30
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat yang merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT Pusat Promosi dan Pemasaran
Holtikultura terbesar di Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2012. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive, hal tersebut
dikarenakan pasar kembang Rawabelong merupakan salah satu sentra pemasaran bunga grosir di pulau Jawa yang membuat pasar bunga ini dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan harga bunga dan tanaman hias.
4.2. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari Kantor Pasar Bunga Rawa Belong Jakarta Barat berupa data time
series harga harian Rpikat, pasokan harian ikat, serta permintaan harian ikat bunga krisan. Data harga harian merupakan data harga jual bunga krisan setiap
harinya yang ditentukan oleh pedagang bunga krisan. Data pasokan harian merupakan data jumlah pasokan atau persediaan bunga krisan yang dimiliki oleh
pedagang bunga krisan setiap harinya. Sedangkan data permintaan bunga krisan merupakan data jumlah permintaan atau jumlah pembelian bunga krisan yang
dilakukan oleh konsumen setiap harinya. Jumlah data historis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data dalam kurun waktu dua tahun, yaitu sejak
Januari 2010 hingga Desember 2011 atau sebanyak 720 data. Data tersebut dijadikan input untuk meramalkan model dan mengukur besarnya tingkat risiko
harga bunga krisan. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya
dari individu atau perseorangan. Data primer penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara dengan dengan 30 pedagang bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong
yang dipilih secara acak sebagai responden, serta pihak-pihak dari Unit Pelaksana Teknis UPT Rawabelong, Jakarta Barat. Data primer digunakan sebagai analisis
tambahan menginterpretasikan output risiko bunga krisan serta menganalisis bagaimana mencari solusi dalam mengurangi risiko. Selain data primer dan data
31
sekunder informasi lain juga diperoleh dari berbagai sumber, seperti referensi buku, Dirjen Holtikultura, Badan Pusat Statistik, Unit Promosi dan Pemasaran
Holtikultura Rawa Belong, Asosiasi Bunga Indonesia Asbindo, penelitian kepustakaan, dan internet.
4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data