104 Litbang Pertanian akan menerima pesan melalui sistem online bahwa unit kerja
eselon II XYZ telah mengirimkan usulan dan berkas tugas belajar. Selanjutnya pengelola kepegawaian Badan Litbang Pertanian mendownload berkas yang telah
dikirim yang kemudian dilakukan juga verifikasi berkas. Jika masih terdapat kekurangan berkas maka dimintakan kekurangannya tersebut ke unit kerja eselon
II melalui sistem online tersebut. Apabila sudah lengkap langkah selanjutnya adalah pengelola kepegawaian
Badan Litbang Pertanian mengkompilasi dan membuat daftar serta rekap semua usulan calon petugas belajar. Daftar dan rekap tersebut kemudian diserahkan
kepada tim komisi pembinaan tenaga KPT untuk diseleksi. Hasil seleksi tersebut kemudian direkomendasikan kepada pimpinan Badan Litbang Pertanian untuk
mendapat persetujuan. Setelah disetujui oleh pimpinan Badan Litbang Pertanian, pengelola kepegawaian kemudian membuat surat pengantar ke Menteri Pertanian
untuk dapat dibuatkan surat keputusan SK tugas belajar dari Badan Litbang Pertanian oleh Menteri Pertanian.
4.4.3 Information System Architecture
Dalam menjalankan proses bisnis yang telah diuraikan di atas, maka diperlukan adanya sistem informasi. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai
sistem informasi kepegawaian yang ada di Badan Litbang Pertanian, termasuk kebutuhan aplikasi ke depan di lingkup Badan Litbang Pertanian. Disamping
sistem informasi kepegawaian juga akan dibahas sistem informasi yang terkait dengan SIMPEG.
Arsitektur sistem informasi terdiri dari 2 dua arsitektur. Pertama adalah arsitektur aplikasi, dimana arsitektur ini akan membahas tentang aplikasi yang ada
saat ini dan aplikasi yang akan dirancang. Kedua yaitu arsitektur data, dimana arsitektur ini digunakan untuk merancang database yang akan digunakan dalam
membuat rancangan Simpeg online dimaksud.
4.4.3.1 Kondisi saat ini Aplikasi SIMPEG
Dalam rangka mendukung penyajian data dan informasi di bidang kepegawaian, maka dikembangkan aplikasi pengolahan dan penyajian data
kepegawaian yang disebut SIMPEG. SIMPEG sebagai alat bantu dalam penyajian data dan informasi kepegawaian telah dikembangkan oleh Badan Litbang
105 Pertanian sejak tahun 1986 yang berbasis pada operating sistem DOS. Untuk
keseragaman di seluruh instansi lingkup Deptan, kemudian pada tahun anggaran 19941995 pengembangan SIMPEG dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi
Deptan Pusdatin dan telah diterapkan oleh berbagai unit pengelola kepegawaian baik di pusat maupun wilayah UPT. Pengembangan SIMPEG disesuaikan
dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan jenis dan bentuk informasi serta peraturan yang berlaku di bidang kepegawaian, sehingga SIMPEG telah
mengalami perubahan-perubahan, dan telah dikembangkan dengan menggunakan operating sistem Windows dan perangkat lunak Visual Foxpro 7.0.
Berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara, SIMPEG saat ini belum memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memanfaatkan informasi
yang ada, sehingga perlu dikembangkan suatu sistem yang memberikan kemudahan bagi pengambil kebijakan sebagai bahan pengambil keputusan. Pada
saat ini SIMPEG yang ada juga belum sepenuhnya user friendly karena hanya mudah digunakan oleh pengelola SIMPEG saja sedangkan untuk menampilkan
data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna lain tidak dengan mudah dapat dilakukan. Selain itu apabila terdapat permintaan data dan informasi yang tidak
terdapat dalam aplikasi SIMPEG, sebagian besar pengelola SIMPEG mengolah kembali data tersebut secara manual dengan menggunakan aplikasi pengolah data
yang lain seperti Excel dan Access. Dalam proses pengurusan administrasi kepegawaian dilakukan sesuai
prosedur birokrasi yang berlaku yang melibatkan banyak instansi sehingga pengelola kepegawaian merasa kesulitan untuk dapat memantau berkas usulan.
Selama ini proses pemantauan monitoring berkas dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan alat komunikasi dan mendatangi langsung ke instansi yang
terkait secara berjenjang. SIMPEG yang ada saat ini seharusnya dapat memberikan fasilitas monitoring berkas usulan administrasi, namun sampai
sekarang belum terdapat proses monitoring tersebut. Dengan adanya sistem monitoring diharapkan dapat mempermudah pengelola kepegawaian dan semua
pegawai di Badan Litbang Pertanian dalam memantau status berkas usulan yang sedang diproses pada setiap saat dan dimanapun pegawai yang bersangkutan
berada.
106 Disamping itu, karena sifat data kepegawaian sangat dinamis, sehingga
data dapat berubah setiap saat. Untuk itu diperlukan sistem yang memberikan kemudahan kepada pengelola kepegawaian dan pengguna lain sehingga dapat
langsung melakukan pembaruan data pada setiap saat dan dimanapun berada. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di lingkungan
Badan Litbang Pertanian dimaksudkan untuk mendukung penerapan manajemen modern, khususnya dalam penyediaan informasi yang diperlukan dalam
menunjang menajemen penelitian. Selain itu juga untuk membuat manajemen sumber daya manusia di Badan Litbang Pertanian menjadi terintegrasi, terpadu,
reliable. Selanjutnya pengembangan SIMPEG saat ini dilaksanakan dengan pemeliharaan database kepegawaian, peningkatan software SIMPEG, serta
evaluasi performansi SIMPEG dan pemanfaatannya dalam menunjang perumusan kebijaksanaan menajemen di lingkungan Badan Litbang Pertanian.
Database SIMPEG
Dalam aplikasi SIMPEG yang sedang berjalan, terdapat 25 tabel yang terdiri dari 1 tabel data dasar dan 24 tabel penunjang lainnya. Daftar nama-nama
table dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Daftar tabel pada aplikasi SIMPEG saat ini
No. Nama Tabel
Keterangan
1. DTDASAR.DBF
: File data dasar pegawai 2.
FORMAL.DBF : File data riwayat pendidikan formal
3. INFORMAL.DBF
: File data riwayat pendidikan informal 4.
JENJANG.DBF : File data riwayat diklat penjenjangan
5. PANGKAT.DBF
: File data riwayat kepangkatan 6.
JABAT.DBF : File data riwayat jabatan
7. ISTRI.DBF
: File data istrisuami 8.
DATANAK.DBF : File data anak
9. JASA.DBF
: File data tanda jasa 10.
DATADP3.DBF : File data riwayat DP3
11. LKKARYA.DBF
: File data seminar, lokakarya, symposium
107
No. Nama Tabel
Keterangan
12. HUKUM.DBF
: File data riwayat hukuman disiplin 13.
ORGANISA.DBF : File data riwayat organisasi
14. KELUARGA.DBF
: File data keluarga 15.
NILPAK.DBF : File data penilaian angka kredit fungsional
16. BELAJAR.DBF
: File data tugasijin belajar 17.
PENSIUN.DBF : File data pegawai yang telah pensiun
18. TABUNKER.DBF
: File tabel rujukan untuk unit kerja 19.
TABFUNG.DBF : File tabel rujukan fungsional
20. TABPROP.DBF
: File tabel rujukan propinsi 21.
TABAHLI.DBF : File tabel rujukan keahlian
22. TABKOM.DBF
: File tabel rujukan keahlian 23.
TABFAKUL.DBF : File tabel rujukan fakultasjurusan
24. TABKALA.DBF
: File tabel rujukan gaji berkala 25.
TABFUNGUMUM.DBF : File table fungsional umum
4.4.3.2 Analisis Sistem Informasi 4.4.3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Sebelum menentukan sistem aplikasi yang akan dibuat perlu dilakukan terlebih dahulu analisis kebutuhan sistem. Analisis ini bertujuan untuk
memperoleh sistem seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh user. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 87,84 responden menginginkan
adanya sistem monitoring proses administrasi kepegawaian terutama yang berkaitan dengan jabatan fungsional. Responden mengungkapkan bahwa sistem
monitoring ini akan bermanfaat dalam menelusuri proses usulan administrasi kepegawaian yang diajukan. Selain itu juga dapat mempercepat informasi
terhadap status usulan administrasi kepegawaian dan berkas yang diajukan. Sedangkan untuk model aplikasi yang diinginkan, 87,84 responden
menginginkan sistem aplikasi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja yaitu sistem aplikasi yang online. Hal ini disebabkan responden ingin dapat secara
langsung memonitor proses usulan administrasi kepegawaian sehingga dalam
108 memonitor tidak harus menelepon petugas pengelola kepegawaian. Disamping itu
yang terpenting adalah sistem online dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Apabila responden sedang bekerja di lapangan, maka mereka dapat memperoleh
informasi di tempat mereka berada dan pada saat kapan saja. Namun demikian responden mengungkapkan bahwa selain sistem
monitoring proses administrasi kepegawaian secara online, berkas fisik untuk kelengkapan usulan harus tetap dikirim secara manual. Hal ini disebabkan selain
untuk backup dokumen dan arsip juga untuk legalitas dari suatu dokumen karena sampai saat ini proses administrasi kepegawaian di luar rantai birokrasi Badan
Litbang Pertanian masih membutuhkan legalitas dokumen yang harus ditandatangani atau dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
Berdasarkan investigasi sitsem, maka diperoleh beberapa pengguna sistem informasi manajemen usulan administrasi kepegawaian diantaranya user dan
administrator. User yang dimaksud adalah pengguna umum yang dapat melihat informasi pada sistem proses pengusulan administrasi kepegawaian yaitu
pimpinan di lingkup Badan Litbang Pertanian dan pejabat fungsional. Sedangkan administrator adalah pegawai yang memiliki hak akses dalam mengelola proses
usulan administrasi kepegawaian seperti memasukkan, merubah, menghapus, dan menambah data usulan administrasi kepegawaian. Administrator dibai menjadi 6
yaitu pertama sysadministrator yang berada di kantor Badan Litbang Pertanian dan mempunyai hak akses penuh serta bertanggungjawab pada perawatan sistem.
Kedua adalah superadministrator I yang mempunyai hak akses penuh dalam hal pengelolaan proses kenaikan pengkat pegawai. Ketiga adalah superadministrator
II yang mempunyai hak akses penuh dalam mengelola proses usulan tugas belajar. Keempat yaitu superadministrator III yang mempunyai hak akses penuh dalam
pengelolaan proses usulan administrasi pembebasan sementara dan aktif bekerja kembali dari jabatan fungsional. Kelima adalah administrator tingkat unit kerja
eselon II yang mempunyai hak akses pengelolaan administrasi kepegawaian terhadap unit kerja eselon II maing-masing dan UPT yang dibawahinya. Dan
keenam adalah administrator tingkat UPT yaitu bertanggungjawab dan mempunyai hak akses terhadap UPT masing-masing dan tidak dapat mengakses
UPT yang lain serta eselon II yang membawahinya.
109 Pengguna sistem yang pertama adalah user sebagai pejabat fungsional.
Analisis kebutuhan untuk pejabat fungsional adalah sebagai berikut: 1. Dapat melihat biodata diri, tetapi tidak dapat merubah data dasar pegawai
sendiri. Apabila ingin merubah biodata harus menginformasikan ke pengelola kepegawaian dan pengelola kepegawaian yang akan merubahnya,
2. Dapat melihat pengiriman jejak berkas fisik, 3. Dapat melihat hasil verifikasi kelengkapan berkas.
Pengguna sistem yang kedua adalah user sebagai pimpinan di Badan Litbang Pertanian. Analisis kebutuhan untuk Pemimpin adalah sebagai berikut:
1. Dapat melihat biodata diri, namun tidak dapat merubah biodata dirinya. Apabila ingin merubah biodata, harus menginformasikan ke pengelola
kepegawaian dan pengelola kepegawaian yang akan merubah biodata yang bersangkutan,
2. Dapat melihat pengiriman jejak berkas fisik, 3. Dapat melihat hasil verifikasi kelengkapan berkas,
4. Dapat melihat daftar pegawai yang diusulkan dalam usulan kepegawaian. Pengguna sistem yang ketiga adalah sysadministrator. Analisis kebutuhan
untuk sysadministrator adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengelola seluruh data usulan kepegawaian untuk Kenaikan
Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali, 2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas
Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali, 3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan
Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali, 4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan
Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali, 5. Dapat mengelola data pegawai khususnya pejabat fungsional Badan Litbang
Pertanian, 6. Dapat menambah pengguna khususnya untuk administrator,
7. Dapat mengusulkan Pejabat Fungsional untuk dibebaskan sementara yang dilihat dari nilai angka kredit,
8. Dapat mencari data pegawai.
110 Pengguna sistem yang keempat adalah superadministratorI. Analisis
kebutuhan untuk superadministratorI adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengelola data usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,
2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat, 3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan
Pangkat, 4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan Pangkat,
5. Dapat mencari data pegawai. Pengguna sistem yang kelima adalah superadministratorII. Analisis
kebutuhan untuk superadministratorII adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengelola data usulan kepegawaian untuk Tugas Belajar,
2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Tugas Belajar, 3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Tugas Belajar,
4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Tugas Belajar, 5. Dapat mencari data pegawai.
Pengguna sistem yang keenam adalah superadministratorIII. Analisis kebutuhan untuk superadministratorIII adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengelola data usulan kepegawaian untuk Pembebasan Sementara dan Aktif Bekerja Kembali,
2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Pembebasan Sementara dan Aktif Bekerja Kembali,
3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Pembebasan Sementara dan Aktif Bekerja Kembali,
4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Pembebasan Sementara dan Aktif Bekerja Kembali,
5. Dapat mengusulkan Pejabat Fungsional untuk dibebaskan sementara yang dilihat dari nilai angka kredit,
6. Dapat mencari data pegawai. Pengguna sistem yang ketujuh adalah administrator Unit Kerja. Analisis
kebutuhan untuk administrator Unit Kerja adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengelola seluruh data usulan kepegawaian untuk Kenaikan
Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali.
111 2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas
Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali. 3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan
Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali. 4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan
Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali. 5. Dapat mengelola data pegawai khususnya pejabat fungsional di UK.
6. Dapat mencari data pegawai. Pengguna sistem yang kedelapan adalah administrator Unit Pelaksanaan
Teknis. Analisis kebutuhan untuk administrator Unit Pelaksanaan Teknis adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengelola seluruh data usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,
2. Dapat mengelola berkas usulan kepegawaian untuk Kenaikan Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,
3. Dapat memeriksa kelengkapan berkas usulan pegawai untuk Kenaikan Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,
4. Dapat melalukan monitoring keberadaan berkas fisik untuk Kenaikan Pangkat,Tugas Belajar, Pembebasan Sementara, dan Aktif Bekerja Kembali,
5. Dapat mengelola data pegawai khususnya pejabat fungsional di UPT.
6.
Dapat mencari data pegawai.
4.4.3.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem
Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna berdasarkan analisis kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis proses
bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dianalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang diusulkan diberi kode sehingga dapat mempermudah identifikasi pada saat
implementasi dan penyusunan dokumen. Daftar kebutuhan fungsional sistem yang diusulkan dapat dilihat pada Tabel 16.
112 Tabel 16 Daftar kebutuhan fungsional sistem
No. Kode
Nama Fungsi Deskripsi
1. SIMPEG001
Login Mendapatkan hak akses
2. SIMPEG002
Lihat data pejabat fungsional
Melihat daftar pejabat fungsional yang masuk ke dalam sistem
3. SIMPEG003
Lihat data usulan administrasi
kepegawaian Melihat data pejabat fungsional yang
mengusulkan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan
tugas belajar
4. SIMPEG004
Lihat status berkas usulan administrasi
kepegawaian Melihat status atau posisi berkas
usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas
belajar
5. SIMPEG005
Lihat pesan notifikasi Melihat pesan notifikasi yang dikirim
oleh operator 6.
SIMPEG006 Mengirim pesan
notifikasi Membuat dan mengirim pesan
notifikasi bahwa berkas telah dikirim
7. SIMPEG007
Tambah data usulan administrasi
kepegawaian Menambah atau memasukkan data
usulan KP, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas
belajar bagi pejabat fungsional
8. SIMPEG008
Edit data usulan administrasi
kepegawaian Mengubah data usulan KP,
pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi
pejabat fungsional
9. SIMPEG009
Simpan data usulan administrasi
kepegawaian Menyimpan data usulan KP,
pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi
pejabat fungsional
10. SIMPEG010
Hapus data usulan administrasi
kepegawaian Menghapus data usulan KP,
pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi
pejabat fungsional
11. SIMPEG011
Upload berkas Mengunggah dokumen kelengkapan
berkas usulan secara elektronik
113
No. Kode
Nama Fungsi Deskripsi
12. SIMPEG012
Download berkas Mengunduh dokumen kelengkapan
berkas usulan secara elektronik
13. SIMPEG013
Verifikasi berkas Mengecek berkas usulan administrasi
kepegawaian yang telah dikirim
14. SIMPEG014
Buat Laporan Membuat laporan usulan KP,
pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar bagi
pejabat fungsional
15. SIMPEG015
Logout Keluar dari hak akses sistem
4.4.3.2.3 Identifikasi kebutuhan data dan informasi
Pengembangan SIMPEG online berbasis web dibangun sebagai alat untuk mempermudah pengelola kepegawaian dan pegawai dalam memantau status
berkas usulan administrasi kepegawaian. Untuk itu diperlukan data dan informasi yang mendukung dalam pengembangan SIMPEG online. Hasil kuesioner
menunjukkan bahwa responden menginginkan proses administrasi kepegawaian yang cepat dan transparan terutama yang berkaitan dengan KP, pembebasan
sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar. Oleh sebab itu diperlukan data terkait diantaranya adalah :
• Biodata pegawai, merupakan data yang berisikan data dasar atau data umum pegawai baik yang PNS maupun CPNS. Isi dari data ini diantaranya adalah
Nama pegawai, NIP, tanggal lahir, tempat lahir, dan jenis kelamin. • Data kepangkatan dan golongan, yaitu untuk mencatat seluruh informasi yang
berhubungan dengan pangkat dan golongan yang dicapai oleh pegawai. • Data jabatan fungsional, yaitu data yang berfungsi untuk merekam semua
informasi yang berkaitan dengan jenjang jabatan fungsional pegawai termasuk jumlah angka kredit yang dicapai.
• Data pendidikan pegawai, mencatat semua informasi yang berhubungan dengan pendidikan pegawai dari mulai SD sampai pendidikan terakhir yang
dimiliki. Selain itu juga untuk memproses usulan tugas belajar bagi pegawai yang berkompeten sesuai dengan aturan yang berlaku.
114 • Data jurusan, merupakan data yang memuat jurusan bagi pegawai dalam
menempuh pendidikan. • Data unit kerja, yaitu data yang berisikan unit kerja lingkup Badan Litbang
Pertanian. • Data pembebasan sementara, merupakan data yang berfungsi untuk
menyimpan informasi tentang usulan pembebasan sementara. • Data aktif bekerja kembali, yaitu data yang digunakan untuk mencatat usulan
aktif bekerja kembali. • Data tugas belajar, yang berfungsi untuk merekam usulan tugas belajar
pegawai Badan Litbang Pertanian. Dari hasil observasi, wawancara, studi literatur, dan hasil kuesioner, telah
diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan data dan informasi. Dalam sistem yang berjalan, pengurusan administrasi kenaikan pangkat
fungsional, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar yang melibatkan rantai birokrasi cukup panjang, dapat menimbulkan berbagai
permasalahan antara lain : 1. Sulitnya menelusuri informasi tentang status berkas admnistrasi kepegawaian
yang telah diajukan. 2. Lamanya proses administrasi kepegawaian sampai terbitnya SK. Dari hasil
kuesioner diperoleh bahwa sebagian besar menjawab lamanya proses kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar
memakan waktu 1 satu tahun. Sementara petugas pengelola kepegawaian dan pejabat fungsional mengalami kesulitan dalam memantau proses tersebut.
3. Lambatnya memperoleh informasi administrasi kepegawaian bagi pejabat fungsional.
4.4.3.2.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan upaya untuk membentuk model yang bersifat konsep. Perancangan sistem pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Unified Modeling Language UML yang terdiri dari perancangan use case, actor, class diagram, dan activity diagram. UML
merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem besar dan kompleks.
115
Use case
Pemodelan fungsional dari sistem dapat dilihat pada usecase diagram yang merupakan gambaran dari fungsionalitas yang dapat dilakukan oleh user dan
administrator pada sistem. Pada Gambar 24 dapat dilihat gambaran usecase diagram untuk user umum, dan usecase diagram untuk administrator secara
umum dapat dilihat pada Gambar 25. Fungsionalitas yang digambarkan pada usesace diagram diasumsikan telah login terlebih dahulu.
Rancangan use case diagram bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan sistem dan untuk memahami bagaimana seharusnya sistem bekerja. Use case
diagram ini menunjukkan fungsionalitas sistem aplikasi yang akan diterapkan.
Pejabat Fungsional
Login
Melihat Beranda
Melihat Biodata Pribadi
Melihat Perkembangan Usulan Pribadi
Mengganti Password
Melihat daftar pegawai yang diusulkan
Logout Pimpinan
Gambar 24 Rancangan use case diagram untuk user umum pada pengembangan Simpeg online Badan Litbang Pertanian.
116
System Administrator
Login
Mengelola data pegawai
Memproses usulan kenaikan pangkat
Memproses usulan pembebasan sementara
Memproses usulan aktif bekerja kembali
Memproses usulan tugas belajar
Logout Administrator
unit kerja
Super Administrator II Super
Administrator I
Super Administrator III
Administrator unit pelaksana teknis UPT
Menyeleksi pegawai yang harus dibebaskan
Actor
Actor dapat menggambarkan peran yang dimainkan oleh seseorang atau sesuatu yang dapat berinteraksi dalam suatu bisnis tertentu. Dalam penelitian ini
actor utama adalah pengusul proses administrasi kepegawaian yaitu pejabat fungsional, pimpinan lingkup Badan Litbang Pertanian, petugas pengelola
kepegawaian pada tingkat UPT administrator UPT, petugas pengelola kepegawaian pada tingkat unit kerja eselon II administrator UK, petugas
Gambar 25 Rancangan use case diagram untuk Administrator pada pengembangan Simpeg online Badan Litbang Pertanian.
117 pengelola kepegawaian pada tingkat Badan Litbang Pertanian administrator
Litbang yang terdiri dari System administrator, superadministrator I, superadministrator II, dan superadministrator III. Actor yang terlibat dapat dilihat
pada Gambar 26 berikut.
Dari kedelapan actor tersebut dibagi menjadi lima tingkatan pengguna sistem. Kelima tingkatan tersebut terdiri dari administrator tingkat Badan
Litbang Pertanian Admin Litbang, administrator tingkat unit kerja eselon II Admin UK, administrator tingkat UPT Admin UPT, dan pengguna biasa atau
umum yang terdiri dari pejabat fungsional serta pimpinan. Masing-masing tingkatan mempunyai kewenangannya sendiri. Pengguna
biasa hanya dapat membuka sistem dan melihat data serta laporan yang tersedia dalam sistem. Pengguna biasa dimaksud adalah pejabat fungsional peneliti dan
pimpinan. Pengguna biasa tidak dapat mengedit atau mengubah data pribadi mereka sendiri, namun hanya dapat melihat data pribadi dan status proses usulan
administrasi kepegawaiannya. Administrator tingkat UPT selain dapat melihat juga dapat menambah, mengubah, menyimpan, menghapus, dan mencetak serta
bertanggung jawab di lingkup UPT masing-masing. Sedangkan administrator tingkat unit kerja eselon II mempunyai hak akses melihat, memodifikasi dan
bertanggung jawab pada lingkup unit kerja eselon II dan UPT yang terkait. Selain itu juga dapat menambah, mengubah, menyimpan, menghapus, dan mencetak data
lingkup unit kerja eselon II termasuk UPT yang dibawahnya. Kemudian
Administrator III
Administrator Unit Kerja UK
Administrator Unit Pelaksana Teknis UPT
Pejabat Fungsional Pimpinan
System Administrator
Administrator I
Administrator II
Gambar 26 Actor yang terlibat dalam sistem.
118 administrator tingkat Badan Litbang Pertanian dibagi menjadi tiga yaitu
administrator yang mengelola proses KP administrator I, administrator yang mengelola proses tugas belajar administrator II, dan administrator yang
mengelola proses pembebasan sementara serta aktif bekerja kembali administrator III. Dari ketiga administrator mempunyai hak akses yang sama
yaitu dapat melihat dan memodifikasi seluruh data serta dapat menambah, mengubah, menyimpan, menghapus, dan mencetak serta bertanggung jawab
terhadap semua data lingkup Badan Litbang Pertanian yaitu dari mulai UPT, unit kerja eselon II, dan Badan Litbang Pertanian.
Class Diagram
Class diagram dapat mendeskripsikan beberapa jenis obyek dalam suatu sistem dan menggambarkan berbagai macam hubungan statis yang terjadi. Class
diagram juga dapat menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan yang terdapat dalam hubungan dengan obyek. Class diagram merupakan suatu
alat yang baik dalam mengembangan perancangan perangkat lunak. Class diagram dapat membantu penulis dalam mendapatkan struktur sistem dan
menghasilkan rancangan sistem. Rancangan class diagram dalam penelitian ini terdiri dari beberapa class.
Class diagram tersebut yaitu class pegawai, class petugas UPT, class petugas UK eselon II, dan class petugas Litbang. Disamping itu juga terdapat class usulan
proses administrasi yang terdiri dari proses kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali, dan tugas belajar.
Pada proses yang berkaitan dengan kelengkapan berkas, dibuat beberapa class yaitu class berkas, verifikasi berkas, dan monitoring berkas. Class berkas
untuk melakukan proses berkas usulan seperti mengunggah dan mengunduh kelengkapan berkas. Class verifikasi berkas berfungsi untuk mengetahui apakah
kelengkapan berkas sudah lengkap atau belum. Sedangkan class monitoring berkas untuk mengetahui posisi berkas yang diusulkan. Hasil perancangan class
diagram yang terdapat pada sistem monitoring proses administrasi kepegawaian dapat dilihat pada Gambar 27.
119
+Cari +Lihat
+Edit data pribadi +Simpan data pribadi
-nip -nama
-tmp_lahir -tgl_lahir
-jenis_kel -agama
-gol_akhir -tmt_gol_akhir
-jabfung -tmt_jabfung
-bid_pakar -komoditas
-unit kerja -pend_akhir
-Jurusan_akhir -Universitas
-Kota univ. -IPK
Pegawai
+Tambah +Edit
+Hapus +Simpan
+Update +Check
+Lihat -nip
-nama -password
-unit kerja
Petugas UPT
+Tambah +Edit
+Hapus +Simpan
+Update +Check
+Lihat -nip
-nama -password
-unit kerja
Petugas UK Eselon II
+Tambah +Edit
+Hapus +Simpan
+Update +Check
+Lihat -nip
-nama -password
-unit kerja
Petugas Litbang
-id_usul -jenis_usul
Usul Proses Administrasi
-id_berkas -nip
-jabfung -dokumen
Berkas
+Tambah +Simpan
+Check -id_verifikasi
-nip -nama
-jabfung -unit kerja
-tgl_verifikasi -Keterangan
Verifikasi Berkas
+Tambah +Simpan
+Check -id_monitoring
-nip -nama
-jabfung -unit kerja
-tgl_monitoring -status_berkas
-keterangan
Monitoring Berkas
+Tambah +Simpan
+Update +cetak
-id_usul_kp -no_agenda
-nip -nama
-jabfung -unit kerja
-tgl_usul -periode_usul
-gol_usul
Kenaikan Pangkat
+Tambah +Edit
+Simpan +Cetak
-id_usul_bebas -no_agenda
-nip -nama
-jabfung -jenis_bebas
-unit kerja -tgl_usul
Bebas Sementara
+Tambah +Edit
+Simpan +Cetak
-id_usul_ABK -no_agenda
-nip -nama
-jabfung -unit kerja
-tgl_usul
Aktif Bekerja Kembali
+Tambah +Edit
+Simpan +Cetak
-id_usul_TB -no_agenda
-nip -pend_usul
-jurusan_usul -univ_usul
-kota univ_usul -unit kerja
Tugas Belajar
1 1...
+login +logout
+lupapassword -nip
-nm_petugas -password
Login
1
1.. 1
1.. 1
1.. 1
1.. 1
1 1
1
-id_jejakverif -nip
+tgl_verif +nm_verifikator
+stat_berkas
Jejak Verifikasi
-id_history -nip
+stat_monitoring +tgl_monitor
history monitoring
1
1 1
1
1 1
1
1
Gambar 27 Rancangan Class diagram.
Activity Diagram
Berdasarkan alur kerja workflow di atas, secara keseluruhan proses usulan administrasi kepegawaian dapat dibuat urutan aktivitas dalam suatu proses.
Urutan aktivitas tersebut disebut activity diagram yang dapat dilihat pada Gambar 28berikut:
120
Pimpinan System
Administrator Administrator Unit
Kerja Administrator Unit
Pelaksana Teknis Pejabat
Fungsional Peneliti
Mengajukan usulan administrasi Menerima usulan
Kirim berkas melalui sistem Mengajukan usulan
Kirim berkas manual Menerima usulan berkas
Memverifikasi berkas
Mengusulkan lingkup UK Kirim berkas ke sistem
Kirim berkas manual Menerima usulan berkas
Memverifikasi berkas
Pengetikan nota BKN Menandatangani surat pengantar
Membuat surat pengantar ke Deptan
Kirim berkas ke Deptan Lengkap
Menyiapkan berkas Entri usulan ke sistem
Tidak Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Gambar 28 Activity diagram pada proses usulan administrasi kepegawaian.
4.4.4 Technology Architecture