Penelitian Terdahulu PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

30 mempertahankan kualitas produk untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan potensial dengan nilai TAS sebesar 5, 737. Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih Kabupaten Bogor yang dilakukan Retno 2008, menganalisis tentang pengembangan usaha sayuran organik yang di dukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi produk organik. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Berdasarkan posisi pada matriks IE, kelompok tani berada pada kuadran II sehingga strategi yang diperoleh yaitu strategi tumbuh dan kembang melalui strategi intensif atau integrasi. Prioritas strategi yang direkomendasikan yaitu memperkuat dan mempertahankan daerah pemasaran yang sudah ada dengan nilai TAS sebesar 6,327. Ulum 2008 melakukan penelitian Strategi Pengembangan Usaha Bawang Merah Goreng PO. Mekar Wangi Kabupaten Kuningan. Alat analisis yang digunakan yaitu matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal yang menjadi peluang terbesar yaitu bawang merah sebagai produk unggulan Kabupaten Kuningan, sedangkan yang menjadi ancaman yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak. Faktor internal yang menjadi kekuatan adalah modal usaha sendiri dan yang menjadi kelemahan yaitu promosi yang belum maksimal. Hasil analisis matriks IE menggambarkan perusahaan pada sel V, strategi yang baik diterapkan adalah strategi jaga dan pertahankan. Hasil pengolahan QSPM diperoleh tiga prioritas strategi yang dapat diterapkan perusahaan yaitu, promosi secara ekstensif, pererat kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Minuman Jahe Merah Zingiber officinale Linn.Var.rubrum CV. Hanabio, Bogor yang dilakukan oleh Habib 2008 bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang dapat digunakan untuk melihat SWOT serta rekomendasi prioritas dan alternatif strategi. Alat analisis terdiri dari matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Skor IFE yaitu 3,307 dan skor EFE yaitu 2,550. Perusahaan berada pada kuadran IV yang berarti tumbuh dan 31 bina, strategi yang cocok diterapkan strategi intensif yaitu penetrasi pasar serta pengembangan pasar dan produk. Dari matriks SWOT dihasilkan enam alternatif strategi. Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Minuman Kopi Herbal Instan Oriental Coffe pada CV. Agrifamili Renanthera, Bogor dilakukan oleh Cila 2009. Alat analisis terdiri dari matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE diperoleh total nilai skor sebesar 2,6095 dan EFE sebesar 3,1079 menempatkan posisi perusahaan pada kuadran II yaitu tumbuh dan bina. Strategi intensif terdiri dari penetrasi pasar serta pengembangan pasar dan produk dan strategi integratif yaitu integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal merupakan strategi yang tepat untuk perusahaan. Dari matriks SWOT diperoleh tujuh alternatif strategi dan urutan prioritas strategi adalah meningkatkan kualitas produk dan pelayanan purnajual dengan STAS 6,9082. Firdaus 2009 melakukan penelitian mengenai Strategi Pengembangan Usaha Sari Buah Jambu Biji pada PT. Lipisari Patna, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penelitian ini membahas mengenai strategi yang tepat untuk pengembangan usaha sari buah guna meningkatkan nilai tambah dan umur simpan pada produk buah-buahan. Alat analisis yang digunakan yaitu matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan Arsitektur Strategik. Hasil analisis matriks IFE diperoleh jumlah skor sebesar 2, 474 dan 2,387 untuk jumlah skor matriks EFE. Perusahaan berada pada posisi kuadran V, dan strategi yang cocok digunakan adalah pegembangan produk dan penetrasi pasar. Terdapat delapan alternatif strategi berdasarkan formulasi kombinasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihasilkan oleh analisis matriks SWOT. Tahap selanjutnya dilakukan perancangan arsitektur strategik menghasilkan rekomendasi program kegiatan yang dapat dimplementasikan dalam periode waktu lima tahun. Program kegiatan yang dikelompokkan ke dalam dua kegiatan besar yaitu program yang bersifat bertahap dan program yang dilakukan secara terus-menerus. Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Kecil pada Empat Perusahaan Nata de Coco di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang dilakukan oleh Ita 32 2009 menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan sebagai dasar formulasi strategi yang akan diimplementasikan guna pengembangan usaha. Alat analisis yang digunakan terdiri dari matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan Matriks QSPM. Berdasarkan hasil matriks IE posisi perusahaan berada pada kuadran V yaitu Hold and Maintain dengan strategi penetrasi pasar melaui usaha publisitas atau promosi penjualan. Strategi pengembangan pasar dan produk melalui perluasan pasar serta membentuk koperasi nata de coco. Berdasarkan penelitian terdahaulu mengenai strategi pengembangan usaha komoditas pertanian, tahap formulasi strategi yang dilakukan cukup lengkap yaitu terdiri dari tahap input, pencocokan dan keputusan. Pada penelitian ini akan dilakukan tahapan yang sama dengan alat analisis lanjutan yaitu matriks QSPM untuk menghasilkan prioritas strategi terbaik dari alternatif strategi yang ada. Selain itu, tempat penelitian yang dipilih masih tergolong baru dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai strategi pengembangan usaha di tempat tersebut. Daftar tentang penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 5. 33 Tabel 5. Penelitian Terdahulu No Penulis Judul Penelitian Alat Analisis Kesimpulan 1 Harry Adam Fauzi , 2007 Analisis Strategik Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan Di Kota Depok Matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan AHP Hasil SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi. Hasil analisis menggunakan AHP menyimpulkan bahwa komoditas unggulan pertama yang akan dikembangakan adalah komoditas belimbing dengan pertimbangan keunggulan yang dimiliki komoditas ini dibandingkan dengan komoditas lain. 2 Retno Wijayanti, 2008 Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih Kabupaten Bogor Matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM Berdasarkan posisi pada matriks IE, kelompok tani berada pada kuadran II. Prioritas strategi yang direkomendasikan yaitu memperkuat dan mempertahankan daerah pemasaran yang sudah ada dengan nilai TAS sebesar 6,327. 3 Ulum Sumiati, 2008 Strategi Pengembangan Usaha Bawang Merah Goreng PO. Mekar Wangi Kabupaten Kuningan. matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM Pengolahan QSPM diperoleh tiga prioritas strategi yang dapat diterapkan perusahaan yaitu, promosi secara ekstensif, pererat kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. 4 S. Habib, 2008 Strategi Pengembangan Usaha Minuman Jahe Merah Zingiber officinale Linn.Var.rubrum CV. matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM Skor IFE yaitu 3,307 dan skor EFE yaitu 2,550. Perusahaan berada pada kuadran IV. strategi yang cocok diterapkan strategi intensif yaitu penetrasi pasar serta pengembangan pasar dan produk. Dari matriks SWOT dihasilkan enam alternatif strategi. 34 Hanabio, Bogor 5 Cila Apriande, 2009 Strategi Pengembangan Usaha Minuman Kopi Herbal Instan Oriental Coffe pada CV. Agrifamili Renanthera, Bogor matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM Hasil analisis matriks IFE diperoleh total nilai skor sebesar 2,6095 dan EFE sebesar 3,1079 menempatkan posisi perusahaan pada kuadran II. matriks SWOT diperoleh tujuh alternatif strategi dan urutan prioritas strategi adalah meningkatkan kualitas produk dan pelayanan purnajual dengan STAS 6,9082. 6 Muhammad Firdaus, 2009 Strategi Pengembangan Usaha Sari Buah Jambu Biji pada PT. Lipisari Patna, Kabupaten Subang, Jawa Barat matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan Arsitektur Strategik Hasil analisis matriks IFE diperoleh jumlah skor sebesar 2, 474 dan 2,387 untuk jumlah skor matriks EFE. Perusahaan berada pada posisi kuadran V. Terdapat delapan alternatif strategi, arsitektur strategik menghasilkan rekomendasi program kegiatan yang dapat dimplementasikan dalam periode waktu lima tahun. 7 Ita Fusfitawati, 2009 Strategi Pengembangan Usaha Kecil pada Empat Perusahaan Nata de Coco di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM Hasil matriks IE posisi perusahaan berada pada kuadran V yaitu Hold and Maintain dengan strategi penetrasi pasar melaui usaha publisitas atau promosi penjualan. Strategi pengembangan pasar dan produk melalui perluasan pasar serta membentuk koperasi nata de coco.

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Strategi

Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Menurut David 2006 strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah besar. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing, melawan siapa dan untuk maksud apa. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan yang dimiliki dan meminimalkan keterbatasan.

3.2 Klasifikasi Strategi

1. Strategi Integrasi Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok dan para pesaingnya, seperti melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri. Strategi ini dibagi menjadi tiga strategi utama yaitu : a. Strategi integrasi ke depan, adalah strategi yang melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer b. Strategi integrasi ke belakang, adalah strategi untuk mencoba mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Strategi ini merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan. c. Strategi integrasi horisontal adalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. 72 2. Strategi Intensif Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. Strategi ini dibagi menjadi tiga yaitu ; a. Strategi penetresi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat diimplementasikan secara sendiri-sendiri atau bersama dengan strategi lain untuk menambah jumlah tenaga penjual, biaya iklan dan lain- lain. b. Strategi pengembangan pasar, yaitu melibatkan perkenalan produkyang ada saat ini ke arah geografi yang baru. Strategi ini bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar. c. Strategi pengembangan produk, yaitu strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasikan produk atau jasa saat ini. 3. Strategi Diversifikasi Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk baru. Strategi diversifikasi dibagi menjadi tiga yaitu : a. Strategi diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan. Tujuan strategi ini ialah untuk membuat produk baru yang berhubungan dengan pasar yang sama b. Strategi diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak berkaitan untuk pelanggan saat ini. Tujuan strategi ini adalah menambah produk baru yang tidak saling berhubungan pada pasar yang berbeda. c. Strategi diversifikasi horisontal, yaitu menambah produk atau jasa baru, tidak berkaitan untuk pelanggan saat ini. Tujuan strategi ini adalah untuk menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama.