Sejarah Perkembangan Perusahaan Analisis Strategi Pemasaran Air Madu Wanajava di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

5.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan

Perum Perhutani merupakan salah satu perusahaan BUMN Badan Usaha Milik Negara Indonesia. Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, sehingga pengawasan yang dilakukan, baik secara hierarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha pun berada di tangan pemerintah. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha serta semua risiko yang terjadi sepenuhnya dalam proses usaha BUMN merupakan tanggung jawab pemerintah. Kesatuan Bisnis Mandiri KBM Agroforestry merupakan bagian dari Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah yang terletak di Kota Semarang. KBM Agroforestry ini merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas untuk mengelola produksi hasil hutan non-kayu, khususnya di bidang agroforestry, serta memasarkannya. Pada awalnya, hasil hutan ini ditangani oleh UP3R Unit Pelaksana Pengembangan Perlebahan Regaloh. UP3R adalah salah satu unit kerja dibawah pengelolaan KBM Agroforestry Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Awal didirikan UP3R pada tahun 1991 adalah sebagai pusat pelatihan, sumber data dan informasi perlebahan di lingkup Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, dimana pada saat itu pengelolaannya di bawah Perum Perhutani KPH Kesatuan Pengelolaan Hutan Pati. Pelatihan dan penyuluhan yang dilakukan yakni mengenai bagaimana beternak lebah yang baik. Lebah yang diberikan pada masyarakat diberikan secara gratis. Madu yang dihasilkan pun menjadi hak milik masyarakat yang mengelola dan diberi pelatihan. Pada tahun 2007, terjadi serah terima pengelolaan dari KPH Pati ke KBM Wisata Benih dan Usaha Lain WBU dibawah Perhutani Unit I Jawa Tengah. Perpindahan pengelolaan ini juga dibarengi dengan pergantian orientasi. Ketika masih dibawah KPH Pati, UP3R ini difungsikan untuk sebagai sarana pelatihan dan penyuluhan pada masyarakat mengenai cara beternak lebah, karena daerah Pati sendiri merupakan salah satu tempat yang sangat cocok untuk beternak lebah. Ketika terjadi serah terima ke KBM WBU, perusahaan mulai memiliki paradigma 53 bisnis, sehingga orientasinya merupakan profit. Ketika itu perusahaan mulai menjual madu yang dihasilkan peternakan lebah milik Perhutani maupun hasil dari kemitraan dengan masyarakat. Sejak serah terima tersebut, sistem ternak lebah yang dijalankan bersama masyarakat bersifat kemitraan, sehingga masyarakat diminta menyerahkan madu yang dihasilkan pada Perum Perhutani. Di tahun 2008, terjadi perubahan nama dari KBM Wisata Benih dan Usaha Lain WBU menjadi KBM Agroforestry, Ekowisata, dan Jasa Lingkungan AEJ. Lalu di tahun 2009 KBM Agroforestry, Ekowisata, dan Jasa Lingkungan AEJ tersebut dipecah menjadi KBM Agroforestry dan KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya JLPL. Setelah pemecahan inilah KBM Agroforestry mulai fokus memasarkan produk-produk hasil hutan non-kayu. Produk-produk yang dihasilkan diantaranya yaitu madu murni 650 ml, madu murni 250 ml, madu murni sachet 20 ml, madu 3in1 madu murni, royall jelly, bee pollen, air madu cup 190 ml, air madu botol 220 ml, benih dan bibit, benang sutra, kopi, minuman suplemen yang berbahan dasar hasil bumi, dan lain lain.

5.2 Visi Misi Perusahaan