120
Pimpinan System
Administrator Administrator Unit
Kerja Administrator Unit
Pelaksana Teknis Pejabat
Fungsional Peneliti
Mengajukan usulan administrasi Menerima usulan
Kirim berkas melalui sistem Mengajukan usulan
Kirim berkas manual Menerima usulan berkas
Memverifikasi berkas
Mengusulkan lingkup UK Kirim berkas ke sistem
Kirim berkas manual Menerima usulan berkas
Memverifikasi berkas
Pengetikan nota BKN Menandatangani surat pengantar
Membuat surat pengantar ke Deptan
Kirim berkas ke Deptan Lengkap
Menyiapkan berkas Entri usulan ke sistem
Tidak Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Gambar 28 Activity diagram pada proses usulan administrasi kepegawaian.
4.4.4 Technology Architecture
Arsitektur teknologi adalah definisi yang dibutuhkan untuk perencanaan agar kebutuhan data dan sistem informasi dapat direalisasikan dan ditingkatkan
infrastrukturnya. Dengan adanya teknologi yang dibutuhkan dapat menghubungkan satu unit organisasi dengan yang lainnya untuk efektivitas
121 pelaksanaan fungsi bisnis serta mendukung penyediaan dan penyimpanan data.
Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan teknologi yang diperlukan untuk pengelolaan data.
Pada bagian ini akan dibahas arsitektur teknologi di Badan Litbang Pertanian. Setelah data dan aplikasi didefinisikan, maka dilakukan untuk
mendefinisikan jenis teknologi utama yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan lingkungan berbagai data dan aplikasi di Badan Litbang
Pertanian.
4.4.4.1 Kondisi saat ini
Pada saat ini teknologi merupakan suatu sarana infrastruktur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan suatu unit organisasi. Suatu organisasi dalam
menjalankan bisnisnya harus didukung dengan teknologi yang ada. Infrastruktur teknologi tersebut diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan proses bisnis
yang tersedia. Badan Litbang Pertanian sebagai organisasi pemerintah yang mempunyai
mandat melakukan penelitian dan pengembangan bidang pertanian, perlu didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai. Dalam pengembangan
sistem informasi perlu adanya infrastruktur teknologi diantaranya adalah perangkat lunak software, perangkat keras hardware, dan sumberdaya jaringan
netware.
Perangkat lunak Software
Untuk menjalankan fungsinya, saat ini Badan Litbang Pertanian sebagian besar menggunakan sistem operasi Windows dan LINUX. Windows digunakan
untuk mengolah kata dengan word office dan excel. Pengolahan kata yang dilakukan antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan
laporan keuangan. Disamping itu untuk pembuatan database dan pemrograman dilakukan dengan menggunakan aplikasi visual foxpro, microsoft access, visual
basic, postgres dan PHP. Sedangkan untuk saat ini Badan Litbang Pertanian telah mempunyai
aplikasi sistem informasi manajemen SIM baik yang dikembangkan sendiri maupun dari luar Badan Litbang Pertanian. Sistem informasi tersebut dapat dilihat
pada Tabel 17.
122 Tabel 17 Jenis sistem informasi yang terdapat di Badan Litbang Pertanian
Hendriana, 2004
No. Jenis SIM
Kegunaan Pengelola
1. SIM Program
Penelitian SIMPROG
Untuk membantu kelancaran pengelolaan
administrasi perencanaan program penelitian
Sekretariat Badan
2. SIM Kepegawaian
SIMPEG Untuk membantu
kelancaran pengelolaan administrasi kepegawaian
Sekretariat Badan
3. SIM Keuangan
SIMKEU Untuk membantu
kelancaran pengelolaan administrasi keuangan
kegiatan penelitian Sekretariat Badan
4. SIM Fasilitas
SIMFAS Untuk membantu
kelancaran pengelolaan administrasi inventarsi
barang fasilitas Sekretariat Badan
5. SIM Proyek
SIMPROY Untuk membantu
kelancaran pengelolaan administrasi proyek
Sekretariat Badan
6. SIM Kerjasama
SIJAMA Untuk membantu
kelancaran pengelolaan administrasi dan
inventarisasi kerjasama yang sedang dan telah
dilakukan Sekretariat Badan
7. Sistem Informasi
Sumber Daya Lahan Untuk membuat informasi
dan data tentang sumber daya lahan di Indonesia
Balai Besar Sumber Daya
Lahan Pertanian
8. Sistem Informasi
Sains dan Teknologi Pertanian
Untuk menyajikan berbagai informasi teknologi hasil
penelitian dan pengembangan bidang
pertanian dan menyajikan literatur terkait dengan
biologi dan pertanian Pusat Perpustakaan
dan Penyebaran Teknologi
Informasi Pertanian
Perangkat keras Hardware
Perangkat keras merupakan suatu sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran kegiatan di Badan Litbang Pertanian. Software yang telah ada di
Badan Litbang Pertanian harus didukung dengan menggunakan perangkat keras
123 antara lain komputer dan laptop. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner,
terdapat jumlah komputer dan jaringan internet yang tersedia pada bagian kepegawaian di beberapa instansi lingkup Badan Litbang Pertanian. Rata-rata
jumlah komputer di bagian kepegawaian UPT adalah 2 sampai 3 komputer dan mempunyai prosesor Pentium 4. Sedangkan jumlah komputer dan spesifikasi
perangkat keras dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Jumlah komputer yang tersedia pada bagian kepegawaian di UPT lokasi
penelitian
No. Unit KerjaUPT
Jumlah komputer Spesifikasi
1. Balit Serealia
1 Pentium 4
2. Balitkabi, Malang
2 Pentium 4
3. Balitsa, Lembang
2 Pentium 4
4. Balitka, Manado
2 Pentium 4 dan Pentium 3
5. Balittas, Malang
2 Pentium 4
6. BPTP Riau
1 + 1 laptop Pentium 4
7. BPTP Jabar
2 Pentium 4
8. BPTP Jateng
1 Pentium 4
9. BPTP Jatim
2 Pentium 4
10. BPTP Sulut
2 Pentium 4
11. BPTP Sulsel
2 Pentium 4
12. BPTP Bali
3 Pentium 4 dan 1 Pentium 3
Sumberdaya Jaringan Netware
Sejak tahun 1989, Badan Litbang telah membangun suatu infrastruktur yang disebut jaringan IAARD IAARDNet. Jaringan tersebut dimaksudkan untuk
“mempersatukan” seluruh unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk mendukung jaringan tersebut, di Sekretariat Badan Litbang Pertanian telah dikembangkan suatu Local Area Network LAN yang dilengkapi
124 dengan tiga buah server yaitu proxy server, web server, dan email server
Hendriana 2004. Selain Sekretariat Badan Litbang Pertanian, pada umumnya semua unit kerja dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian telah terhubung
dengan LAN dan jaringan internet. Bahkan berdasarkan hasil kuesioner, 62,07 instansi di lingkup Badan Litbang Pertanian telah mengelola web server sendiri.
Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan di semua instansi lingkup Badan Litbang Pertanian untuk mengadopsi dan menjalankan sistem informasi monitoring usulan
administrasi kepegawaian yang akan dibuat.
4.4.4.2 Analisis Arsitektur Teknologi
Dalam menganalisis arsitektur teknologi perlu adanya identifikasi prinsip- prinsip platform teknologi yang mendasari pemilihan suatu platform. Pada
penelitian ini akan dilakukan identifikasi prinsip platform teknologi dengan menggunakan 7 tujuh area agar identifikasi lebih fokus. Ketujuh area tersebut
adalah seperti yang terlihat pada Gambar 29.
Arsitektur Teknologi
Sistem Operasi Manajemen Data
Aplikasi Perangkat Keras
Komunikasi Komputasi Pemakai
Keamanan
Gambar 29 Prinsip dan platform SITI Setiawan, 2009b.
4.4.4.2.1 Sistem operasi
Berdasarkan kebutuhan sistem informasi yang dianalisis, maka diusulkan dalam pengembangan aplikasi sistem monitoring usulan administrasi
kepegawaian menggunakan sistem operasi open source. Salah satu dari sistem operasi open source adalah LINUX. Keunggulan dari LINUX adalah software
tersebut dapat diperoleh dengan mudah dan murah dibanding sistem operasi yang mempunyai lisensi.
125
4.4.4.2.2 Manajemen data
Rancangan manajemen data yang diusulkan mengacu pada sistem sentralisasi data yaitu semua data pegawai yang terekam dikelola secara terpusat
di Badan Litbang Pertanian. Hal ini untuk menjaga keseragaman data antara di Badan Litbang Pertanian dengan unit kerja eselon II dan UPT.
4.4.4.2.3 Aplikasi
Kebutuhan aplikasi dalam sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah aplikasi yang dibutuhkan
pada saat proses pembuatan sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian, dan kedua yaitu aplikasi pada saat menggunakan sistem monitoring usulan
administrasi kepegawaian. Sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dibuat dengan
menggunakan perangkat lunak yang bersifat open source. Hal ini dikarenakan aplikasi open source dapat diperoleh secara gratis sehingga tidak perlu ada biaya
tambahan untuk lisensi. Sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dibuat dengan
menggunakan teknologi internet sehingga perlu dibuat dengan basis web. Oleh sebab itu perlu adanya web server dan database server serta bahasa pemrograman
berbasis web. Aplikasi yang dibutuhkan pada saat pembuatan sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian adalah :
1. Sistem operasi yang bersifat open source. 2. Bahasa pemrograman PHP berbasis framework
3. Sistem manajemen basis data MySQL sebagai database server 4. Web server Apache
5. Web browser yang dapat digunakan oleh sistem operasi LINUX, seperti Mozilla Firefox.
4.4.4.2.4 Perangkat keras
Dengan adanya rencana pengembangan sistem dibuat berbasis web dan teknologi internet, maka diperlukan perangkat keras untuk menjalankan sistem
monitoring usulan administrasi kepegawaian tersebut. Perangkat keras yang diperlukan adalah sebagai berikut:
126 1. Komputer yang digunakan sebagai web server di kantor Badan Litbang
Pertanian 2. Komputer yang digunakan sebagai database server di kantor Badan Litbang
Pertanian 3. Komputer yang digunakan untuk administrator di kantor Badan Litbang
Pertanian 4. Komputer yang digunakan sebagai administrator di setiap unit kerja eselon II
5. Komputer yang digunakan sebagai administrator di setiap UPT 6. Kabel untuk menghubungkan web server dan database server
7. Kabel fiber optic yang membentuk dedicated line antara kantor Badan Litbang Pertanian dengan ISP penyedia jasa internet.
8. Telepon, saluran telepon, modem, kabel, dan konektor RJ-11 bagi setiap unit kerja dan UPT yang masih menggunakan dial-up untuk koneksi ke internet.
4.4.4.2.5 Komunikasi
Rancangan komunikasi yang diusulkan adalah dengan menggunakan internet. Internet merupakan penggunaan infrastruktur jaringan publik. Pemillihan
internet disebabkan pada saat ini penggunaan internet sudah semakin luas dan merupakan jaringan publik yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
Disamping itu berdasarkan hasil kuesioner hampir semua unit kerja dan UPT sudah terhubung dengan internet sehingga lebih mudah untuk berkomunikasi
melalui internet.
4.4.4.2.6 Komputasi pemakai
Sebagai lembaga pemerintahan yang dituntut untuk menghasilkan kinerja yang baik, Badan Litbang Pertanian sampai saat ini selalu mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin pesat. Ketersediaan komputer yang sudah terhubung dengan jaringan internet ialah sebanyak 85 unit komputer Hendriana,
2004. Diantara komputer tersebut rata-rata sudah mempunyai spesifikasi Pentium 4 walaupun masih ada yang menggunakan di bawah Pentium 4. Oleh karena itu
bagi pengguna internet baik di UPT, unit kerja eselon II, maupun di Badan Litbang Pertanian komputer dan internet merupakan suatu hal yang dianggap
sebagai kebutuhan dalam bekerja. Dalam bekerja sehari-hari pegawai selalu menggantungkan pada perangkat keras komputer bahkan apabila tidak ada
127 komputer atau adanya gangguan teknis lain, maka pegawai tidak dapat
beraktivitas.
4.4.4.2.7 Keamanan
Penggunaan firewall merupakan suatu keharusan pada pengamanan jaringan di Badan Litbang Pertanian. Firewall merupakan pengaman yang
memisahkan jaringan internal Badan Litbang Pertanian dengan jaringan di luar Badan Litbang Pertanian internet.
Firewall yang diusulkan adalah dengan menggunakan dual firewall dengan menciptakan suatu wilayah yang disebut demilitarized zone DMZ. DMZ
atau biasa disebut sebagai perimeter network merupakan wilayah jaringan yang berada diantara jaringan internal dan jaringan eksternal. Konfigurasi dari firewall
yang pertama dikonfigurasi mengijinkan koneksi atau akses yang berasal dari jaringan internal dan eksternal. Sedangkan firewall kedua, dikonfigurasi sehingga
hanya koneksi atau akses yang berasal dari DMZ yang menuju ke jaringan internal diijinkan. Firewall yang pertama harus dapat mengatasi trafik yang lebih
besar dari pada firewall yang kedua. Disamping itu untuk melindungi pada semua infrastruktur SITI dari virus,
spam, dan malware, disarankan untuk menggunakan kombinasi instalasi terhadap anti-virus, anti-spam, dan anti-malware baik pada server sendiri, maupun pada
setiap client. Disarankan untuk menggunakan anti-virus yang bersifat clientserver atau server manageable, sehingga workstation hanya perlu meperbaharui melalui
server, tidak perlu melalui internet. Selain itu anti-virus clientserver lebih memudahkan administrator jaringan untuk menginstalasi maupun mengelolanya
secara remote. Dari ketujuh area di atas maka dapat dibuatkan suatu konfigurasi teknologi
konseptual. Konfigurasi teknologi tersebut akan memberikan pedoman bagaimana konfigurasi teknologi yang diharapkan dalam pemanfaatan teknologi. Konfigurasi
teknologi pada sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian dapat dilihat pada Gambar 30.
128
Gambar 30 Rancangan aritektur teknologi pada sistem monitoring usulan administrasi kepegawaian Badan Litbang Pertanian.
4.5 Implementasi Prototipe