Indeks Kesamaan Jenis Burung

5.1.2.6 Uji Beda Keanekaragaman Jenis Burung

Perhitungan dengan menggunakan uji t diperlukan untuk melihat sejauh mana suatu komunitas jenis memiliki perbedaan atau persamaan dengan komunitas lain. Komunitas jenis burung yang dibandingkan yaitu komunitas pada tiap habitat. Parameter yang dibandingkan adalah indeks keanekaragaman jenis H’ pada masing-masing habitat disetiap jalur pengamatan. Berdasarkan uji t, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata dalam hal keanekaragaman jenis burung antar empat habitat yang diteliti Tabel 13, Lampiran 14. Tabel 13 Nilai uji beda keanekaragaman jenis burung pada empat habitat penelitian Habitat Hutan pantai Hutan dataran rendah Perkebunan Padang rumput Hutan pantai 0.67 ns 1.60 ns 1.27 ns Hutan dataran rendah 0.66 ns 1.43 ns Perkebunan 1.93 ns Padang rumput Keterangan: : All values in column are identical ns : non significat s : significant 5.1.3 Penggunaan dan Pemanfaatan Vegetasi oleh Burung Penyebaran burung secara vertikal pada tiap-tiap tipe habitat berkaitan dengan stratifikasi vegetasi. Setiap strata memiliki kemampuan yang dapat mendukung kehidupan jenis burung tertentu. Burung memanfaatkan strata vegetasi untuk melakukan aktivitas seperti mencari makan, tempat berisrahat, dan tempat berlindung. Dalam penelitian ini jenis aktivitas yang ditulis adalah aktivitas terbang, bertengger, suara, dan berjalan.

5.1.3.1 Habitat Hutan Pantai

Burung-burung di hutan pantai menyebar pada strata C sampai strata E Gambar 23. Jenis burung yang dijumpai pada strata E 0-1m sebanyak dua jenis antara lain ayam-hutan merah Gallus gallus dan paok delima Pitta granatina. Pada Strata D 1-4.9m ditemukan jenis burung sebanyak 10 jenis . Pada strata C 5-20m ditemukan jenis burung sebanyak 24 jenis, dan pada tipe diatas strata C 20m ditemukan jenis burung sebanyak 8 jenis. Selengkapnya tersaji pada Table 14. Gambar 23 Pemanfaatan strata vegetasi oleh beberapa jenis burung pada tipe habitat hutan pantai. Tabel 14 Penyebaran vertikal burung pada habitat hutan pantai Strata E Gallus gallus Pitta granatina Strata D Centropus sinensis Pycnonotus simplex Prinia familiaris Centropus bengalensis Pycnonotus brunneus Lonchura maja Pycnonotus aurigaster Orthotomus atrogularis Pycnonotus goiavier Orthotomus ruficeps Strata C Treron vernans Phaenicophaeus chlorophaeus Chloropsis cyanopogon Ducula bicolor Phaenicophaeus curvirostris Pycnonotus melanicterus Macropygia ruficeps Todirhampus chloris Dicrurus macrocercus Streptopelia chinensis Merops viridis Dicrurus paradiseus Cuculus saturatus Megalaima haemachepala Copsychus saularis Cacomantis merulinus Picus puniceus Nectarinia jugularis Eudynamys scolopacea Picus miniaceus Aethopyga siparaja Phaenicophaeus tristis Dendrocopus moluccensis Dicaeum cruentatum Fregata andrewsi Collocalia esculenta Hirundo rustica Strata C Egretta sacra Aceros undulatus Hirundo tahitica Haliaeetus leucogaster Anthracoceros albirostris Jenis-jenis burung yang dijumpai umumnya memanfaatkan strata vegetasi di TWNC sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas yang dilakukan oleh burung tersebut diantaranya terbang, bertengger, bersuara, dan berjalan. Pada hutan pantai sebanyak 8 jenis burung memanfaatkan strata C untuk beraktivitas dengan aktivitas tertinggi yaitu terbang 75. Pada strata C dimanfaatkan 24 jenis burung dengan aktivitas yaitu bertengger 87.5 dan terbang 29.17. Terdapat 10 jenis pada strata D dengan aktivitas tertinggi yaitu bertengger 100. Pada strata E terdapat 2 jenis burung yang memanfaatkan dengan aktivitas tertinggi yaitu berjalan 100 Tabel 15; Lampiran 15. E D C C