Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya RC Ratio

Menurut Soekartawi 2003, elastisitas produksi E p adalah persentase perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input. Elastisitas produksi dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: E p = …………………………………………………………………………. 7 Sehingga rumus untuk menentukan nilai elastisitas dari input X, yaitu: E p = dengan MP = = = AP = = E p = = …………………………………………………………….. 8 Keterangan: E p = Elastisitas produksi Y = Output X = Input X MP = Marginal Product Produksi Marginal AP = Average Product Produksi Rata-rata β = Nilai koefisien model β 1 = Nilai koefisien input X

3.2 Kerangka Pemikalairan Operasional

Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Selain itu, pertanian juga dapat menjadi penggerak ekonomi nasional dengan menjadi sumber penerimaan devisa negara. Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang pesat membuat kebutuhan pangan meningkat. Kondisi ini tidak didukung oleh pertanian Indonesia yang belum mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional. Dalam jangka pendek, kebutuhan pangan dapat dipenuhi melalui kebijakan pemerintah dengan melakukan impor beras dari luar negeri. Dalam jangka panjang, insentif pengembangan sektor pertanian penting dilakukan oleh pemerintah. Pengembangan padi hibrida merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kerentanan kondisi padi hibrida terhadap penyakit membuat minat petani berkurang untuk menanam padi hibrida. Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang merupakan wilayah yang memiliki luas lahan padi hibrida yang besar di Jawa Timur. Daerah tersebut telah menerapkan padi hibrida meskipun masih dalam skala yang relatif rendah. Peningkatan Kebutuhan Pangan Peningkatan Jumlah Penduduk Peningkatan Produksi Beras Produksi Padi Hibrida Produksi Padi Inbrida Intensifikasi Usahatani Tanaman Pangan Rekomendasi kebijakan Analisis Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Produksi Struktur Biaya dan Pendapatan Usahatani Keragaan Usahatani Keterbatasan bantuan benih hibrida dan harga benih yang mahal membuat petani tidak mampu membeli dan menanam padi hibrida secara menyeluruh di lahan pertaniannya. Berdasarkan studi kasus tersebut, penelitian ini mencoba untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi hibrida dan inbrida dan besarnya pendapatan petani di Desa Suru, Kabupaten Blitar, dan Desa Clumprit, Kabupaten Malang. Bagan kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Keterangan: Batasan penelitian Analisis Deskriptif Analisis RC rasio Fungsi Produksi Cobb- Douglas Varietas Padi yang Lebih Menguntungkan IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Suru, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, dan Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja purposive dengan dasar pertimbangan mengenai data luasan padi hibrida Jawa Timur dan rujukan Dinas Pertanian Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar.Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani yang akan dijadikan sampel. Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah disediakan. Data sekunder merupakan data penunjang data primer yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik yaitu data mengenai jumlah penduduk Indonesia dan produksi tanaman padi di Indonesia, Kementrian Perdagangan mengenai data impor beras Indonesia, Dinas Pertanian Jawa Timur mengenai luas lahan sawah dan padi hibrida Jawa Timur tahun 2012, dan Kelurahan Desa Suru dan Desa Clumprit mengenai Profil Desa Suru dan Desa Clumprit.

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Data primer diambil dari hasil wawancara dengan petani pemilik lahan yang menanam padi hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Clumprit. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling. Stratified random sampling dilakukan sebagai berikut, pertama mengidentifikasi jumlah kelompok tani dan anggotanya di Desa Suru dan Desa Clumprit. Kedua, menentukan proporsi jumlah sampel petani hibrida dan petani inbrida yang akan diambil berdasarkan jumlah anggota pada masing-masing kelompok tani di Desa Suru dan Desa Clumprit. Ketiga, memberi nomer pada setiap anggota populasi kelompok tani dan mengocok untuk menentukan responden yang akan dipilih menjadi sampel. Kerangka sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kerangka sampel Nama Kelompok Tani Jumlah Anggota Kelompok orang Jumlah Petani Hibrida orang Jumlah Petani Inbrida orang Sampel Hibrida yang Diambil Sampel Inbrida yang Diambil Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Desa Suru 1. Nuju Makmur 48 30 18 14 23.33 16 26.67 2. Sido Rukun 42 10 32 6 10.00 5 8.33 3. Nuju Rukun 30 20 10 10 16.67 9 15.00 Sub Total 120 60 60 30 50.00 30 50.00 Desa Clumprit 1. Dewi Sri 1 44 18 26 12 20.00 20 33.33 2. Dewi Sri 2 40 27 13 18 30.00 10 16.67 Sub Total 84 45 39 30 50.00 30 50.00 Total 204 105 99 60 100.00 60 100.00 Sumber: Data Primer 2013 Jumlah responden yang menjadi penelitian ini sebanyak 120 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani. Responden tersebut terdiri dari 30 orang petani hibrida dan 30 orang petani inbrida Desa Suru serta 30 orang petani hibrida dan 30 orang petani inbrida Desa Clumprit. Penentuan jumlah responden tersebut mengacu pada Walpole 1997 yang menyatakan bahwa jumlah 30 responden sudah mencukupi karena bila ukuran contohnya lebih besar atau sama dengan 30 bagaimanapun bentuk populasinya teori penarikan contoh menjamin akan diperolehnya hasil yang memuaskan.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data primer yang diperoleh dalam penelitian dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual menggunakan komputer dengan software Microsoft Excel 2010, SPSS 20 dan Minitab 14. Berikut ini matriks tujuan penelitian dan metode pengolahan dan analisis data yang digunakan. Tabel 3 Matriks tujuan penelitian dan metode pengolahan dan analisis data No. Tujuan Penelitian Metode Pengolahan dan Analisis Data 1 Menganalisis keragaan usahatani padi hibrida dan inbrida yang diterapkan oleh petani di Desa Suru dan Desa Clumprit Analisis deskriptif 2 Menganalisis stuktur biaya dan pendapatan petani yang menggunakan padi hibrida dan padi inbrida Analisis RC rasio dengan Microsoft Excel 2010 3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi hibrida dan padi inbrida Analisis Fungsi Produksi Cobb- Douglas dengan Microsoft Excel 2010, SPSS 20 dan Minitab 14

4.4.1 Analisis Pendapatan

Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dan biaya. Penerimaan adalah perkalian antara jumlah output dengan harga jual output. Penerimaan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu penerimaan tunai dan penerimaan non tunai. Penerimaan tunai merupakan sejumlah uang yang diterima petani dari penjualan output, sedangkan penerimaan non tunai merupakan pendapatan yang diterima petani bukan dalam bentuk uang. Biaya-biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu biaya tunai dan biaya non tunai dan bersifat tetap dan biaya tidak tetap. Struktur biaya usahatani secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Sturuktur biaya usahatani padi hibrida dan inbrida di Desa Clumprit dan Desa Suru Jenis Biaya Komponen biaya Biaya tetap tunai - - - Pajak atas kepemilikan lahan sawah Biaya sewa traktor Biaya pengairan Biaya tetap non tunai - - Biaya penyusutan alat-alat Biaya sewa lahan Biaya variabel tunai - - - - - Biaya benih inbrida Biaya pupuk Biaya pestisida Biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK Biaya kearifan lokal tenaga kerja Biaya variabel non tunai - - Biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK Biaya benih hibrida Sumber: Data Primer 2013 Menurut Soekartawi et al. 1986, pendapatan terbagi menjadi dua macam, yaitu pendapatan tunai dan pendapatan total. Pendapatan tunai merupakan selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran usahatani. Pendapatan total merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total yang dikeluarkan dalam proses produksi. Perhitungan dalam analisis pendapatan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perhitungan analisis pendapatan No Uraian Cara Perhitungan A Penerimaan Harga x hasil panen B Biaya tunai Biaya tetap tunai + biaya variabel tunai C Biaya non tunai Biaya tetap non tunai + biaya variabel non tunai D Total biaya B + C E Pendapatan atas biaya tunai A – B F Pendapatan atas biaya total A – D G RC rasio atas biaya tunai AB H RC rasio atas biaya total AD Sumber: Data Primer 2013 Analisis imbangan penerimaan dan biaya RC ratio analysis digunakan untuk mengukur kriteria kelayakan usahatani yang dilakukan oleh petani hibrida dan inbrida di Desa Suru dan Desa Clumprit. Penerimaan total dan biaya total yang telah diperhitungkan sebelumnya kemudian dibandingkan dalam analisis ini. RC ratio dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: RC = ……………………………………………………………. 9 Keterangan: TR = total penerimaan TC = total pengeluaran

4.4.2 Analisis Faktor-Faktor Produksi Padi

Analisis faktor-faktor produksi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara hasil produksi variabel dependen yang dipengaruhi faktor-faktor produksi variabel independen. Fungsi Cobb-Douglas yang ditransformasi ke dalam fungsi linear logaritmik Persamaan 6 digunakan dalam analisis ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi antara lain: