maksimal. Hal tersebut perlu diatasi karena fungsi pemasaran dalam persaingan bisnis sendiri saat ini semakin mengemuka. Persoalannya terletak pada mana
perusahaan yang lebih mampu menggaet konsumen dengan segmen pasar yang semakin meluas.
7. Risiko retur produk karena fermentasi
Madu sebagai salah satu produk dari alam yang memiliki banyak manfaat ternyata memiliki sifat dapat terfermentasi jika dicampur dengan air dan dibiarkan
dalam waktu yang lama. Hal ini juga yang menjadi salah satu kendala pemasaran air madu Wanajava. Beberapa konsumen pernah mengeluh tentang kemasan yang
mengembung dan menjadi bocor karena proses fermentasi ini. Hal ini tentu menjadi kelemahan tersendiri karena konsumen bisa memiliki kesan buruk
terhadap produk maupun perusahan. Sedangkan berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, maka
diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang berupa peluang dan ancaman bagi usaha yang dilakukan oleh KBM Agroforestry Perum Perhutani Unit I Jawa
Tengah. Berikut ini merupakan faktor-faktor strategi eksternal yang terdiri dari lima faktor peluang dan empat faktor ancaman.
a. Faktor Peluang
1. Tren hidup sehat
Gaya hidup masyarakat yang marak berkembang saat ini adalah dengan konsep “back to nature”, sehingga masyarakat cenderung memilih produk
makanan maupun minuman dengan bahan baku yang alami dan sehat. Gaya hidup masyarakat dengan tren hidup sehat dan memilih produk yang alami merupakan
peluang bagi KBM Agroforestry dalam memasarkan produk air madunya. Air madu Wanajava merupakan produk minuman dalam kemasan yang mengandung
madu murni dan aman untuk dikonsumsi. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat keamanan pangan dari Sucofindo dan Halal dari LP-MUI.
Selain itu, air madu Wanajava juga diproduksi secara higienis dan dengan peralatan yang berkualitas baik. Didukung pula dengan kemasan produk yang
sudah sesuai standar SNI, produk ini menjadi produk yang menarik untuk dipasarkan dengan trend “back to nature” yang sedang berkembang saat ini.
97
2. Adanya isu mengenai minuman berpewarna, berpemanis buatan, dan
bahan pengawet yang berlebihan Berkembangnya industri makanan dan minuman di Indonesia tentu
menjadi hal yang baik bagi perekonomian bangsa. Dari sisi produsen, banyaknya peluang pasar ini menjadi lahan yang menarik untuk membangun usaha di bidang
minuman dan makanan. Namun, sayangnya tidak sedikit perusahaan yang menghindari risiko dari kerugian dengan mencampurkan bahan-bahan penambah
yang melebihi batas ambang. Saat ini marak beredar makanan dan minuman yang mengandung zat-zat pewarna, pemanis buatan, bahkan pengawet berbahaya,
ataupun yang diperbolehkan namun dengan pemakaian yang berlebihan. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat yang cenderung awam
untuk bisa membedakan pangan yang berbahaya dan tidak. Air madu Wanajava hadir sebagai alternatif minuman sehat yang tidak mengandung pemanis buatan,
dan bahan berbahaya lainnya, sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat luas. 3.
Laju pertumbuhan penduduk Jumlah penduduk Indonesia yang selalu mengalami peningkatan tiap
tahunnya dapat menjadi peluang tersendiri bagi perusahaan. Tingginya jumlah penduduk menandakan tingginya kebutuhan akan pangan, baik makanan maupun
minuman bagi masyarakatnya. Air minum sendiri merupakan kebutuhan manusia yang paling penting sehingga minuman akan terus menjadi barang pokok yang
selalu dicari masyarakat. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang meningkat lebih dari 20 juta jiwa per tahunnya tentu dapat menjadi peluang
tersendiri bagi KBM Agroforestry Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. 4.
Program “Gebyar Minum Madu” dari Departemen Kehutanan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan secara resmi mencanangkan Pekan
Madu Nasional ini pertama kali pada tahun 2011 dalam upaya membudayakan dan melestarikan madu secara nasional sebagai salah satu bahan pangan hasil
hutan bukan kayu HHBK yang menyehatkan. Rangkaian kegiatan dalam rangka Gebyar Pekan Madu Nasional I pada tahun 2011 meliputi pameran produk madu,
pekan promosi madu, temu usaha madu dan gebyar minum madu oleh 10.000 orang yang terdiri dari para pelajar, PNS, dan berbagai elemen masyarakat. Acara
98
Gebyar Minum Madu 10.000 orang secara bersama-sama tersebut juga dicatat oleh Museum Rekor Indonesia MURI sebagai Gerakan Minum Madu Terbanyak
Se-Indonesia. Kementerian
Kehutanan bersama
pihak terkait
senantiasa mendorong peningkatan konsumsi madu masyarakat, dan pengembangan potensi
perlebahan nasional. Adanya produk air madu yang praktis dan mudah dikonsumsi diharapkan dapat turut mensukseskan program pemerintah “Gebyar
Minum Madu” serta meningkatkan penjualan perusahaan. 5.
Pasar minuman dalam kemasan yang masih luas Usaha untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk memang tidak
mudah. Di wilayah Jakarta misalnya, saat ini jumlah penduduk yang terdaftar 8 juta, ditambah sekitar 4 juta orang yang bekerja di Jakarta namun tidak menetap.
Maka paling tidak ada sekitar 14 juta jiwa yang membutuhkan air di Jakarta. Dengan tingkat konsumsi air minum rata-rata antara 2,1 dan 2,8 liter per orang per
hari, maka di Jakarta saja sebanyak 27 juta - 36 juta liter per hari. Kebutuhan manusia yang sangat besar terhadap air minum ini membuat industri minuman
menjadi industri yang terus berkembang. Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia Aspadin dengan 188 anggota perusahaan AMDK
memperkirakan produksi AMDK pada 2010 bisa mencapai 17 miliar liter. Jumlah tersebut berarti meningkat hingga 15 persen dibanding tahun sebelumnya yang
baru mencapai 15,5 miliar liter. Peningkatan jumlah konsumsi ini tentu menjadi peluang besar bagi bisnis AMDK Air Minum Dalam Kemasan pada umumnya,
termasuk bagi KBM Agroforestry yang tergolong baru memasuki bisnis air minum dalam kemasan tersebut.
b. Faktor Ancaman