insektisida, dan fungisida. Herbisida merupakan pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan gulma pada tanaman padi. Herbisida yang digunakan petani
hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Desa Clumprit adalah Ally Plus berbentuk padatan. Fungsidida merupakan pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan
penyakit jamur pada tanaman padi dan merangsang pertumbuhan generatif. Fungisida yang digunakan petani hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Desa
Clumprit adalah Score berbentuk cairan. Insektisida merupakan pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan serangan serangga. Insektisida yang digunakan
petani hibrida dan inbrida di Desa Suru adalah Spontan, Regent, Fastac, dan Matador, serta insektisida yang digunakan petani hibrida dan inbrida di Desa
Clumprit adalah Decis. Penyemprotan pestisida yang dilakukan petani selama satu musim tanam
sebanyak 2-4 kali tergantung gangguan yang terjadi pada tanaman padi. Waktu penyemprotan umumnya menyesuaikan kondisi tanaman.
6.1.1.8 Pemanenan
Penentuan waktu panen merupakan salah satu faktor penting terhadap hasil gabah yang dihasilkan. Bila tanaman padi dipanen terlalu awal maka akan
banyak terjadi butir hijau, akibatnya kualitas gabah yang dihasilkan menjadi rendah, banyak butir mengapur, dan beras gabah banyak yang patah. Namun, bila
tanaman padi dipanen terlambat maka akan menurunkan hasil gabah karena banyak terjadi kerontikan gabah, timbangan gabah menjadi lebih ringan karena
kadar air sudah menurun. Pemanenan gabah yang ideal adalah bila sudah 90 masak fisiologi, artinya 90 gabah telah berubah warna dari hijau menjadi
kuning. Pemanenan padi hibrida umumnya dilakukan setelah tanaman berumur ±113 hari dan padi inbrida setalah berumur 116-125 hari. Pada kegiatan
pemanenan ini dikenal dengan kedokan, borongan, dan upah panen. Kedokan dan borongan merupakan kearifan lokal penggunaan tenaga kerja di Desa Suru.
Borongan adalah penggunaan tenaga kerja pada kegiatan pemanenan di Desa Suru dengan biaya Rp 35 000 untuk setiap kuintal hasil panen yang diperoleh. Upah
panen merupakan kearifan lokal penggunaan tenaga kerja di Desa Clumprit dimana tetangga membantu dalam proses pemanenan dengan pembayaran sebesar
seperenambelas dari hasil panen yang diperoleh.
6.1.2 Penggunaan Input 6.1.2.1 Lahan
Lahan yang dimiliki petani biasanya merupakan lahan warisan keluarga secara turun-temurun yang digunakan untuk menanam padi. Harga sewa lahan
sawah di
Desa Suru
adalah Rp
14 000
000hektartahun atau
Rp 4 666 667hektarmusim tanam dan di Desa Clumprit adalah Rp 15 000 000hektartahun atau Rp 5 000 000hektarmusim tanamnya.
6.1.2.2 Benih
Benih padi hibrida yang digunakan petani adalah Sembada 168 dan Sembada B9. Benih Sembada 168 merupakan benih terbanyak yang digunakan
petani hibrida yaitu sebanyak 51 orang atau 85. Benih tersebut merupakan benih bantuan dari pemerintah dan impor dari Cina. Harga beli benih hibrida yang
mencapai Rp 250 000kemasan lima kg atau Rp 50 000kg sehingga membuat petani tidak mampu membeli sendiri. Karakteristik jenis padi Sembada 168 adalah
umur tanaman ±113 hari, rataan hasil 10.5 tonhektar GKG gabah kering giling, kerebahan tanaman padi kuat, dan kerontokan tanaman padi sedang serta jenis
padi Sembada B9 umur tanaman ±113 hari, rataan hasil 9.6 tonhektar GKG, kerebahan tanaman padi kuat, dan kerontokan tanaman padi sedang
3
. Jenis penggunaan benih padi inbrida terbanyak adalah jenis padi Ciherang
sebanyak 20 orang atau 33.33. Harga benih padi inbrida adalah Rp 8 500 –
Rp 9 000kg. Karakterisitik jenis padi Ciherang adalah umur tanaman 116-125 hari, rataan hasil 5-7 tonhektar GKG, kerebahan dan kerontokan tanaman padi
sedang
4
. Penggunaan benih padi hibrida dan inbrida selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10.
3
http:cybex.deptan.go.id diakses pada tanggal 6 Oktober 2013
4
http:www.puslittan.bogor.net diakses pada tanggal 6 Oktober 2013