bisnis, sehingga orientasinya merupakan profit. Ketika itu perusahaan mulai menjual madu yang dihasilkan peternakan lebah milik Perhutani maupun hasil
dari kemitraan dengan masyarakat. Sejak serah terima tersebut, sistem ternak lebah yang dijalankan bersama masyarakat bersifat kemitraan, sehingga
masyarakat diminta menyerahkan madu yang dihasilkan pada Perum Perhutani. Di tahun 2008, terjadi perubahan nama dari KBM Wisata Benih dan Usaha
Lain WBU menjadi KBM Agroforestry, Ekowisata, dan Jasa Lingkungan AEJ. Lalu di tahun 2009 KBM Agroforestry, Ekowisata, dan Jasa Lingkungan AEJ
tersebut dipecah menjadi KBM Agroforestry dan KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya JLPL. Setelah pemecahan inilah KBM Agroforestry mulai
fokus memasarkan produk-produk hasil hutan non-kayu. Produk-produk yang dihasilkan diantaranya yaitu madu murni 650 ml, madu murni 250 ml, madu
murni sachet 20 ml, madu 3in1 madu murni, royall jelly, bee pollen, air madu cup 190 ml, air madu botol 220 ml, benih dan bibit, benang sutra, kopi, minuman
suplemen yang berbahan dasar hasil bumi, dan lain lain.
5.2 Visi Misi Perusahaan
Visi merupakan langkah pertama suatu perusahaan dalam perencanaan strategis. Visi Perum Perhutani ialah menjadi pengelola hutan lestari untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu bisnis
dari perusahaan lain yang sejenis. Misi atau tujuan tertentu biasanya jelas saat bisnis itu dimulai. Dari waktu ke waktu misi tersebut bisa berubah, untuk
memanfaatkan peluang baru atau menanggapi kondisi pasar baru Kotler, 2005. Misi Perum Perhutani terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, mengelola
sumberdaya hutan dengan prinsip pengelolaan hutan lestari berdasarkan karateristik wilayah dan daya dukung daerah aliran sungai DAS serta
meningkatkan manfaat hasil hutan kayu dan bukan kayu, ekowisata, jasa lingkungan Agroforestry serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya guna
menghasilkan keuntungan untuk menjamin pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Kedua, membangun dan mengembangkan perusahaan, organisasi,
serta sumberdaya manusia perusahaan yang modern, profesional, dan handal serta 54
memberdayakan masyarakat desa hutan melalui pengembangan lembaga perekonomian koperasi masyarakat desa hutan atau koperasi petani hutan. Ketiga,
mendukung dan turut berperanserta dalam pembangunan wilayah secara regional dan nasional, serta memberikan kontribusi secara aktif dalam penyelesaian
masalah lingkungan regional, nasional dan internasional. Visi dan misi tersebut yang menjadi acuan segala kegiatan yang dilakukan
di perusahaan maupun bagian-bagian perusahaan, termasuk di KBM Agroforestry Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.
5.3 Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan
KBM Agroforestry memiliki kantor dan pabrik yang berbeda. Kantor pusat KBM Agroforestry terletak di Jalan Dr. Cipto no. 103-105 Semarang. Letak
ini dapat dikatakan cukup strategis karena Kota Semarang sendiri merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Selain untuk mempermudah proses koordinasi
dengan kantor pusat Perhutani Unit I di Semarang, tempat yang strategis ini juga tergolong baik untuk memasarkan produk-produk agroforestry yang dihasilkan
Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Selain menjadi pusat pemasaran segala produk agroforestry Perhutani, di kantor pusat tersebut juga difungsikan untuk
kegiatan administrasi
dan rapat
untuk merumuskan
strategi untuk
mengembangkan perusahaan. Berbeda dengan kantor pusat yang letaknya di Semarang, pabrik-pabrik
dari hasil hutan yang dipasarkan KBM Agroforestry sendiri tersebar di beberapa tempat. Untuk produk madu dan air madu pabriknya terletak di Desa Regaloh,
Pati. Hal ini dikarenakan keadaan iklim dan geografis yang lebih mendukung kegiatan peternakan lebah. Daerah Pati memiliki bermacam-macam pohon yang
sesuai untuk pakan lebah, seperti randu, karet, kelengkeng dan kaliandra. Lokasi budidaya peternakan lebah di kawasan ini ditentukan berdasarkan
DAS atau Daerah Aliran Sungai. Desa Regaloh sendiri termasuk dalam DAS Pemali-Jratun, tepatnya DAS Juwana. Letak geografis DAS Juwana terletak di
bagian utara Jawa Tengah yang melintasi 5 kabupaten yaitu mulai dari yang terluas Kabupaten Pati 195.347,38 ha, Kudus 56.712,23 ha, Blora 6.822,35
ha, Grobogan 1.883,53 ha, dan Kabupaten Jepara 17,18 ha. Tepatnya terletak 55
pada posisi koordinat antara 110° 49 10 - 111° 12 57 Bujur Timur dan antara 6° 36 48 - 6° 59 29 Lintang Selatan. Topografi di wilayah DAS Juwana
meliputi Dataran,Perbukitan, dan Pegunungan. Dengan tinggi tempat antara 0 sampai dengan 1200 m dari permukaan laut. Type iklim DAS Juwana menurut
Smitch dan Ferguson termasuk kedalam iklim Tipe B dan Tipe C. Dengan curah hujan terendah 1000 mm dan tertinggi mencapai 3000 mm pertahun dan jumlah
bulan kering 0 - 9 bulan dan bulan basah antara 1 - 12 bulan. Suhu udara di DAS Juwana terendah berada pada 13 ° C dan suhu tertinggi mencapai 32 ° C. Suhu
udara ini merupakan suhu yang cocok bagi budidaya lebah, karena tidak terlalu dingin serta kondusif untuk proses terbentuknya bunga. Peternakan lebah sendiri
biasanya berpindah-pindah disesuaikan dengan kondisi ketersediaan pakan bagi lebah. Jika di daerah Pati mengalami kondisi paceklik kondisi kekurangan
pangan, maka lebah akan dibawa ke lokasi lain yang keadaannya lebih kondusif untuk pakan dan perkembangbiakan lebah madu. Perum Perhutani saati ini
memiliki lebih dari 400 setup lebah di daerah Pati tersebut. Pabrik air madu sendiri terletak di tempat yang sama dengan tempat
pengumpulan dan pembotolan madu murni, yakni di Pati. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas madu yang akan digunakan, serta mengurangi biaya distribusi
madu untuk diproses di pabrik menjadi air madu. Selain itu, tanah milik perusahaan yang cukup luas di daerah Pati membuatnya kondusif untuk
pembangunan pabrik dan gudang. Di lokasi ini sebagian besar proses produksi dilakukan seperti penyortiran madu, pengolahan, pengemasan dan penyimpanan
air madu.
5.4 Sumberdaya Fisik Perusahaan