Karakteristik Pengunjung Karakteristik Responden

dan aturan dalam kelembagaan kawasan Wana Wisata Gunung Galunggung. Hasil persepsi dapat dilihat pada gambar persepsi efektivitas berikut. Gambar 5 Persepsi efektivitas anggota organisasi Karakteristik kebersihan dinilai sedang karena walaupun pihak kelembagaan telah membayar iuran, terdapat beberapa pihak seperti wisatawan yang tingkat kesadaran terhadap kebersihan masih rendah. Karakteristik lahan dinilai baik karena anggota organisasi dan non-organisasi menyadari bahwa sebagian lahan berupa hutan lindung dan lahan yang dapat dikembangkan harus dapat dimaksimalkan dengan baik. Karakteristik aksesibilitas dinilai tidak baik karena jalan menuju kawasan sebagian besar berupa material pasir sisa letusan dan hilir mudik truk pengangkut pasir sehingga jalan menjadi rusak. Menurut anggota organisasi faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata. Karakteristik kualitas dinilai sedang karena menurut anggota organisasi kekayaan alam kawasan wana wisata sangat mendukung kualitas wisata ke depannya. Berdasarkan karakteristik tata tertib yang berlaku dinilai baik karena wisatawan dan anggota organisasi telah melaksanakan tata tertib dengan baik seperti melaksanakan tupoksi. Karakteristik tupoksi, aturan, dan sangsi dinilai baik. Anggota organisasi berpendapat setiap kelembagaan telah melaksanakan aturan dan memiliki tugas, pokok, dan fungsi yang jelas. Jika salah satu pihak melanggar aturan dan tidak melaksanakan tupoksi maka akan Aturan Sangsi Tupoksi Tata tertib Kualitas Akses Lahan Kebersihan 32 11 14 11 12 9 10 7 15 20 14 19 13 23 8 13 21 23 19 20 20 19 4 29 13 7 4 9 3 5 5 Sangat Baik Baik Sedang Kurang baik Tidak baik dikenakan sangsi. Sangsi yang diberlakukan seperti peringatan, memorandum, sampai tahap pemecatan.

6.3 Analisis Stakeholder

Berdasarkan hasil wawancara Wana Wisata Gunung Galunggung memiliki Sembilan stakeholder. Stakeholder yang terlibat berdasarkan kepentingan dan pengaruh terhadap pengelolaan kawasan wana wisata Gunung Galunggung. Sembilan stakeholder dalam pengelolaan kawasan Wana Wisata Gunung Galunggung, yaitu: 1. Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tasikmalaya merupakan stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh pada aspek pariwisata. Disparbud memiliki tugas pokok dalam kegiatan pariwisata. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah daerah mengenai urusan kepariwisataan dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Sedangkan fungsi Disparbud Kabupaten Tasikmalaya adalah untuk merumusan kebijakan teknis mengenai urusan pariwisata dan kebudayaan, yaitu: 1. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum mengenai urusan pariwisata dan kebudayaan 2. Pembinaan dan pelaksanaan tugas mengenai urusan pariwisata dan kebudayaan 3. Penyelenggaraan urusan tata usaha dinas 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Disparbud Kabupaten Tasikmalaya tidak hanya fokus terhadap satu tujuan wisata namun fokus terhadap keseluruhan wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya seperti kawasan wisata pantai Cipatujah, Kampung Naga, dan lainnya. Disparbud memiliki unit pelaksanaan teknis di lapangan dengan jumlah pegawai lapang enam orang yang dipimpin oleh ketua lapang.