Aspek Operasional Investigasi Sistem

62 bahasa pemprograman untuk mendukung SIMPEG yang ada sekarang. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh sebagian unit kerja dan UPT adalah Visual FoxPro dan Microsoft Access. Namun sebagian besar semua unit kerja dan UPT sudah mengenal bahasa pemrograman PHP yaitu suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web. Sedangkan di pengelola kepegawaian unit kerjaUPT belum ada yang menerapkan bahasa pemrograman yang berkaitan dengan pengembangan SIMPEG online berbasis web seperti PHP, Java, dsb.

4.3.3 Aspek Operasional

Sampai saat ini masih terdapat beberapa kendala utama dalam pengelolaan dan pengolahan data serta informasi kepegawaian, yaitu kualitas SDM yang kurang profesional. Operator SIMPEG terkadang tidak segera memutakhirkan data pegawai jika ada suatu perubahan pada pegawai tertentu. Pemutakhiran data pegawai yang dilakukan sebagian besar hanya pada saat adanya kenaikan pangkat saja yaitu pada bulan April dan Oktober. Sedangkan perubahan data pegawai sangat dinamis, tidak hanya data KP saja tetapi data yang lainpun perlu dimutakhirkan juga diantaranya yaitu data training jangka pendek dan jangka panjang, jenjang jabatan fungsional, dan bidang keahlian. Selain itu SDM yang menangani SIMPEG masih terlalu sedikit. Rata-rata di setiap unit kerja dan UPT yang menangani SIMPEG hanya 1 satu operator sehingga jika operator tersebut tidak ada maka pegawai lain tidak bisa mengoperasikan. Sedangkan kebutuhan data pegawai sering dibutuhkan oleh pimpinan dalam pengambilan kebijakan. Kendala lain adalah jika operator SIMPEG sudah mulai mahir dalam mengoperasionalkan SIMPEG dan sedikit demi sedikit sudah mengerti tentang pemrograman, yang terjadi adalah operator SIMPEG tersebut dipindahkan tugasnya ke bagian lain. Sehingga bagian kepegawaian harus membina kader baru dari awal lagi. Dari hasil wawancara, survei, observasi, dan kuesioner sebagian responden dapat mengoperasikan komputer. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan responden dituntut selalu menggunakan komputer seperti surat menyurat dan pengolahan data kepegawaian. Aplikasi yang sering digunakan oleh responden terlihat pada Tabel 7. 63 Tabel 7 Penguasaan pengelola kepegawaian terhadap sistem aplikasi yang digunakan No. Unit Kerja Jumlah Penguasaan Sistem Aplikasi Pengelola Kepegawaian Word Excel Power Point Access 1 Balit Serealia, Maros 5 5 5 2 1 2 Balitkabi, Malang 5 4 3 3 3 Balitsa, Lembang 5 5 5 3 1 4 Balittas, Malang 5 5 5 2 1 5 Balitka, Manado 2 2 2 1 6 BPTP Riau 5 5 5 4 7 BPTP Jawa Barat 5 5 5 2 1 8 BPTP Jawa Tengah 4 4 4 1 1 9 BPTP Jawa Timur 5 5 5 2 10 BPTP Bali 3 3 3 2 1 11 BPTP Sulawesi Selatan 5 5 5 4 12 BPTP Sulawesi Utara 5 3 3 2 1 Total 54 51 50 28 7 Dati Tabel 7 di atas, secara umum sebagian besar responden dapat mengoperasikan sistem aplikasi terutama yang mendukung dalam pekerjaannya. 94,4 dari total jumlah pengelola kepegawaian sudah dapat mengoperasikan aplikasi Word Office dan 92,6 dapat mengoperasikan Excel. Hal ini disebabkan dalam bekerja pengelola kepegawaian dituntut harus dapat menggunakan aplikasi tersebut sehingga file dokumen yang telah dibuat dapat disimpan secara elektronik. Sedangkan penggunaan sistem aplikasi Power Point dan Microsoft Access jarang digunakan oleh pengelola kepegawaian. Hanya 51,9 dan 13 dari jumlah total pengelola kepegawaian yang dapat mengoperasikannya karena sistem aplikasi ini digunakan sewaktu-waktu jika ada kebutuhan saja. Sistem aplikasi Power Point digunakan jika ada permintaan presentasi saja dan Microsoft Access digunakan jika ada permintaan pengolahan data kepegawaian.

4.3.4 Aspek Ekonomi