Umur Petani Tingkat Pendidikan Formal

penggunaan tenaga kerja dilakukan pada saat proses penanaman dan pemanenan dengan pembayaran seperdelapan bagian dari hasil panen.

6.1.1.4 Penyulaman

Penyulaman dilakukan oleh petani dengan tujuan untuk mengisi rumpun yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dan memperoleh populasi tanaman yang baik. Penyulaman dilakukan sebanyak satu kali, yaitu sebaiknya satu minggu setelah tanam dengan menggunakan sisa bibit yang masih ada. Namun, penyulaman masih dapat dilakukan sampai tanaman berumur dua minggu. Penyulaman yang lebih lama dari tanaman yang berumur dua minggu sebaiknya tidak dilakukan karena dapat mengakibatkan tidak serempaknya padi masak. Petani hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Desa Clumprit umumnya jarang melakukan penyulaman.

6.1.1.5 Pemupukan

Kegiatan pemupukan dilakukan untuk memberikan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman padi untuk pertumbuhan. Kegiatan pemupukan dilakukan pada dua tahap yaitu pemupukan dasar dan pemupukan setelah tanam. Pemupukan dasar dilakukan petani setelah meratakan tanah dan diberi pupuk organik organik. Pemupukan setelah tanam dilakukan sebanyak tiga kali yaitu 14 hari setelah tanam HST, 30 HST, dan 70 HST

6.1.1.6 Penyiangan

Kegiatan penyiangan dilakukan oleh petani agar terbebas dari gulma yang mengganggu tanaman padi. Penyiangan dapat dilakukan dengan tangan dan sabit. Pemberian herbisida dilakukan bersamaan pada saat pemupukan pertama yaitu sekitar umur 7-10 hari setelah tanam. Pemberian herbisida berfungsi sebagai pembasmi gulma sehingga kegiatan penyiangan yang dilakukan petani sebanyak 1-3 kali. 6.1.1.7 Penyemprotan Penyemprotan merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman padi agar terhindar dari serangan hama dan penyakit menggunakan pestisida. Pestisida terbagi menjadi tiga macam menurut jenis penggunaannya yaitu herbisida, insektisida, dan fungisida. Herbisida merupakan pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan gulma pada tanaman padi. Herbisida yang digunakan petani hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Desa Clumprit adalah Ally Plus berbentuk padatan. Fungsidida merupakan pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit jamur pada tanaman padi dan merangsang pertumbuhan generatif. Fungisida yang digunakan petani hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Desa Clumprit adalah Score berbentuk cairan. Insektisida merupakan pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan serangan serangga. Insektisida yang digunakan petani hibrida dan inbrida di Desa Suru adalah Spontan, Regent, Fastac, dan Matador, serta insektisida yang digunakan petani hibrida dan inbrida di Desa Clumprit adalah Decis. Penyemprotan pestisida yang dilakukan petani selama satu musim tanam sebanyak 2-4 kali tergantung gangguan yang terjadi pada tanaman padi. Waktu penyemprotan umumnya menyesuaikan kondisi tanaman.

6.1.1.8 Pemanenan

Penentuan waktu panen merupakan salah satu faktor penting terhadap hasil gabah yang dihasilkan. Bila tanaman padi dipanen terlalu awal maka akan banyak terjadi butir hijau, akibatnya kualitas gabah yang dihasilkan menjadi rendah, banyak butir mengapur, dan beras gabah banyak yang patah. Namun, bila tanaman padi dipanen terlambat maka akan menurunkan hasil gabah karena banyak terjadi kerontikan gabah, timbangan gabah menjadi lebih ringan karena kadar air sudah menurun. Pemanenan gabah yang ideal adalah bila sudah 90 masak fisiologi, artinya 90 gabah telah berubah warna dari hijau menjadi kuning. Pemanenan padi hibrida umumnya dilakukan setelah tanaman berumur ±113 hari dan padi inbrida setalah berumur 116-125 hari. Pada kegiatan pemanenan ini dikenal dengan kedokan, borongan, dan upah panen. Kedokan dan borongan merupakan kearifan lokal penggunaan tenaga kerja di Desa Suru. Borongan adalah penggunaan tenaga kerja pada kegiatan pemanenan di Desa Suru dengan biaya Rp 35 000 untuk setiap kuintal hasil panen yang diperoleh. Upah panen merupakan kearifan lokal penggunaan tenaga kerja di Desa Clumprit dimana tetangga membantu dalam proses pemanenan dengan pembayaran sebesar seperenambelas dari hasil panen yang diperoleh.