Tanah dan Air KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.5 Sejarah dan Status Kawasan

Kawasan TWNC memiliki luas kawasan untuk pengelolaan ekowisata seluas 100 ha, dan kawasan pengelolaan hutan secara kolaboratif seluas ± 45.000 ha. Pengelolaan kawasan wisata Tambling mulanya dilaksanakan oleh PT Sac Nusantara di atas lahan seluas 100 hektar sesuai dengan SK Menteri Kehutanan Nomor: 415Kpts-II1992. Melalui kemitraan dengan PT. Sac Nusantara telah tersedia sarana dan prasarana yang cukup lengkap diantaranya dermaga, airstrip, shelter, cottage, guest house, kendaraan roda dua, roda empat, speed boat, motor laut, kuda, pondok kerja, pos jaga, dan jalan setapak. Pengelolaannya kini oleh PT. Adhiniaga Kreasinusa Artha Group melalui kerja sama operasional KSO dengan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan konservasi yang pengamanannya dilaksanakan secara kolaboratif Tambling Wildlife Nature Conservation , 2009. 4.6 Potensi 4.6.1 Flora Jenis tumbuhan yang umum dijumpai antara lain: ketapang Terminalia cattapa ., keben Baringtonia asiatica, nyamplung Callophyllum inophyllum, cemara laut Casuarina equisetifolia, pandan Pandanus sp., cempaka Michelia champaka , meranti Shorea sp., mersawa Anisoptera curtisii, keruing Dipterocarpus sp. dan rotan Calamus sp. Tambling Wildlife Nature Conservation , 2009. 4.6.2 Fauna Secara umum terdapat sedikitnya 118 jenis mamalia termasuk 7 jenis primata, 425 jenis burung termasuk 9 jenis rangkong, 51 jenis ikan dan 52 jenis herpetofauna reptil dan amfibi hidup dikawasan TNBBS Statistik TNBBS, 2007. Mamalia yang hidup di kawasan TWNC antara lain beruang madu Helarctos malayanus, badak sumatera Dicerorhinos sumatrensis, harimau sumatera Panthera tigris sumatrae, gajah sumatera Elephas maximus sumatranus , tapir Tapirus indicus, kancil Tragulus javanicus kanchi, rusa sambar Cervus unicolor, kerbau liar Bubalus bubalis, ajag Cuon alpinus, ungko Hylobates agilis, siamang H. syndactylus syndactylus, simpai Presbytis