23 cara menjual sesuatu motivasi kepada bawahannya dan mereka
menjalankan tugas pekerjaannya dengan baik. 4. Gaya kepemimpinan partisipatif
Pemimpin yang selalu mengajak secara terbuka kepada anggota atau bawahannya untuk berpartisipasi atau mengambil bagian
secara aktif, baik secara luas atau dalam batas-batas tertentu dalam pengambilan keputusan.
5. Gaya kepemimpinan free lein leader Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin seakan-akan
menunggang kuda yang melepaskan kedua kendali kudanya. Walaupun demikian, pemipin dalam gaya ini bukanlah seorang
pemimpin yang benar-benar memberikan kebebasan kepada anggota ataupun bawahannya untuk bekerja tanpa pengawasan
sama sekali. Hal yang dilakukan pemimpin tersebut adalah menetapkan tujuan yang harus dicapai oleh anggota atau
bawahannya untuk bebas bekerja dan bertindak tanpa pengarahan atau kontrol lebih lanjut apabila mereka
memintanya.
d. Ciri-ciri dan Peranannya Gaya Kepemimpinan
Ciri-ciri utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah Davis dalam Reksohadiprojo dan Handoko, 1992:
1. Kecerdasan intelligence, penelitan-penelitian pada umumya menujukan bahwa seorang pemimpin yang mempunyai tingkat
24 kecerdasan yang lebih tinggi dari pengikutnya, tetapi tidak
sangat berbeda. 2. Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas, pemimpin
cenderung mempunyai emosi yang dan dewasa atau matang, serta mempunyai kegiatan dan perhatian yang luas.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi pemimpin secara relatif mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi,
mereka bekerja lebih untuk nilai intristik. 4. Sikap-sikap hubungan manusiawi, seorang pemimpin yang
sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikutnya mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientassi pada
bawahan. Beberapa peranan yang dilakukan oleh seorang pemimpin,
yaitu Stadgill dalam Suganda, 1991: 1. Integration, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah kepada
peningkatan koordinasi. 2. Communication, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada
meningkatnya saling
pengertian, penyebaran
informasi transmission of information.
3. Product emphasis, yaitu tindakan-tindakan yang berorientasi pada volume pekerjaan yang dilakukan.
4. Fraternization, yaitu tindakan-tindakan yang menjadikan pemimpin dan bagian dari kelompok.
25 5. Organization, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada
perbedaan dan penyesuaian daripada tugas. 6. Evaluation, yaitu tindakan-tindakan yang berkenaan dengan
pendistribusian ganjaran-ganjaran atau hukuman-hukuman. 7. Innitation,
yaitu tindakan-tindakan
yang menghasilkan
perubahan-perubahan pada organisasi. 8. Domination, yaitu tindakan-tindakan yang menolak pemikiran-
pemikiran seseorang atau anggota kelompok.
e. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pengukuran Gaya
Kepemimpinan
Pengukuran gaya kepemimpinan pada seseorang pada skala yang
menunjukan tingkat
seseorang menguraikan
secara menguntungkan atau merugikan rekan sekerjanya merupakan hal
yang paling tidak disukai LPC, Least Preffered Co-worker Feidler dalam Sunarcaya, 2008.
Tiga macam situasi gaya kepemimpinan atau variabel yang membantu menentukan gaya kepemimpinan yang akan efektif, yaitu
Fiedler dalam Sunarcaya, 2008: 1. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan leader-member
relations maksudnya bagaimana tingkat kualitas hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan. Sikap bawahan
terhadap kepribadian, watak, dan kecakapan atasan.
26 2. Struktur tugas task structure maksudnya di dalam situasi kerja
apakah tugas-tugas telah disusun kedalam suatu pola yang jelas atau sebaliknya.
3. Kewibawaan kedudukan kepemimpinan leader’s position
power maksudnya adalah kewibawaan formal pemimpin di mata bawahan.
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi motivation berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti “menggerakan” to move. Motivasi diartikan
juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Aspek penting dalam pemberian
motivasi kepada bawahannya atau karyawan, pemimpin hendaknya dapat memberikan motivasi searah atau sesuai dengan karakteristik
yang ada di bawahan atau karyawan. Motif adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri
karyawan yang perlu dipenuhi agar karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi
adalah suatu kondisi yang menggerakkan karyawan agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.
Mangkunegara 2005:93. Supardi dan Anwar 2007:47 mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-