32 3. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa
memenuhi kebutuhannya. Ada dua faktor utama dalam organisasi faktor eksternal
yang membuat karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan, dan kepuasan tersebut akan mendorong mereka untuk
bekerja lebih baik, kedua faktor tersebut antara lain: 1. Kondisi kerja
Kondisi kerja adalah keadaan dimana karyawan merasa nyaman dan betah dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Faktor keamanan dan kesehatan kerja Faktor keamanan dan kesehatan kerja merupakan kebijakan dan
administrasi perusahaan yang baik, supervise teknisi yang memadai, gaji yang memuaskan, kondisi kerja yang baik dan
keselamatan kerja.
d. Jenis-jenis motivasi
Motivasi intrinsik .
Menurut Sardiman 2010. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya
timbul dari dalam diri sendiri. Beberapa faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi :
1. Tanggung jawab. Tanggung jawab dalam organisasi merupakan
hal yang patut diperhitungkan dalam melaksanakan tugas-tugas
33 tertentu dalam suatu organisasi. Adanya tanggung jawab penuh
mebuat dorongan untuk melakukan kewajiban terhadap tugas
tertentu sehingga dapat meningkatkan kinerja dari organisasi. 2. Pengakuan dan penghargaan. Kebutuhan akan pengakuan
berkaitan dengan keinginan manusia untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Kebutuhan ini artinya adalah respek diri dan respek orang lain.
3. Kebutuhan untuk
merelealisasikan diri. Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga
membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya setiap orang ingin tumbuh membangun
pribadi dan mencapai hasil. 4. Kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan ini berkaitan dengan
kebutuhan akan rasa aman dan proteksi diri, ancaman, atau
gangguan dari luar. 5. Percaya diri. Orang yang memiliki kepercayaan diri merasa
yakin akan kemampuan dirinya sehingga bisa menyelesaikan masalahnya. Oleh karena itu, seseorang tahu apa yang
dibutuhkan dalam kehidupannya serta mempunyai sikap positif
yang didasari keyakinan akan kemampuannya. Motivasi Ekstrinsik. Menurut Sardiman 2010. Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar. Beberapa faktor pendukung motivasi ekstrinsik :
34 1.
Hubungan pemimpin dan anggota. Jika hubungan antara
pemimpin dengan anggota terjalin dengan baik, maka keserasian dengan motivasi kerja dalam organisasi dapat berjalan dengan
baik pula
2. Pengembangan. Organisasi perlu melakukan usaha peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan berupa
mengikut sertakan anggota dalam latihan dasar kepempinan.
3. Hubungan
dengan rekan
sekerja. Melakukan kegiatan
kebersamaan yang melibatkan seluruh anggota dapat menjalin
suasana penuh keakraban.
4. Kehidupan pribadi. Kehidupan pribadi seseorang menjadi faktor
pendorong atau motivasi dalam organisiasi.
5. Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia
untuk menjadi bagian dari organisasi, mencintai, dicintai, dan
bersahabat dengan orang lain. e.
Peran Pemimpin dalam meningkatkan motivasi
Menurut Wahjosumidjo 1987 : 201 ada beberapa langkah- langkah yang perlu diperhatikan oleh setiap pemimpin dalam
meningkatkan motivasi para pegawainya, diantaranya : 1. Pemimpin harus memahami semua perilaku bawahan. Apa sebab
perilakunya, kekuatan-kekuatan motif yang paling kuat, tujuan yang ingin dicapai, dan harapan yang diinginkan.
35 2. Di dalam memotivasi bawahan, pemimpin harus berorientasi
kepada kerangka acuan orang. Sebab motivasi adalah untuk bawahan bukan untuk pemimpin, oleh karenanya pemimpin
harus memungkinkan bagi bawahan untuk berperilaku dan
berbuat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diharapkan.
3. Setiap pemimpin harus memberikan keteladanan sebanyak mungkin. Sebab dengan keteladanan, bawahan akan memperoleh
motivasi dan contoh-contoh secara konkrit.
4. Pemimpin harus berbuat dan berperilaku realistik. Harus disadari oleh setiap pemimpin, bahwa setiap pemimpin tidak akan dapat
memberikan motivasi kepada setiap bawahan
.
4. Disiplin Kerja
a. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin kerja
pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia dalam organisasi, karena dengan kedisplinan organisasi
akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula Setiyawan dan Waridin, 2006:189.
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati