17 b. Perumusan kembali tata cara dalam meningkatkan motivasi
pegawai c. Menyempurnakan penilaian prestasi kerja
d. Penyempurnaan hubungan antara pegawai dan organisasi kerja.
3. Perbaikan kualitas kerja, melalui : a. Perbaikan Iingkungan kerja dalam arti lingkungan fisiknya
b. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan organisasi dalam praktek kerja dan menciptakan budaya organisasi yang dapat
menaikkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi kerjanya.
Yulis Rasul 1996 mengatakan bahwa usaha mengatasi rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dimana perlu
ditemukan cara-cara yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja yaitu dengan memberikan penggajian yang baik, pendidikan,
peningkatan partisipasi karyawan, perbaikan komunikasi dan perbaikan kondisi kerja.
Dari pendapat Yulis tersebut mengisyaratkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan perlu adanya tindakan
yang preferentif dari pemimpin.
18
2. Gaya Kepemimpinan
a. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya artinya sikap, gerak, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik.
Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran tercapai atau
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan
menggambarkan kombinasi
yang konsisten
dari falsafah,
ketrampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Artinya, gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi,
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan sifat, sikap, yang sering diterapkan pemimpinan ketika mencoba memengaruhi kinerja
bawahannya. Gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah gaya yang dapat memaksimalkan produktivitas, kepuasan kerja,
pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi
Sedarmayanti, Reformasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan, Mewujudkan Pelayanan Prima dan
Kepemerintahan Yang Baik, Refika Aditama, Bandung, 2009, hlm.131
– 132. Bisa disimpulkan dari definisi diatas bahwa gaya
kepemimpinan merupakan tindakan pemimpin saat di dunia kerja
19 dimana dia mempunyai bawahan. Baik buruknya tindakan pemimpin
saat berada pada waktu kerja tersebut itu juga dinamakan gaya kepemimpinan. Penilaian baik buruknya seorang pemimpin dalam
pemimpin bawahannya menurut saya relatif, ingat ilmu sosial adalah ilmu tidak pasti, artinya sesuatu yang benar bisa saja tidak benar
menurut orang lain begitu juga sebaliknya. Namun pada intinya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mempunyai gaya
kepemimpinan yang dominan disukai oleh seluruh pegawainya, dan mereka dengan semangant mementingkan pelaksanaan tugas,
kerjasama unutk mencapai target organisasi.
b. Teori Gaya Kepemimpinan
Pemimpin adalah
seseorang yang
mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan bawahan
dalam mengerjakan sebagian pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan
memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk
alasannya Hasibuan dalam Irawan, et, al. 2000. Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan memiliki
wewenang manajerial Martoyo dalam Irawan, et, al. 2000. Kepemimpinan adalah cara pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Robbins dan Coulter, 2002.