Penyebaran Burung TINJAUAN PUSTAKA

hidupnya. Dalam membantu pergerakan tersebut maka diperlukan suatu koridor yang dapat menghubungkan dengan sumber keanekaragaman Alikodra, 2002. Penyebaran suatu jenis burung disesuaikan dengan kemampuan pergerakkannya atau kondisi lingkungan seperti pengaruh luas kawasan, ketinggian tempat dan letak geografis Alikodra, 2002. Burung merupakan kelompok satwaliar yang paling merata penyebarannya, ini disebabkan karena kemampuan terbang yang dimilikinya.

2.3 Habitat Burung

Habitat merupakan tempat makhluk hidup berada secara alami. Menurut Alikodra 2002, habitat didefinisikan sebagai kawasan yang terdiri dari berbagai komponen, baik fisik maupun biotik, yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembangbiaknya satwaliar, sedangkan menurut Odum 1993, habitat adalah tempat organisme itu hidup, atau tempat ke mana seseorang harus pergi untuk menemukannya. Habitat juga menunjukkan tempat yang diduduki oleh seluruh komunitas. Pengertian lain dari habitat yang dinyatakan Alikodra 2002 yaitu suatu kawasan yang dapat memenuhi semua kebutuhan dasar dari populasi yang ada didalamnya. Satwaliar menempati habitat sesuai dengan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung kehidupannya. Habitat yang sesuai bagi suatu jenis belum tentu sesuai untuk jenis lainnya, karena setiap jenis satwaliar menghendaki kondisi habitat yang berbeda-beda Alikodra, 2002. Cara hidup burung sama halnya dengan hewan-hewan lain, sebagian besar ditentukan oleh ciri-ciri habitatnya. Ada spesies yang hidup pada berbagai macam tipe habitat, ada ada juga spesies yang hanya hidup pada habitat tertentu DPR RI, 2003 dalam Sutopo, 2008. Alikodra 2002 mengatakan bahwa satwaliar dapat menempati tipe habitat yang beranekaragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti tanaman perkebunan, tanaman pertanian sawah dan ladang, pekarangan, gua, padang rumput, savana, dan habitat perairan rawa, danau, sungai, laut, terumbu karang dan estuaria. Habitat yang baik adalah habitat yang dapat menyediakan kebutuhan hidup bagi satwaliar. Pada prinsipnya burung memerlukan tempat untuk mencari makan, berlindung, berkembangbiak, dan aman dari segala macam gangguan. Hernowo 1985, mengatakan bahwa burung merupakan salah satu margasatwa yang terdapat hampir di setiap tempat, tetapi untuk hidupnya memerlukan syarat-syarat tertentu yaitu adanya kondisi habitat yang cocok, baik, serta aman dari segala macam gangguan. Habitat yang baik harus dapat menyediakan pakan, air, tempat berlindung, tempat beristirahat dan tidur malam, serta tempat untuk berkembangbiak baik ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas. Suatu wilayah yang sering dikunjungi burung disebabkan karena habitat tersebut dapat mensuplai makanan, minuman serta berfungsi sebagai tempat berlindungsembungi, tempat tidur dan tempat kawin Boughey 1973; Pyke 1983; Van Noordwijk 1985 dalam Alikodra 2002 Habitat dan satwaliar memang mempunyai suatu hubungan erat yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mempunyai suatu hubungan timbal-balik dalam keberadaannya. Untuk menggambarkan suatu hubungan tersebut dapat dilihat dengan membuat suatu profil habitat. Menurut Alikodra 2002, suatu sketsa dari profil vegetasi sepanjang garis transek berguna bagi satwaliar terutama untuk penelitian burung dan primata yang menempati suatu habitat hutan. Komposisi dari suatu profil habitat sangat bermanfaat, untuk membuat suatu kesimpulan tentang suatu hubungan antara derajat kelimpahan satwaliar dengan tipe habitatnya.