Penanaman Budidaya Padi Sawah

Tabel 12 Rata-rata penggunaan benih hibrida dan inbrida berdasarkan luas lahan Padi Hibrida Padi Inbrida Lahan Luas Lahan Sempit Lahan Luas Lahan Sempit Penggunaan kghektar 25.07 20.85 26.13 22.71 Anjuran kghektar 15.00 15.00 20.00 20.00 Selisih kghektar 10.07 5.85 6.13 2.71 Harga Rpkg 50 000 50 000 8 908 8 908 Biaya Rp 1 253 650 1 042 493 232 756 202 275 Sumber: Olahan Data Primer 2013

6.1.2.3 Pupuk

Jenis penggunaan pupuk pada padi hibrida dan inbrida adalah sama yaitu menggunakan pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat yang digunakan adalah pupuk organik, pupuk TSP, pupuk Urea, pupuk Phonska, dan pupuk ZA, serta pupuk cair yang digunakan adalah Bayfolan. Bayfolan merupakan pupuk tambahan yang berfungsi sebagai penyubur tanaman. Penggunaan pupuk pada padi hibrida dan inbrida dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Penggunaan pupuk pada padi hibrida dan inbrida Jenis Pupuk Padat Penggunaan Pupuk kghektar Anjuran kghektar Selisih kghektar Harga Rpkg Biaya Rp Hibrida Inbrida Hibrida Inbrida Hibrida Inbrida 1. Pupuk Organik 638.69 456.39 1 000 -361.31 -543.61 550 351 281 251 014 2. Pupuk TSP 67.11 61.33 50 17.11 11.33 2 500 167 764 153 321 3. Pupuk Urea 173.07 169.37 200 -26.93 -30.63 2 000 346 142 338 731 4. Pupuk Phonska 196.27 198.97 200 -3.73 -1.03 2 500 490 683 497 423 5. Pupuk ZA 151.35 148.01 50 101.35 98.01 1 800 272 438 266 411 6. Pupuk Cair 0.78 0.78 1.00 -0.22 -0.22 41 000 32 040 31 861 Total 1 660 348 1 538 761 Sumber: Olahan Data Primer 2013 Keterangan: literhektar Rpliter Selisih = Penggunaan - Anjuran Berdasarkan Tabel 12, penggunaan pupuk pada padi hibrida lebih banyak dibandingkan padi inbrida karena padi hibrida lebih respon terhadap pemupukan yang berdampak pada peningkatan produksi, namun penggunaan pupuk pada padi hibrida dan padi inbrida belum sesuai dengan anjuran penggunaan pupuk yang telah ditetapkan oleh Penyuluh Pertanian Lapang PPL yaitu 1 tonhektar untuk pupuk organik, 50 kghektar untuk pupuk TSP, 200 kghektar untuk pupuk Urea, 200 kghektar untuk pupuk Phonska, dan 50 kghektar untuk pupuk ZA. Penggunaan pupuk yang berlebihan disebabkan oleh preferensi petani dimana lebih banyak memupuk akan menghasilkan padi yang lebih banyak pula. Penggunaan pupuk padi hibrida dan inbrida dapat dibedakan berdasarkan luas lahan. Penggunaan pupuk padi hibrida lahan luas dan lahan sempit lebih banyak dibandingkan penggunaan pupuk padi inbrida lahan luas dan lahan sempit. Penggunaan pupuk padi hibrida lahan luas lebih banyak dibandingkan penggunaan pupuk padi hibrida lahan sempit, padi inbrida lahan luas, dan padi inbrida lahan sempit. Namun, penggunaan pupuk padi hibrida pada lahan luas dan lahan sempit serta penggunaan pupuk padi inbrida pada lahan luas dan lahan sempit belum sesuai dengan anjuran penggunaan pupuk. Penggunaan pupuk pada padi hibrida dan inbrida berdasarkan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 13.