16
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Konsep Risiko
Risiko memiliki beberapa pengertian, menurut Harwood 1999 risiko merupakan kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan kerugian bagi pelaku
bisnis yang mengalaminya. Menurut Kountur 2004, risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ketidakpastian ini akibat dari kurangnya atau tidak tersedianya
informasi yang menyangkut dengan apa yang akan terjadi. Sedangkan Robison dan Barry 1987 menyatakan bahwa risiko menunjukkan peluang terhadap suatu
kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat keputusan berdasarkan pengalaman. Risiko juga menunjukkan peluang terjadinya peristiwa-peristiwa yang
menghasilkan pendapatan diatas atau dibawah rata-rata dari pendapatan yang diharapkan. Secara umum, risiko dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1. Risiko Spekulatif speculative risk
Risiko spekulatif adalah risiko yang mengandung dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang menguntungkan atau kemungkinan yang merugikan.
Risiko ini biasanya berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis. Beberapa jenis risiko yang tergolong dalam risiko spekulatif adalah risiko pasar,
risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko operasional. 2.
Risiko Murni pure risk Risiko murni adalah risiko yang hanya mengandung satu kemungkinan,
yaitu kemungkinan rugi saja. Beberapa jenis risiko dari risiko murni yaitu risiko aset fisik, risiko karyawan, dan risiko legal.
Analisis risiko berhubungan dengan teori pengambilan keputusan decision theory berdasarkan konsep expected utility model Robison dan Barry
1987. Dalam menganalisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko dapat menggunakan expected utility model. Model ini digunakan
karena adanya kelemahan yang terdapat pada expected return model, yaitu bahwa yang ingin dicapai oleh seseorang bukan nilai return tetapi kepuasan utility.
Hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan adalah berhubungan positif,
17
dimana jika tingkat kepuasan meningkat maka pendapatan yang akan diperoleh juga meningkat.
Risiko adalah konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan juga mengandung
risiko. Kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga dikaitkan dengan besarnya return yang akan diterima oleh pengambil
risiko. Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya dapat diperhitungkan bahwa return yang diterima juga akan lebih besar. Pola pengambilan risiko menunjukkan
sikap yang berbeda terhadap pengambilan risiko. Perilaku
pembuat keputusan
dalam menghadapi
risiko dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori Robison dan Barry 1987, yaitu : 1.
Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko risk aversion. Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari
keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan yang diharapkan yang merupakan ukuran tingkat
kepuasan. 2.
Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko risk taker. Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari
keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang diharapkan.
3. Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko risk neutral. Sikap ini
menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan
menurunkan atau menaikkan keuntungan yang diharapkan
3.1.2. Risiko Pertanian