Teori Multiplier Effect TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kelembagaan

person ditentukan secara purposive sengaja. Key person dipilih melalui identifikasi pihak-pihak yang terlibat didalam pengelolaan kawasan wana wisata. Informan adalah stakeholder yang terlibat didalam kelembagaan dan menguasai akses informasi terkait keluarga, diri sendiri, lingkungan, serta pihak lain sehingga mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Apabila informasi yang diberikan key person masih kurang digunakan teknik snowball untuk memenuhi kelengkapan informasi. Sedangkan responden adalah pihak yang memiliki pandangan terhadap objek penelitian dan mampu menginformasikan persepsi tersebut. Responden pada penelitian ini terdiri dari pengunjung, pelaku usaha di lokasi wana wisata, dan tenaga kerja lokal. Penentuan sampel responden pengunjung bersifat accidental sampling. Penentuan jumlah pengunjung berdasarkan tingkat kunjungan periode II bulan Maret tahun 2013 sebagai populasi dalam perhitungan menggunakan metode slovin Wulandari 2010, yaitu 27 993 Jiwa. Populasi tersebut dipilih karena penelitian dilakukan bulan April. Error yang digunakan sebesar 10 persen. n = ² Keterangan : n = Jumlah responden N = Jumlah populasi kunjungan periode II Bulan Maret Tahun 2013 e = Galat error yang dapat diterima 10 Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah responden sebesar 100 orang. Sedangkan populasi pelaku usaha sekitar 80 orang. Jumlah pelaku usaha yang aktif berjumlah 40 orang. Keaktifan dilihat berdasarkan intentitas berjualan dan kewajiban membayar retribusi berjualan kepada KPH. Jumlah sampel diambil secara purposive sengaja. Jumlah sampel pelaku usaha yang digunakan adalah 44 orang. Tenaga kerja lokal yang berkerja di lokasi wisata dipilih secara purposive sengaja. Jumlah sampel tenaga kerja yang diambil berdasarkan jumlah populasi tenaga kerja, yaitu 23 orang. Tenaga kerja lokal adalah pihak-pihak dari kelembagaan yang berkerja langsung di lokasi wisata, seperti anggota Disparbud KPH Perhutani, Dishub, dan Koparga. ........................................1

4.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara secara langsung dengan informan dan responden. Wawancara melalui teknik pendekatan wawancara secara mendalam. Menurut Rudito dan Famiola 2008 dalam Adina 2012, teknik pendekatan melalui wawancara secara mendalam adalah teknik mengumpulkan data melalui orang-orang tertentu yang dipandang sebagai pemimpin pengambil keputusan atau juga dianggap sebagai juru bicara dari kelompok atau komunitas yang jadi obyek pengamatan dan orang tersebut dianggap akan bisa memberikan informasi akurat dalam mengidentifikasi masalah-masalah dalam komunitas tersebut. Pengumpulan data sekunder melalui survei secara langsung ke instasi- instasi yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Wana Wisata Galunggung. Hasil data sekunder kemudian diamati dan diinterpretasikan untuk kebutuhan penelitian. Data sekunder digunakan untuk mendukung hasil penelitian, terutama data-data yang berhubungan dengan proses perubahan kelembagaan.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif adalah metode pengolahan dengan menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Sedangkan metode kuantitatif adalah metode pengolahan melalui statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Data yang diperoleh melalui hasil wawancara akan dilakukan penyuntingan data guna memeriksa kelengkapan data yang diperoleh dari hasil wawancara. Selanjutnya, data hasil wawancara akan diinput ke dalam tabel dan dilakukan pengkodean. Hasil pengkodean dapat dihitung untuk menghasilkan persentase responden. Hasil persentase akan dianalisis secara deskriptif melalui tabel dan grafik. Pengolahan dan analisis data akan dilakukan secara manual dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan Graph yang digunakan untuk menggambarkan posisi stakeholder dalam aktor grid.