pascapanen
BB Padi Balitkabi
Balit Sereal Lolit
Tungro Balitsa
Balitbu Tropika
Balithi Balit Jestro
Balittro Balittas
Balitka Balittri
BBalitvet Balitnak
Lolit Sapi Lolit
Kambing Balittra
Balit Tanah
Balitklimat Balingtan
31 BPTP Puslit Karet
Puslit Kopi dan Kakau
Puslit Gula Puslit Teh
dan Kina Puslit Kelapa
Sawit Balai PATP
Gambar 11 Struktur organisasi Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian 2009.
Keterangan Gambar 11 : • Garis solid menunjukkan bahwa pengelolaan institusi yang terkait,
dilakukan secara penuh dan menyeluruh. • Garis putus-putus ---- merupakan garis koordinasi yang menunjukkan
pengelolaan institusi yang terkait tidak dilakukan secara penuh. Dana yang
50 dianggarkan pada institusi dimaksud bersumber pada anggaran Badan Litbang
Pertanian, namun pengelolaan administrasi dilakukan pada organisasi induknya yang berada di luar Badan Litbang Pertanian atau eselon I yang lain.
• Kepanjangan nama unit kerja dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.1.2 Peraturan Pengelolaan Kepegawaian