Analisis Matriks Internal-Eksternal I-E

115 Kuat 3,0-4,0 Rata-rata 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99 matriks IFE dan EFE dapat disusun dalam matriks Internal-Eksternal. Nilai matriks IFE sebesar 2,550 sedangkan nilai matriks EFE sebesar 2,463. Melalui total skor dalam matriks IFE dan EFE maka posisi CV. Tirta Indah Sentosa dapat dilihat pada Gambar 7. Berdasarkan hasil IFEEFE CV. Tirta Indah Sentosa berada pada posisi sel V yaitu pada tahap pertahankan dan pelihara hold and maintain. Menurut David 2006 , strategi yang sebaiknya diterapkan adalag strategi penetresi pasar dan pengembangan produk. Strategi penetresi pasar adalah strategi yang berusaha meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha pemasaran yang lebih besar sedangkan strategi pengembangan produk yaitu penerapan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk- produk jasa yang ada. Skor Total IFE Gambar 7. Matriks IE

7.6 Matriks SWOT

Penyusunan matriks SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dengan matriks IE. Matriks SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal sehingga menghasilkan alternatif strategi yang sesuai yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Formulasi strategi CV. Tirta Indah Sentosa dapat dilihat pada gambar 8. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut : I II III IV V VI VII VIII IX Tinggi 3,0-4,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Sedang 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99 S k o r T o ta l E FE 116 STRATEGI S-O Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Rangkuti, 2006. Berdasarkan analisis matriks SWOT pada CV. Tirta Indah Sentosa dihasilkan alternatif strategi SO yaitu; Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang terlibat dalam pengembangan perusahaan Terjalinnya kerjasama yang baik akan sangat mendukung kelancaran kegiatan usaha suatu perusahaan. Stakeholder yang terlibat dalam kegiatan usaha ini yaitu pemasok bahan baku, pemerintah kota, para distributor produk dan saluran distribusi seperti UMKM Centre Kota Depok, Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Depok dan toko-toko buah sekitar. Kerjasama yang baik dapat dibina dengan melakukan komunikasi yang baik pula antar stakeholder yag terlibat. Strategi ini juga dapat mengurangi kelemahan yang ada seperti promosi yang kurang gencar dan kurang luasnya jaringan distribusi. Dengan strategi ini diharapkan adanya jaminan ketersediaan bahan baku dan saluran distribusi produk. Mempertahankan dan meningkatkan mutu kualitas produk Produk jus yang dihasilkan perusahaan berkualitas baik karena prosesnya sesuai dengan SOP serta bahan baku yang digunakannya pun berkualitas baik. Produk juga telah dilengkapi oleh sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal dari MUI yang artinya produk aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produk agar tidak kalah dengan produk pesaingnya. Dengan terjaminnya kualitas produk maka akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk. Konsumen loyal diharapkan akan membeli produk kembali secara berulang dan dapat mempengaruhi konsumen lain untuk menkonsumsinya. Hal ini juga didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan tidak adanya segementasi pasar yang mencolok untuk produk ini merupakan peluang yang besar bagi perusahaan untuk meraih pelanggan baru. STRATEGI S-T Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Terdapat satu alternatif strategi ST yaitu; Efesiensi biaya dan optimalisasi sumberdaya