12 pengembangan arsitektur, memastikan cakupan yang lengkap dari solusi desain
dan memastikan arsitektur yang terpilih akan memungkinkan pengembangan di masa depan sebagai respon terhadap kebutuhan binis Setiawan 2009a.
Pada saat ini terdapat beberapa kerangka kerja arsitektur enterprise diantaranya adalah kerangka kerja Zachman, federal enterprise architecture
framework FEAF, dan the open group architectural framework TOGAF. Ketiga kerangka kerja tersebut menurut hasil survei yang dilakukan oleh Institute
for Enterprise Architecture Development IFEAD 2005 merupakan kerangka kerja yang paling banyak digunakan di perusahaan atau pemerintahan selain
kerangka kerja yang dibuat sendiri. Selanjutnya menurut hasil survei yang dilakukan oleh Institute for Enterprise Architecture Development IFEAD 2005
menyatakan bahwa dari beberapa framework tersebut, yang paling banyak digunakan di perusahaan atau pemerintahan selain framework sendiri adalah
Zachman 25, TOGAF 11, dan FEAF 9.
2.3.1 Kerangka Kerja Zachman
Kerangka kerja Zachman merupakan salah satu kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise yang telah diperkenalkan
oleh Zachman sejak tahun 1987. Kerangka kerja Zachman merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai
sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh Setiawan 2009a. Menurut Zachman 2009, kerangka kerja Zachman adalah
suatu skema yang merupakan pertemuan antara dua klasifikasi yang telah digunakan selama ribuan tahun. Pertama adalah dasar-dasar komunikasi yang
ditemukan di dalam pertanyaan-pertanyaan klasik seperti What, How, When, Who, Where dan Why. Pertanyaan-pertanyaan ini mengintegrasikan jawaban dari
pertanyaan yang komprehensif dan gambaran dari ide yang kompleks. Kedua adalah berasal dari reification, yaitu transformasi dari ide abstrak menjadi sesuatu
yang instantiation dimana telah didalilkan oleh filosof Yunani kuno dan dilabelkan pada framework Zachman sebagai identifikasi, definisi, representasi,
spesifikasi, konfigurasi dan instansiasi. Sedangkan Kozina 2006 menyatakan bahwa konsep Zachman merupakan suatu framework yang digunakan untuk
13 pemodelan, evaluasi, optimisasi, manajemen, dan pendokumentasian pada sistem
bisnis. Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa framework Zachman
merupakan suatu alat bantu berfikir bagi arsitek atau manajer dalam memetakan permasalahan atau memotret arsitektur yang terdapat di suatu organisasi sehingga
didapatkan gambaran organisasi yang lebih sederhana dan utuh. Framework Zachman untuk arsitektur enterprise yang terdiri dari 6 baris dan 6 kolom dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Arsitektur kerangka kerja Zachman Kozina 2006. Framework Zachman bukan suatu metodologi untuk membuat
implementasi dari suatu obyek, namun framework ini merupakan ontologi untuk menggambarkan arsitektur enterprise. Ontologi merupakan suatu struktur
sedangkan metodologi adalah suatu proses. Jadi framework Zachman adalah suatu struktur bukan merupakan suatu proses. Suatu struktur akan membentuk suatu
definisi sedangkan proses akan menyajikan transformasi. Setiap framework yang digunakan untuk arsitektur enterprise mempunyai
karakteristik yang berbeda. Pada kerangka kerja Zachman terdapat beberapa karakteristik diantaranya yaitu dapat mengkategorikan deliverables dari enterprise
architecture EA, kegunaan EA sangat terbatas, banyak diadopsi di seluruh
14 dunia, perspektif view kurang menyeluruh dan merupakan suatu alat untuk
perencanaan Setiawan 2009a. Selain karakteristik, terdapat juga kelebihan dan kelemahan dari
framework Zachman. Menurut Mutyarini dan Sembiring 2006, kelebihan dari kerangka kerja ini adalah :
• Merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasi artefak objek atau deskripsi penyajian arsitektural arsitektur enterprise.
• Struktur logical untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif manajemen.
• Menggambarkan secara paralel baik dari sisi rekayasa yang sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi.
• Dikenal secara luas sebagai alat manajemen untuk memeriksa kelengkapan arsitektur dan maturity level.
Sedangkan kelemahannya adalah : • Tidak terdapat proses untuk tahap implementasi.
• Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan. • Tidak terdapat contoh maupun checklist yang siap secara utuh.
• Perluasan cakupan sel-sel tidak jelas.
2.3.2 Kerangka Kerja The Open Group Architecture Framework TOGAF