36 semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani, 2009: 825. Siagian
2004:305 mengemukakan
bahwa disiplin
karyawan dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, lepas dari
kesalahan dan kekhilafan. Jadi disiplin karyawan adalah suatu bentuk pelatihan karyawan yang berusaha memperbaiki dan
membentuk pengetahuan ,sikap dan perilaku karyawan sehingga perilaku karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara
koperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerja. Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin
kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila
melanggar akan ada sanksi atas pelanggarannya. Menurut Hasibuan 2006 “Kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan
dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.”
37
b. Teori Disiplin Kerja
Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi
Mangkunegara, 2001:129. Disiplin pada hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak
melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang
mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. Disiplin kerja menurut Husain 2005 adalah karyawan
yang taat dan patuh dalam melaksanakan peraturan kerja yang berupa lisan maupun tulisan dari kelompok maupun perusahaan.
Disiplin juga merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan merupakan kunci
terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal Sedarmayanti, 2001:10.
Melalui disiplin pula timbul keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Namun tetap pengawasan
terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan. Menurut pendapat ahli lain disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan norma yang berlaku Hasibuan, 2003:193.
38
c. Dimensi atau Indikator Disiplin Kerja
Indikator yang
mempengaruhi tingkat
kedisiplinan seseorang dalam suatu organisasi diantaranya:
1. Tujuan dan kemampuan adalah tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan yang harus sesuai dengan pegawai
yang bersangkutan. 2. Teladan pemimpin yaitu pimpinan yang dijadikan teladan dan
panutan oleh bawahannya. 3. Balas jasa adalah pemberian balas jasa yang dibayarkan oleh
pegawai berdasarkan pekerjaan yang telah diselesaikan. 4. Keadilan yaitu tidak membedakan pegawai yang satu dengan
yang lain karena instansi melakukan keadilan terhadap semua pegawai.
5. Sanksi hukuman hendaknya bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memeilhara kedisiplinan dalam perusahaan.
6. Ketegasan adalah pimpinan menegur dan menghukum setiap karyawan setiap karyawan dapat mewujudkan kedisiplinan yang
baik dalam perusahaan. 7. Hubungan kemanusiaan adalah hubungan yang harmonis
diantara sesama karyawan, ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan Hasibuan, 2006:194-198.
39
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran Disiplin Kerja
Menurut Singodemedjo dalam sutrisno 2009:89-92 disiplin kerja dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi 2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
3. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 4. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
5. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan 6. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
7. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan 8. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya
disiplin.
e. Jenis Disiplin Kerja
Terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja menurut Siagian 2004:306 yaitu:
1. Disiplin retributive retributive discipline yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat salah.
2. Disiplin korektif corrective discipline yaitu berusaha membantu karyawan mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat.
3. Perspektif hak-hak individu individual right perspective yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-
tindakan disipliner.