Kesimpulan Analisis Strategi Pemasaran Air Madu Wanajava di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

1. Analisis matriks IFE pada KBM Agroforestry Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah menghasilkan delapan kekuatan dan tujuh kelemahan. Faktor kekuatan tersebut ialah perusahaan memiliki peternakan lebah sendiri, pengelola memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, produk menggunakan bahan- bahan berkualitas, sebagian besar peralatan yang digunakan sesuai standar mesin pabrik, adanya pencatatan dan administrasi yang baik, kemasan produk berstandarkan SNI, memiliki divisi RD yang melakukan riset produk secara kontinu, dan produk sudah memiliki berbagai sertifikasi. Sedangkan faktor kelemahan perusahaan yakni perusahaan memiliki website namun tidak diperbarui, jumlah armada distribusi yang sedikit dan belum memiliki depo, produksi pabrik bersifat padat karya sehingga harga produk cukup tinggi, kendala birokrasi, kegiatan promosi masih sangat minim, SDM pemasaran yang jumlahnya sangat sedikit dan risiko retur produk karena fermentasi. Faktor strategis kekuatan utama dengan nilai terbesar adalah faktor produk KBM Agroforestry yang menggunakan bahan-bahan berkualitas yang terjamin keamanannya, yaitu bernilai rata-rata 0,292. Sedangkan faktor strategis kelemahan utama perusahaan adalah kegiatan promosi yang masih minim yaitu dengan nilai 0,077. 2. Analisis matriks EFE pada perusahaaan menghasilkan lima peluang dan empat ancaman yang perusahaan hadapi. Faktor peluang yang dihadapi perusahaan diantaranya tren hidup sehat, adanya isu mengenai minuman berpewarna, berpemanis buatan dan bahan pengawet yang berlebihan, laju pertumbuhan penduduk, program “gebyar minum madu” dari Departemen Kehutanan, dan pasar minuman dalam kemasan yang masih luas. Faktor ancaman yang dihadapi pun cukup beragam, yakni perubahan iklim, produk subtitusi yang mudah diperoleh di masyarakat, peternak lebah yang madunya tidak sesuai standar perusahaan dan fluktuasi perekonomian nasional. Adapun peluang utama perusahaan yaitu adanya tren hidup sehat dan alami yang berkembang di masyarakat dengan nilai rataan tertimbang 0.418, sedangkan 116 ancaman utamanya adalah perubahan iklim yang mengancam ketersediaan pakan alami lebah dengan nilai tertimbang 0, 417. 3. Berdasarkan matriks IFE yaitu dengan skor total 2,826 dan matriks EFE dengan skor total 3,041 dihasilkan analisis matriks IE yang menggambarkan posisi KBM Agroforestry saat ini adalah pada sel II yaitu tumbuh dan kembangkan Grow and Build sehingga alternatif strategi yang cocok untuk posisi perusahaan tersebut adalah strategi intensif atau integratif. Analisis matriks SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan usaha KBM Agroforestry. Hasil pengolahan QSPM yang menentukan prioritas alternatif dari matriks SWOT menghasilkan nilai TAS dari setiap strategi dengan TAS tertinggi yakni strategi untuk mengintensifkan kegiatan promosi di pasaran, khususnya di tingkat rumah tangga TAS= 6.98.

8.2. Saran