Aspek Organisasi Investigasi Sistem

56 19941995. SIMPEG yang dikembangkan berbasis pada operating sistem DOS dan telah diterapkan oleh berbagai unit pengelola kepegawaian baik di pusat maupun wilayah UPT termasuk Badan Litbang Pertanian. Sejalan dengan perkembangannya, SIMPEG mengalami perubahan-perubahan, dan telah dikembangkan dengan menggunakan operating sistem Windows dengan menggunakan perangkat lunak Visual Foxpro 7.0. Pengembangan SIMPEG ini dilakukan pada tahun 2000 sampai sekarang. Tahun 2003, Menteri Pertanian mengeluarkan peraturan yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor 236KptsOT.21042003 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Departemen Pertanian. Dalam peraturan ini menekankan bahwa seluruh organisasi atau unit di bawah Departemen Pertanian baik di pusat maupun di UPT harus menerapkan dan menggunakan SIMPEG yang telah dikembangkan oleh Pusdatin. SIMPEG bertujuan untuk mengolah data kepegawaian menjadi suatu informasi yang dapat digunakan pimpinan dalam menentukan kebijakan. Berdasarkan hasil kuesioner, 75 dari responden menyatakan bahwa rata- rata UPT di lingkup Badan Litbang Pertanian sudah menerapkan SIMPEG Departemen Pertanian. Namun sebagian besar responden 52,03 belum pernah melihat SIMPEG Departemen Pertanian dan 89,86 dari responden menyatakan belum pernah mengoperasikannya.

4.3 Investigasi Sistem

Pengambilan data di lapangan, telah dilakukan dengan cara pengamatan langsung atau observasi dan survei terhadap organisasi terkait. Investigasi sistem juga dilakukan dengan metode wawancara dan membagikan kuesioner terhadap beberapa responden. Wawancara dilakukan terhadap pejabat struktural di lingkungan Badan Litbang Pertanian yang berjumlah 6 orang. Selain terhadap pejabat struktural, penulis juga mewawancarai pegawai pengelola kepegawaian yang berjumlah 2 orang.

4.3.1 Aspek Organisasi

Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah lebih kurang 8.124 pegawai. Sepertiganya atau sekitar 2.590 pegawai 31,9 adalah tenaga fungional yang terdiri dari peneliti, pustakawan, perekayasa, pranata komputer, arsiparis, teknisi litkayasa, statistisi, penyuluh, 57 analis kepegawaian, perencana, dan pranata humas Badan Litbang Pertanian 2009. Sebagai organisasi pemerintahan yang mempunyai tenaga relatif besar. Badan Litbang Pertanian terdiri dari banyak eselon yang secara hierarki melakukan proses administrasi kepegawaian. Unit kerja eselon II yang dimiliki Badan Litbang Pertanian sejumlah 14 unit dan jumlah unit kerja eselon III berjumlah 47 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam mengelola SDM, Badan Litbang Pertanian selalu berhubungan dan bekerjasama dengan instansi lain baik di dalam maupun luar Badan Litbang Pertanian. Instansi di dalam Badan Litbang Pertanian terdiri dari unit kerja eselon II dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, sedangkan instansi di luar Badan Litbang adalah Biro Kepegawaian Deptan, BKN, LIPI, dan Setneg. Berdasarkan jumlah unit kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan banyaknya instansi yang menangani proses administrasi pegawai, maka semakin panjang rantai birokrasi yang harus dilalui. Oleh karena itu proses monitoring usulan administrasi pegawai perlu ditingkatkan. Untuk mempermudah dan mempercepat proses monitoring tersebut, diperlukan pengembangan sistem informasi pegawai berbasis teknologi yang dapat diakses oleh semua pegawai Badan Litbang Pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal inilah yang menjadi suatu alasan mengapa perlu dikembangkan SIMPEG online, yang dapat menunjang dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat di era globalisasi ini. Salah satu kegiatan Badan Litbang Pertanian adalah pengembangan kelembagaan yang mencakup pengembangan budaya kerja inovatif berorientasi bisnis, pengembangan sumber daya Litbang SDM, sarana dan prasarana diikuti pengembangan standardisasi dan akreditasi lembaga serta pranata Litbang. Guna memicu tercapainya output yang optimal, maka diperlukan pengembangan manajemen teknologi informasi dan sistem informasi serta koordinasi jaringan kerja sama penelitian dan pengkajian, penyempurnaan sistem perencanaan, penda- naan, monitoring dan evaluasi. Dari kegiatan tersebut di atas, Badan Litbang Pertanian mempunyai keseriusan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Salah satunya adalah 58 dengan mengembangkan sistem informasi dan teknologi manajemen kepegawaian agar pelayanan prima terhadap pegawai dapat dilakukan dengan baik. Sehingga diharapkan para pegawai terutama tenaga fungsional akan fokus dan professional dalam bidangnya karena tidak lagi disibukkan dengan urusan administrasi birokrasi.

4.3.2 Aspek Teknis brainware, dataware, hardware, software, dan netware