Benih Penggunaan Input .1 Lahan

6.1.2.4 Pestisida

Penggendalian hama dan penyakit padi hibrida dan padi inbrida dilakukan dengan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida untuk padi hibrida lebih besar dibandingkan padi inbrida karena sifat padi hibrida yang rentan terhadap hama dan penyakit. Hal ini mendorong petani untuk menggunakan pestisida yang lebih banyak pada padi hibrida. Penggunaan pestisida pada padi hibrida dan inbrida dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Penggunaan pestisida pada padi hibrida dan inbrida Jenis pestisida Penggunaan Pestisida literhektar Harga Rpliter Biaya Rp Hibrida Inbrida Hibrida Inbrida Insektisida 1. Spontan 0.21 0.18 150 000 31 283 26 405 2. Decis 0.16 0.15 230 000 36 483 34 554 3. Regent 0.15 0.14 108 000 16 029 15 094 4. Fastac 0.46 0.36 160 000 73 893 57 221 5. Matador 0.16 0.09 216 000 34 303 18 461 Fungisida 1. Score 0.39 0.39 625 000 243 385 241 451 Herbisida 1. Ally Plus 0.25 0.25 41 000 10 298 10 307 Total 445 674 403 494 Sumber: Olahan Data Primer 2013 Keterangan: kghektar Rpliter Penggunaan pestisida pada padi hibrida dan inbrida dapat dibedakan berdasarkan luas lahan. Penggunaan pestisida padi hibrida lahan luas dan lahan sempit lebih banyak dibandingkan penggunaan pestisida padi inbrida lahan luas dan lahan sempit. Penggunaan pestisida padi hibrida lahan luas lebih banyak dibandingkan penggunaan pestisida padi hibrida lahan sempit, padi inbrida lahan luas, dan padi inbrida lahan sempit. Penggunaan pestisida pada padi hibrida dan inbrida berdasarkan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Penggunaan pestisida pada padi hibrida dan inbrida berdasarkan luas lahan Jenis pestisida Penggunaan Pestisida literha Harga Rpliter Biaya Rp Hibrida Inbrida Hibrida Inbrida Lahan Luas Lahan Sempit Lahan Luas Lahan Sempit Lahan Luas Lahan Sempit Lahan Luas Lahan Sempit Insektisida 1. Spontan 0.00 0.25 0.05 0.20 150 000 37 539 7 500 30 186 2. Decis 0.18 0.14 0.20 0.14 230 000 40 792 32 402 46 896 32 086 3. Regent 0.17 0.14 0.13 0.14 108 000 18 000 15 634 13 500 15 413 4. Fastac 0.49 0.46 0.31 0.30 160 000 78 519 72 968 49 455 47 643 5. Matador 0.23 0.08 0.19 0.07 216 000 50 400 18 124 41 236 15 634 Fungisida 1. Score 0.43 0.39 0.37 0.35 625 000 267 898 241 704 228 383 218 940 Herbisida 1. Ally Plus 0.35 0.23 0.23 0.21 41 000 14 203 9 517 9 340 8 610 Total 469 811 427 888 396 310 368 512 Sumber: Olahan Data Primer 2013 Keterangan: kghektar Rpkg

6.1.2.5 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor penggerak dalam usahatani padi. Tenaga kerja yang digunakan petani dibedakan menjadi dua macam yaitu tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK. TKDK dan TKLK memiliki jumlah jam kerja yang sama per harinya yaitu delapan jam. Pemberian upah TKLK bagi laki-laki sebesar Rp 50 000 dan bagi wanita sebesar Rp 40 000. Penggunaan tenaga kerja padi hibrida dan inbrida yaitu dimulai dari proses.persiapan lahan sampai proses pemanenan. Penggunaan tenaga kerja pada padi hibrida dan inbrida dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Penggunaan tenaga kerja pada padi hibrida dan inbrida Kegiatan TKDK TKLK Rata-rata HOKhektar Rata-rata HOKhektar Hibrida Inbrida Hibrida Inbrida 1. Persiapan Lahan 3.52 4.57 4.47 4.70 2. Penyemaian 1.38 1.39 0.18 0.19 3. Penanaman 2.51 2.67 1.05 1.31 4. Penyulaman 0.26 0.56 0.00 0.00 5. Pemupukan 4.63 5.64 5.82 4.36 6. Penyiangan 4.27 4.71 5.82 4.36 7. Penyemprotan 3.60 5.07 1.34 0.91 8. Pemanenan 6.48 6.96 0.80 3.62 Total 26.66 31.56 19.48 19.44 Sumber: Olahan Data Primer 2013 Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa penggunaan TKDK padi inbrida lebih besar dibandingkan penggunaa TKDK padi hibrida sedangkan penggunaan TKLK padi hibrida lebih besar dibandingkan penggunaan TKLK padi inbrida. Hal ini menunjukan bahwa padi hibrida lebih mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Penggunaan tenaga kerja pada padi hibrida dan inbrida dapat dibedakan berdasarkan luas lahan. Penggunaan tenaga kerja secara keseluruhan padi inbrida lahan luas dan lahan sempit lebih besar dibandingkan penggunaan tenaga kerja padi inbrida lahan luas dan lahan sempit. Penggunaan tenaga kerja secara keseluruhan padi inbrida lahan sempit lebih besar dibandingkan penggunaan tenaga kerja padi inbrida lahan luas, padi hibrida lahan sempit, dan padi inbrida lahan luas.