Tabel 21 Aktivitas yang dilakukan oleh burung di hutan padang rumput
Strata Jumlah Jenis Burung
Aktivitas Terbang
Bertengger Bersuara
Berjalan E
35 68,57
40 11.40
E 12
16.67 33.33
75
5.2 Pembahasan
5.2.1 Habitat Burung
Kawasan TWNC terletak diujung selatan wilayah TNBBS. Secara umum kawasan TWNC memiliki topografi yang cukup datar, landai, bergelombang, dan
beberapa bukit-bukit curam. Kawasan TWNC merupakan kawasan dataran rendah dengan ketinggian tempat berkisar antara 0-175 mdpl.
Dengan kondisi kawasan pada dataran rendah berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis burung, umumnya
komposisi komunitas cenderung lebih kompleks dan keanekaragaman jenis burungnya lebih tinggi bila dibanding dengan kawasan dataran tinggi Primack et al.,
1998.
Kondisi vegetasi pada habitat hutan pantai memiliki tiga strata vegetasi. Pada strata C terdapat jenis burung cekakak sungai Todirhampus chloris dan
cucak kuning Pycnonotus melanicterus, strata D terdapat jenis burung seperti cinenen kelabu Orthotomus ruficeps dan perenjak jawa Prinia familiaris, dan
strata E terdapat jenis burung seperti ayam-hutan merah Gallus gallus dan paok delima Pitta granatina. Di habitat ini juga sering terlihat jenis burung air seperti
kuntul karang Egretta sacra dan elang-laut perut-putih Haliaeetus leucogaster. Hasil dari analisis vegetasi ditemukan bahwa pada tingkat pohon didominasi oleh
jenis waru laut Hibiscus tiliaceus. Kondisi vegetasi pada habitat hutan dataran rendah memiliki lima strata
vegetasi. Pada strata A terdapat jenis burung dari suku Bucerotidae seperti julang emas Aceros undulatus, strata B terdapat jenis burung takur warna-warni
Megalaima mystacophanos
dan takur
ungkut-ungkut Megalaima
haemachepala
.
Strata C terdapat jenis burung pergam hijau Ducula aenea dan cucak kuning Pycnonotus melanicterus, strata D terdapat jenis burung seperti
cinenen kelabu Orthotomus ruficeps dan perenjak jawa Prinia familiaris, dan strata E terdapat jenis burung seperti paok pancawarna Pitta guajana. Jenis
vegetasi pada habitat hutan dataran rendah didominasi oleh jenis meranti Shorea sp.
Kondisi habitat perkebunan berbeda dengan habitat hutan pantai maupun habitat hutan dataran rendah. Kondisi vegetasi pada habitat ini cenderung
homogen sehingga kondisi tutupan tajuk relatif terbuka. Kondisi vegetasi pada habitat perkebunan memiliki tiga strata vegetasi. Pada strata C terdapat jenis
burung perkutut jawa Geopelia striata dan merbah cerukcuk Pycnonotus gioavier
, strata D terdapat jenis burung seperti cinenen kelabu Orthotomus ruficeps
dan strata E terdapat jenis burung seperti ayam-hutan merah Gallus gallus
dan kareo padi Amaurornis phoenicurus. Pada umumnya jenis-jenis burung yang menempati habitat perkebunan merupakan jenis burung yang
menyukai daerah terbuka dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap keberadaan manusia.
Kondisi vegetasi di habitat padang rumput hanya memiliki satu strata saja yaitu strata E dengan jenis burungnya adalah kicuit kerbau Motacilla flava,
kicuit batu Motacilla cinerea, dan ayam-hutan merah Gallus gallus. Vegetsai padang rumput didominasi oleh jenis kerawatangrinting Cyonodon dactylon dan
suket dom-domanrumput jarum Andropogon aciculatus. Habitat ini sebenarnya merupakan landasan tempat pendaratan pesawat terbang airstrip sehingga
intensitas gangguan terhadap keberadaan jenis burung cukup tinggi akibat adanya aktivitas tersebut. Jenis-jenis burung yang ditemukan pada habitat ini sebagian
besar adalah jenis burung yang menetap pada habitat hutan pantai maupun hutan dataran rendah. Hal ini disebabkan karena habitat ini letaknya saling berbatasan
atau berdekatan.
5.2.2 Burung
5.2.2.1 Kekayaan dan Keanekaragaman Jenis Burung
Berdasarkan metode daftar jenis MacKinnon List species dengan metode titik hitung atau IPA didapatkan jumlah jenis yang berbeda. Perbedaan ini
disebabkan karena dalam penggunaan metode daftar jenis MacKinnon pengamat tidak hanya mencatat jenis-jenis yang dijumpai di dalam jalur pengamatan, tetapi
juga mencatat jenis burung yang ada diluar jalur sekitar kawasan TWNC,