Perencanaan Arsitektur Enterprise E-Government

20 Zachman FEAF TOGAF Kenetralan neutrality Ya Tidak Ya Menyediakan prinsip arsitektur Tidak Tidak, hanya untuk karakteristik FEAF Ya Dari hasil pemetaan kriteria tersebut disimpulkan bahwa untuk studi kasus enterprise yang belum memiliki arsitektur enterprise dan memerlukan pengembangan arsitektur enterprise yang mudah dan jelas, maka kerangka kerja yang cocok digunakan adalah TOGAF.

2.4 Perencanaan Arsitektur Enterprise

Perencanaan arsitektur enterprise PAE merupakan proses mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan informasi yang mendukung bisnis dan juga mencakup rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut Surendro 2009. Dari definisi tersebut, terdapat tiga hal yang menjadi kata kunci

1. Mendefinisikan

yaitu : Perencanaan arsitektur enterprise mendefinisikan bisnis dan arsitekturnya, bukan merancang, sehingga dalam pelaksanaannya tidak dilakukan kegiatan merancang sistem, basis data, atau jaringan. Pekerjaan merancang dan implementasi sistem dilakukan setelah proses pendefinisian perencanaan arsitektur enterprise selesai.

2. Arsitektur

Terdapat tiga jenis arsitektur dalam perencanaannya yaitu arsitektur data, aplikasi, dan teknologi. Arsitektur di sini sama dengan blueprint, gambar, dokumen, atau model. Dalam perencanaannya, arsitektur mendefinisikan dan menggambarkan data, aplikasi, dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis suatu perusahaan.

3. Rencana

Beberapa arsitektur mendefinisikan apa yang diperlukan, dan rencana pendukung mendefinisikan kapan arsitektur akan diimplementasikan. 21

2.5 Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan sumber daya manusia pada suatu organisasi berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan dalam mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan tulang punggung dari suatu perusahaan dan sangat berfungsi dalam membantu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Menurut McLeod dan Schell 2007, dalam menjalankan kegiatannya, sumber daya manusia mempunyai empat fungsi yaitu : 1. Perekrutan dan penerimaan recruiting and hiring yaitu sumber daya manusia dapat membantu mencari pegawai baru dan memosisikan pegawai tersebut. Disamping itu sumber daya manusia juga dapat mempengaruhi, menasehati, serta menetapkan pegawai dalam suatu kondisi tertentu sesuai dengan kebijakan yang tepat. 2. Pendidikan dan pelatihan educating and training. Sumber daya manusia dapat mengurus program kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan pegawai. 3. Manajemen data pegawai managing employee related data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sumber daya manusia dalam memelihara dan mengelola database pegawai dan memproses data tersebut untuk pengguna yang membutuhkan informasi. 4. Administrasi penghentian dan tunjangan termination and benefit administration, yaitu suatu proses pemberian tunjangan kepada pegawai yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Namun hal ini sangat menyulitkan bagi pengelola administrasi karena ketika seorang pegawai berhenti dari pekerjaannya, pengelola administrasi harus memproses administrasinya dan melakukan wawancara terhadap pegawai yang bersangkutan. Wawancara tersebut bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran bagaimana perusahaan dapat melayani pegawai lebih baik lagi di masa yang akan datang. Setiap perusahaan mempunyai suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data pegawai, mentransfer data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi tersebut kepada pengguna. Sistem ini yang sering disebut 22 sebagai sistem informasi manajemen sumberdaya manusia SIMSDMHRIS McLeod Schell 2007. SIMSDM juga merupakan sebuah bentuk interseksipertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia MSDM dan teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, serta menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandardisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaanenterprise resource planning ERP. Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan- aturannya.

2.5.1 Jenjang karier pegawai

Setiap pegawai mengharapkan adanya karir yang meningkat dalam pekerjaan atau jabatan yang ditanganinya. Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau diemban selama masih bekerja dalam kehidupan seseorang Handoko 2000. Dengan demikian karir merupakan pengembangan kinerja pegawai dalam bekerja sehingga diharapkan adanya kemajuan dan peningkatan dalam jabatan atau pangkat pada suatu organisasi. Menurut Irianto 2001 terdapat dua cara pendekatan untuk memahami makna karir. Pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan a property dan jabatan dalam organisasi, dimana karir dilihat sebagai jalan keberhasilan seseorang dalam organisasi. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu kualitas seorang pegawai dalam organisasi. Setelah setiap pegawai mengakumulasi serangkaian jabatan, posisi, dan pengalaman tertentu pendekatan ini mengakui kemajuan karir yang telah dicapai seseorang. Pola dasar pengembangan karir berdasarkan PP 100 Tahun 2000 mencakup unsur-unsur LNRI, 2000 antara lain: 23 1. Pendidikan yang meliputi pendidikan dasar SD, SLTP, pendidikan umum SMU dan perguruan tinggi. 2. Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan yang meliputi pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. 3. Usia 4. Masa kerja yaitu lamanya pegawai dalam bekerja. 5. Pangkat atau golongan. 6. Jabatan yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak seorang pegawai. 7. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 yang meliputi kesetiaan, prestasi kerja, ketaatan, tanggungjawab, kejujuran, kerjasama, dan praktek kepemimpinan. 8. Daftar Urut Kepangkatan DUK pegawai yang lebih tinggi urutan dan kepangkatannya diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menduduki jabatan yang lowong.

2.5.2 Proses monitoring pengurusan administrasi pegawai

Monitoring merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengawasi atau memantau proses dan perkembangan pelaksanaan program dengan fokus untuk mendapatkan informasi mengenai proses pelaksanaan program tersebut BPS 2004. Begitu juga dalam proses pengurusan administrasi pegawai yang rantai birokrasinya panjang sehingga disamping pengelola administrasi, pegawai yang bersangkutan juga perlu memonitor proses pengurusan proses administrasinya. Dengan adanya proses monitoring pengurusan administrasi ini diharapkan pegawai yang bersangkutan mengetahui sudah sejauh mana posisi berkas proses pengurusan administrasinya dan dapat memperkirakan lamanya proses pengurusan administrasi yang bersangkutan dari mulai pengusulan sampai menerima hasilnya. Tujuan dilakukannya proses monitoring adalah untuk pemantauan proses pelaksanaan program dan sedapat mungkin petugas memberikan saran untuk mengatasi masalah yang terjadi. Hasil monitoring digunakan sebagai umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan program BPS 2004. 24

2.6 E-Government

Dalam rangka penerapan e-government untuk menuju good governance maka konsep e-government harus diterapkan di setiap lembaga pemerintah tingkat pusat dan daerah. Model penerapan e-government di setiap lembaga akan sangat tergantung kepada tugas, fungsi, dan wewenang yang diemban oleh setiap lembaga pemerintah. Hal ini akan menentukan struktur data dan model bisnis yang mendasari model layanan dan arsitektur sistem informasi yang akan dikembangkan. Penerapan e-government di setiap lembaga pemerintah harus mengacu kepada kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government sesuai dengan instruksi presiden INPRES No. 3 Tahun 2003 Menkominfo 2003. Definisi e-government di setiap negara berbeda-beda, tergantung pada pandangan dan tujuan dari negara tersebut terhadap teknologi informasi. Menurut Setiyadi 2001 dalam konteks makro, e-government mencakup penggunaan telematika ICT secara efektif dan efisien guna menunjang pelaksanaan tugas dan tata laksana pemerintah dalam misinya sebagai pengemban amanat menuju masyarakat demokratis, adil, makmur dan sejahtera. Sedangkan dalam konteks mikro, e-government adalah pelayanan publik yang dilaksanakan oleh semua instansi pemerintah yang terkoordinasi atau dengan lainnya secara optimal dengan menggunakan teknologi telematika. e-government diartikan sebagai rujukan yang ditujukan pada penggunaan teknologi informasi TI oleh lembaga di pemerintahan seperti Wide Area Networks, internet, dan komputer yang mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, bisnis, dan lembaga pemerintahan yang lain. Teknologi ini dapat melayani berbagai macam tujuan akhir yang berbeda seperti pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang akan lebih baik, meningkatkan hubungan bisnis dan industri, atau menjadikan manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Keuntungan yang dihasilkan adalah dapat mengecilkan kecurangan, meningkatkan transparansi, lebih nyaman, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi biaya Bank Dunia 2009. Tujuan e-government harus dilihat dalam konteks good governance, yang merupakan suatu prasyarat untuk dapat bersaing dalam pasar global. Birokrasi pemerintah harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya tidak saja kepada 25 atasan langsung, tetapi juga kepada masyarakat. Adapun tujuan implementasi e- government menurut Depkominfo 2004 adalah sebagai berikut : • Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. • Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. • Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai oleh pemerintah dalam implementasi e-government Depkominfo 2004 adalah : • Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau. • Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional. • Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses kepemerintahan. • Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah. Meskipun tidak berorientasi laba, lembaga-lembaga pemerintahan perlu terus meningkatkan layanannya kepada masyarakat sebagai konsumennya. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, lembaga- lembaga pemerintahan dapat menerapkan e-government untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Hendriana 2004. Konsep pengembangan e-government mempunyai fokus terhadap tiga hal yaitu pemerintah ke masyarakat G2C, pemerintah ke bisnis G2B, dan pemerintah ke pemerintah G2G, selain internal lembaga pemerintahan itu sendiri seperti pemerintah ke pegawai G2E Bank Dunia 2009.

2.7 Internetworking